━ yours

149 63 0
                                    

"Ih, sotonya enak banget!" seru Grizelle dengan wajah antusias. Ia, Jake, dan Azura tengah menikmati makanan di meja kantin bagian pojok.

Jake tersenyum saat melihat Grizelle. Tangannya ia ulurkan ke atas kepala sang pacar. "Makan yang banyak, ya, sayang." kata Jake sambil mengelus lembut pucuk kepala Grizelle.

Azura menatap malas dua orang yang ada di depannya ini. Ia berdehem. "Disini masih ada gue, ya. Bukan kalian berdua doang."

"Pergi aja lo darisini. Dunia punya gue sama Jake doang. Lo 'kan ngontrak, Ra." ucap Grizelle dengan nada mengejek ke arah Azura.

Azura mendelik tajam ke arah Grizelle. "Ngeselin banget lo, bangsat! Gue masukin kertas yang ada rumus fisikanya ntar ke soto lo."

"Sialan, berani-beraninya lo bawa-bawa mata pelajaran fisika. Malas banget gue dengernya." Grizelle memutar bola matanya malas. Kasian fisika, dibenci terus sama Grizelle.

Jake menengahi. "Jangan berantem. Izel, buruan habisin makanannya. Sebentar lagi bel masuk bunyi." ujarnya kepada Grizelle setelah melihat jam yang ada di pergelangan tangannya.

Grizelle mengangguk patuh dan langsung menghabiskan sisa makanannya. "Gue ke kelas luan, ya. Ntar mau ngutip duit kas." izin Azura. Kebetulan Azura adalah bendahara di kelas MIPA-I.

Selain fisika, ini yang dibenci oleh Grizelle yaitu pengutipan uang kas. Kan uang jajannya jadi berkurang. "Ih, Zura! Kok ngutip hari ini sih?! Besok ajalah."

"Kenapa emang? Lo gak bawa duit?"

"Bawa tapi 'kan itu buat beli jajan waktu pulang sekolah nanti. Gue tuh mau beli bakso sama telur gulung." kata Grizelle jujur membuat Azura menatap kesal gadis yang menjadi sepupunya itu.

"Gak, bakalan tetap gue kutip hari ini. Kelar hidup lo kalau gak bayar." ancam Azura, kemudian gadis itu pergi darisana meninggalkan Jake dan Grizelle berdua.

Grizelle beralih menatap Jake. "Jake, gimana ini?! Aku gak mau bayar nanti duit jajanku berkurang. Aku 'kan mau jajan bakso sama telur gulung banyak-banyak waktu pulang sekolah nanti." rengeknya.

"Jangan ngerengek. Nanti aku aja yang bayarin uang kas kamu. Tinggal minggu ini doang 'kan?"

Grizelle tersenyum senang dan memberi anggukan sebagai respon kepada Jake. "Iya, tapi gakpapa, Jake? Kamu baik banget."

"Gakpapa, Izel. Nanti aku yang bayarin. Kamu udah selesai makannya?"

"Udah."

"Sini aku bersihin mulut kamu. Banyak banget sisa-sisa kuahnya. Gakpapa 'kan?" tanya Jake dan Grizelle memberi anggukan.

Jake mengusap sisa-sisa kuah soto yang ada di pinggir bibir Grizelle. Kenapa gadis SMA sepertinya makan layaknya anak kecil? Benar-benar lucu di mata Jake.

"Ayo ke kelas." ajak Jake.

"Aku izin pegang tangan kamu, ya?" tanya Jake meminta izin. Lekaki itu memang berniat untuk menggandeng tangan Grizelle.

Pipi sang gadis bersemu. "Iya, boleh."

Setelah mendapat izin, barulah Jake memberanikan diri untuk memegang tangan Grizelle yang lebih kecil daripada tangan miliknya.

Sepanjang koridor, ada beberapa murid yang membicarakan Jake dan Grizelle. Harus Grizelle akui, Jake memang terlalu tampan untuk dilewatkan. Beruntung bagi Grizelle karena bisa memilik Jake dan menjadi milik Jake. Lelaki yang selalu memperlakukannya dengan baik.

"Jake, aku gak suka! Mereka bicarain kamu mulu daritadi." ungkap Grizelle. Raut wajah gadis itu cemberut. Matanya melirik empat orang gadis yang terus memuji-muji Jake tampan. Memang benar sih tampan tapi tetap aja Grizelle cemburu.

Jake terkekeh pelan. "Kan yang mereka bilang kenyataaan, aku memang ganteng. Kamu jangan marah gitu. Selagi ditakdirkan Tuhan untuk bisa sama-sama dengan kamu, aku bakalan tetap menjadi milik kamu, Grizelle."

๑ ⋆˚₊⋆ ──── ʚ˚ɞ ────⋆˚₊⋆ ๑

i want Jake :(

see u soon in next chap 💗 !!

❝ physics boy ❞ ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang