Semua penumpang sudah duduk di bangku masing-masing, semuanya sibuk dengan kegiatan mereka sendiri. Tak terkecuali dengan Yena, model cantik itu tidak bisa tenang sedari tadi. Ia sangat cemas dengan keadaan orang tuanya yang saat ini menetap di Rusia, ia dapat kabar bahwa orangtuanya mengalami kecelakaan.
Sang manager berusaha untuk mencoba menenangkan Yena, namun Yena tak kunjung tenang. "Yena, tetap berdoa oke? Semua pasti akan baik-baik saja." ucap manager a.k.a Jesika.
"Gw mana bisa tenang sih, Jes."
"Kan barusan abang lo udah bilang kalo ortu lu udah sadar, jadi coba untuk jangan panik."
Perlahan air mata Yena mulai jatuh. "Harusnya gw gak ambil job ini, pasti gw sama ortu dan abang gw lagi ngumpul."
Jesika mengusap-usap punggung Yena. "Gak ada yang harus disesali."
"Gw takut."
"Ya udah lo nangis aja, gapapa kok." Jesika membawa Yena kedalam pelukannya.
Di malam tahun baru ini, malam yang biasanya menjadi momen bahagia berkumpul bersama dengan keluarga, tapi harus sirna seketika.
s u a m i
Jeffrey sama Tirta lagi asik keliling Rusia. Walaupun tidak bisa kumpul bersama keluarga, lumayan juga bisa menerbangkan pesawat sekalian jalan-jalan gratis. Mereka keliling jalan kaki, katanya biar sehat, masih pagi juga.
"Cuacanya lumayan ya Jae, Jakarta mana bisa kayak gini."
"Kan indonesia gak ada musim salju bambang!"
"Eh iya juga ya, kok gw seketika jadi bodoh." ucap Tirta sambil garuk-garuk kepalanya.
Banyak kutu kayaknya.
Mereka berhenti di depan sungai, bersandar pada pembatas sambil menyeruput secangkir coklat panas. Tatapan Jeffrey teralihkan saat ia melihat sepasang suami istri dan seorang anak kecil sedang tertawa bersama. Jeffrey melihat suami yang sedang mencium kening istrinya, Jeffrey jadi ikut-ikutan tersenyum.
"Eh lo kenapa tiba-tiba senyum-senyum sih?"
"Suatu hari nanti gw bisa kayak gitu gak ya?"
Tirta mencari sumber dari senyuman Jeffrey barusan. "Oalah. InsyaAllah bisa, tapi lo harus berusaha."
"Berusaha?"
Tirta mengangguk-angguk. "Berusaha cari pendamping yang siap nemenin lu dalam keadaan apa pun. Apalagi lo pilot Jeff, sibuk banget jadwal penerbangan lo, istri lo nanti harus bener-bener ngerti."
"Itu dia yang susah."
"Gak susah Jeff. Pasti ada cewek yang bakal nerima itu semua, gw yakin pasti ada, asal lo mau berusaha lebih keras."
Ucapan Tirta barusan membuat semangat dirinya meningkat berkali-kali lipat. Sepertinya memang sudah seharusnya Jeffrey lebih berusaha lagi. Semoga saja jodoh Jeffrey nanti bisa nerima dia apa adanya, bukan ada apanya.
s u a m i
Liburan Jeffrey sama Tirta di Rusia hanya sebentar, sekarang sudah harus kembali. Liburan yang sungguh singkat, dan sekarang harus kembali berkemudi di udara sana.
Setelah sampai di bandara Soekarno-Hatta, Jeffrey langsung mengemasi barang-barangnya untuk segera pulang. Saat Jeffrey mau ke parkiran, dia melihat wanita yang waktu itu jatuh.
Jeffrey tidak tidak ingin mengabaikan kesempatannya lagi kali ini, ia pun berjalan mendekat.
"Hai!"
Yena membalikan tubuhnya. "Eh, Hai!"
"Masih inget?"
"Masih kok, captain J? Maksud saya Jeffrey."
Jeffrey tersenyum senang saat mengetahui bahwa wanita cantik ini masih mengingat namanya. "Boleh minta nomor telepon?"
Jujur Yena sedikit risih saat Jeffrey meminta nomornya, terlebih mereka baru saling kenal.
"Kalo emang gak boleh gapapa kok, maaf udah bikin gak nyaman."
Yena menggeleng-gelengkan kepalanya. "Bukan gitu maksud saya. Sebentar--"
Yena mencari sesuatu di dalam tas selempangnya, saat ia sudah menemukannya, ia segera memberikannya kepada Jeffrey. "Itu kartu nama saya, ada nomornya juga di sana."
Jeffrey tersenyum sambil mengangguk.
"Maaf ya saya sedang buru-buru."
"Oh iya, hati-hati di jalan."
Yena tersenyum lalusetelahnya ia segera memasuki mobilnya. Jeffrey menatap mobil Yena yang mulaimenjauh, tidak lama kemudian senyumnya kembali mengembang. "Semoga beneranjodoh, aamiin."
Bersambung,
Suami|Jaehyun.[Comment for next chapter!]
✨✨✨✨✨
Moon Tae-il as (Pilot) Tirta
Jesisca Jung as (manager) Jesika/sika
KAMU SEDANG MEMBACA
SUAMI | Jaehyun [REVISI]
Fiksi Penggemar[𝖈𝖔𝖑𝖑𝖆𝖇] "Saya cari pendamping, bukan juru masak. Saya cari istri, bukan tukang bersih-bersih." Saya sangat bersyukur bisa dapetin hati pilot ganteng, suka duka dijalanin bareng-bareng, semoga aja langgeng. Tahu tidak? Memuji ketampanan dia a...