18| Love is (not) over

702 101 68
                                    

Empat tahun kemudian, banyak hal benar-benar berubah. Tidak ada lagi air mata antara Taehyung dan Seulgi karena memang sudah tidak ada kabar yang bertukar lagi antara mereka. Mereka justru saling tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik dari luka dan kepedihan yang sudah mereka lalui. Taehyung dalam waktu empat tahun sudah bisa membangun agensinya sendiri setelah memutuskan untuk hengkang dari Beyond The Sky dua tahun lalu, berkarir solo dan berencana debut menjadi aktor. Seulgi semakin sukses dengan buku-bukunya dan di tahun ini dia debut menjadi sutradara untuk buku keduanya yang difilmkan. Mereka sama-sama menjalani kehidupan yang baik meski tidak bersama. Untuk beberapa alasan, mereka bersyukur mengambil keputusan di rumah sakit hari itu untuk tidak berhubungan lagi, meski sering kali dihantam habis-habisan oleh rasa rindu.

Empat tahun sudah berlalu dan banyak yang berubah dari penampilan Seulgi. Rambutnya dipotong pendek seleher, membuatnya terlihat lebih segar dan dewasa. Mungkin karena sekarang dia sudah semakin sibuk sehingga tidak memiliki waktu lebih untuk mengurus rambut panjangnya. Bukan hanya karena pekerjaan, namun juga mengurus rumah, memasak, dan menjaga seorang anak laki-laki berumur dua tahun lebih. Bahkan sekarang, di tengah-tengah kantor, dia harus mengejar anak itu yang berlari meninggalkannya setelah pintu lift terbuka.

"Hao-ya!" Panggil Seulgi berusaha mengejar langkah anak itu. "Jangan lari-lari! Nanti jatuh! Hei!"

Hao terus berlari sampai akhirnya dia terjatuh setelah tersandung dengan kakinya sendiri. Seulgi menghela napas lelah, lantas mendekati Hao yang sudah menangis memegangi lututnya.

"Lihat kan?" Seulgi berjongkok di depan Hao, kemudian terkekeh melihat wajah lucu yang sudah berlinangan air mata itu. "Sakit?"

Hao mengangguk, lantas merengek. "Eomma!"

"Cup cup cup jangan nangis, anak pintar." Seulgi menyeka air mata Hao. "Sini lukanya biar ditiup."

"Sakit!" Hao langsung menjauhi lututnya. "Eomma! Huaa! Appa!"

"Jangan menangis, nanti lukanya semakin parah loh. Memangnya Hao mau dioperasi?"

Hao otomatis langsung diam dan menggelengkan kepalanya dengan polos. Seulgi langsung tertawa gemas, kemudian langsung menggondong tubuh mungil itu.

"Ayo kita ke Aunty Wendy ya.. dia akan segera mengobati Hao." Seulgi membawa Hao masuk ke dalam ruangan Wendy yang kebetulan berada di dekat situ. "Nanti minta Aunty Wendy belikan jajan, dia baru gajian."

"Yang benar?"

Seulgi hanya mengangguk sambil mengelap sisa air mata di pipi Hao.

"Kau baru datang, Seul?" Wendy langsung bangkit dari kursi kerjanya ketika melihat sosok Seulgi muncul dari balik pintu, kemudian berjalan mendekati Hao dengan gemas. "Hao-yaa! Sini sama aunty!"

"Dia baru saja terjatuh." Seulgi langsung mengoper Hao ke Wendy. "Tolong bersihkan dan obatinya lukanya, Wen. Aku akan segera ke ruangan casting, sudah terlambat lima menit."

Wendy yang sudah terbiasa, terpaksa menelan keinginan untuk protes.

"Hao sama aunty Wendy dulu yaa!" Seulgi mengecup sekilas pipi Hao kemudian buru-buru beranjak pergi. "Dah!"

💍💍

Taehyung duduk di kursi yang terletak di tengah-tengah ruangan. Agak jauh di depannya terdapat sebuah meja panjang dan seorang produser yang duduk di balik meja tersebut.

"Taehyung-ssi, kalau aku boleh bertanya," Laki-laki bernama Lee Tae-Oh itu membuka mulutnya, memberanikan diri untuk menanyakan hal yang cukup sensitif untuk dibawa di pertemuan pertama mereka. "Kenapa kau berencana debut menjadi aktor padahal kau sudah sukses dan memiliki agensi sendiri?"

Disapproval Marriage Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang