━ grizelle or physics

63 31 0
                                    

Selesai dari toilet, Grizelle kembali ke kelas dengan perasaan yang membaik setelah mendengar perkataan positif dari Jake. Memasuki kelas, dahi Grizelle mengerut bingung. Bangku pacarnya kosong. Jake kemana? Padahal katanya tadi mau ke kelas di luan waktu Grizelle mau ke toilet.

Gadis itu berjalan ke arah Azura yang tengah duduk santai sembari memainkan ponsel di bangkunya. "Zura, Jake kemana? Kok gak ada? Belum balik kelas, ya?"

"Oh, Jake. Jake tadi ke perpustakaan bareng adek kelas." jawab Azura santai setelah mendongakkan kepalanya untuk menatap Grizelle.

"Ih, ngapain?!" Grizelle merengek kesal.

"Ya, mana gue tau. Udahlah lo duduk aja, ntar juga Jake balik. Gak mungkin dong dia tinggal di perpustakaan." kata Azura.

Bukannya mengikuti ucapan Azura untuk duduk, Grizelle malah bertanya lagi. "Adek kelasnya cewek apa cowok?"

Please cowok aja, jangan sama cewek. batin Grizelle berharap.

"Cewek."

Grizelle tersenyum masam.

"Gue kesana dulu." katanya kemudian.

"Ngapain?"

"Nyamperin cowok guelah. Gimana kalau adek kelasnya genit terus deketin Jake?"

"Kayak Jake mau aja sama tuh adek kelas. Dibilang lo duduk tenang aja. Bandel banget di bilangin, ya."

"Ih, gak mau, Zura! Gue itu harus menyelamatkan cowok gue dari cewek-cewek genit yang mau deketin dia. Gue 'kan superwoman-nya Jake." Grizelle tetap setia pada keputusan yang sudah di ambil oleh gadis itu.

"Superwoman Jake kok gak bisa fisika." sindir Azura.

"Sepupu sialan! Gue doain semoga hari lo selalu senin." ucap Grizelle kesal. Setelahnya, gadis itu langsung pergi keluar dari ruang kelas dan pergi menyusul Jake yang kata Azura ada di perpustakaan.

★ ★ ★

Sesampai di perpustakaan, Grizelle tak langsung masuk, gadis itu mengintip dari pintu dulu. Memastikan, apa benar Jake ada disana dengan adek kelas perempuan?

"Kok bener apa yang di bilang Zura?! Jake beneran sama adek kelas perempuan itu?!" monolog Grizelle kesal.

"Ngapain coba?! Mana duduknya deketan gitu lagi."

Grizelle langsung masuk ke perpustakaan tapi sepertinya Jake dan juga si adek kelas itu tidak sadar bahwa ada orang yang masuk.

"Jake." panggil Grizelle dengan nada merengek setelah berada di hadapan kedua tersangkanya.

Jake mendongak. Sedikit terkejut melihat Grizelle ada disini namun setelah itu dia tersenyum lembut. "Kok disini? Kenapa gak masuk kelas?"

Ih, Jake kok lembut banget?! Mau luluh tapi gak boleh dong. Pokoknya aku harus kelihatan marah sama dia. batin Grizelle, gengsi.

"Kamu sendiri? Kenapa gak masuk kelas? Ngapain sama cewek ini? Mana berduaan terus duduknya deketan." sindir Grizelle.

Sang adek kelas langsung berdiri. "Eh, jangan salah paham, Kak. Aku sama Kak Jake gak ngapa-ngapain kok. Kak Jake cuma bantu aku ngerjain soal fisika yang aku kurang paham."

"Gue ada suruh lo jelasin emang?" tanya Grizelle sambil memberi tatapan sinis ke arah adek kelas dengan name tag Sera Callista.

"Izel, jangan marah-marah di perpustakaan. Gak enak sama yang lain. Penjelasan Sera bener kok, aku cuma sekedar bantuin dia aja, gak lebih. So, don't get me wrong, okay?"

Grizelle menghembuskan nafasnya pasrah. "Terserah deh tapi sekarang udah selesai 'kan?"

Jake dan Sera mengangguk secara bersamaan. "Yaudah, ayo balik ke kelas." ajak Grizelle sambil memegang tangan Jake lalu keduanya keluar dari perpustakaan.

"Jake, kamu pilih fisika atau aku?" tanya Grizelle di tengah-tengah koridor.

"Dua-duanya dong."

"Kamu harus pilih aku! Pacar kamu 'kan aku bukan fisika. Ayo dong, Jake! Pilih aku, ya?"

"Iya, iya, aku pilih kamu." ujar Jake sambil mengelus pucuk kepala Grizelle. Gadis itu tersenyum senang.

"Jake, Jake! Aku mau tanya lagi dong." celetuk Grizelle sambil menarik-narik seragam Jake pelan.

"Tanya apa, sayang?"

"Kamu suka cewek yang pintar fisika, ya?"

"Aku suka apa yang ada di dalam diri kamu sih."

Grizelle salah tingkah tapi gadis itu tetap melayangkan satu cubitan di lengan Jake. "Jake jelek, kamu jangan gombal-gombal gitu. Gak cocok."

"Lho, emang bener kok."

"Apanya yang emang bener?" tantang Grizelle.

"Aku suka kamu."

Grizelle tersenyum mendengar jawaban Jake. Gadis itu masuk ke dalam pelukan Jake. "Tapi, aku gak suka kamu."

"Gak bisa gitu dong. Kamu harus suka balik sama aku."

"Gak mau!" kata Grizelle tapi gadis itu masih tetap memeluk Jake.

"Kalau aku paksa, kamu harus mau, ya?"

"Oke, paksa aku terus, ya, Jake."

Jake yang gemas langsung mencubit hidung mancung milik Grizelle.

๑ ⋆˚₊⋆ ──── ʚ˚ɞ ────⋆˚₊⋆ ๑

haloo haloo 🚑 ... 🚑 !!

lama banget ya aku gak update?
imysm all 💌 terimakasi buat yang
masih baca cerita ini (๑ • ᴗ • ๑)

honestly, i lost the mood to write tapi
'kan aku harus tetap lanjutin cerita yang aku buat karna itu udaa jadi tanggung jawab aku sebagai penulis 🙆🏻‍♂️

stay healthy & be happy lovee 💗
see u soon in next part ꒰  ´ ᵕ ' ꒱ ♡︎ !

❝ physics boy ❞ ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang