talk

411 79 20
                                    

"Selamat malam, Binnie"

Yeonjun memiringkan tubuh ke arah kanan kemudian menerbitkan senyum cerah. Sebuah senyuman bersahabat bak temu kangen kawan lama semasa sekolah.

"Halo? Ada orang di sini?"

Pemuda bersurai biru itu melambaikan tangan tepat pada wajah Soobin yang sibuk menatap tanpa berkedip.

Apa aku salah baju?

"Oh maaf, ayo masuk Jjunie-ah"

Yeonjun memasukki ruangan disusul Soobin menutup kembali pintu yang sempat terbuka.

Ini adalah pertama kalinya dia membawa masuk orang asing ke dalam zona-nya. Dia bahkan merasa gugup tentang apa yang akan terjadi, bagaimana jika Yeonjun tidak nyaman memiliki client seperti dirinya. Banyak sekali pikiran buruk mengisi otak kecilnya, dia terbiasa melakukan hal yang terencana, bukan spontanitas seperti ini.

Puk puk

"Halo Binnie!"

Astaga, apa dia berniat membunuhku dengan berpenampilan seperti ini?—inner Soobin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Astaga, apa dia berniat membunuhku dengan berpenampilan seperti ini?—inner Soobin

Soobin terkesiap menatap makhluk mungil di depannya. Cukuplah dia mendapat serangan jantung akibat kedatangan Yeonjun dengan sweater biru, dan sekarang pemuda manis itu mengenakan piyama?

Topi berbandul pom-pom putih menambah kesan imut dan menggemaskan sosok Choi Yeonjun.

Yeonjun menepuk pipi tirus milik Soobin guna mengembalikan lelaki jangkung itu ke dalam alam nyata. Sebetulnya dia heran, mengapa client nya banyak diam ketika dia datang. Tak seperti orang yang pernah dia temui, kebanyakan mereka langsung memeluk atau menyeret dirinya ke dalam kamar.

Dalam hati, Yeonjun sedikit terkesan pada sosok asing dihadapannya. Postur tubuh semampai, rahang tegas, serta wajah tirus terpahat indah ditambah onyx hitam kelam milik Soobin. Tanpa disadari, Soobin juga memiliki perasaan yang sama pada dirinya.

"Eoh, maaf. Saya sedang banyak pikiran jadi terkesan mengabaikan kehadiranmu", ujar Soobin menyunggingkan senyum hingga matanya menyabit

"Seseorang mengatakan padaku bahwa dia sulit tidur. Mari kubantu. Eum, bisakah Binnie mengantarku menuju kamar?"

"Tentu"

—•—

Di sinilah mereka.

Semoga tidak terjadi apapun ketika kami berada di ranjang, astaga ada apa denganmu Choi Soobin? Ingat, kau hanya kesulitan tidur bukan butuh partner tidur!

Berbeda orang, berbeda pula isi pikirannya. Yeonjun sudah banyak bertemu jenis orang, sehingga tak sedikitpun rasa canggung dalam dirinya.

Healing [FIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang