27| Melted

873 109 85
                                    

"Sepertinya aku mengganggu kalian." Seulgi melangkah masuk ke dalam ruang inap Taehyung, menuju sebuah meja yang terletak di tengah ruangan. "Aku hanya akan meletakkan ini dan langsung pergi, permisi."

"Seulgi-ah.." Taehyung langsung memanggil ketika Seulgi buru-buru membalikkan tubuhnya bersiap untuk kembali pergi. "Ada yang ingin Tzuyu bicarakan padamu."

"Iya, eonni." Tzuyu tersenyum manis. "Bisa kita bicara sebentar?"

"Eonni?" Seulgi mengulangi ucapan Tzuyu dengan nada seolah tidak mempercayai telinganya sendiri. "Sejak kapan aku jadi eonnimu?"

Taehyung langsung menahan tawanya, entah kenapa pertanyaan itu terdengar lucu di telinganya. Seulgi langsung melototi Taehyung, bisa-bisanya laki-laki itu tertawa di saat-saat seperti ini. Dasar tidak peka.

"Aku ingin bicara berdua saja dengan eonni, kita keluar ya? Ke taman bagaimana?"

Seulgi jelas tak punya pilihan selain menurut setelah mendapati wajah Taehyung yang seolah memaksanya untuk mengikuti gadis itu.

💍💍

Taman rumah sakit masih sepi ketika Seulgi dan Tzuyu duduk di salah satu bangku dekat air pancur. Mungkin karena masih terlalu pagi, jadi hanya sedikit orang yang beraktifitas di sekitar sana. Beberapa menit setelah mereka duduk, suasananya sangat hening dan canggung. Tidak ada yang ingin membuka suara lebih dulu. Seulgi melirik Tzuyu, gadis itu terlihat ragu untuk mengutarakan hal yang ingin dia katakan.

"Kalau kau tidak bisa mengatakannya, ketik saja di ponselmu." Seulgi masih melirik Tzuyu dari sudut matanya. "Aku akan membacanya dalam hati."

Tzuyu terkekeh. "Bukannya tidak bisa, aku hanya merasa tidak pantas untuk mengatakannya."

"Apapun itu, lebih baik dikatakan dari pada dipendam." Ucap Seulgi. "Tapi kalau itu berpotensi menyakiti perasaan lawan bicaramu, lebih baik diam saja."

"Sama sekali tidak kok." Jawab Tzuyu. "Justru, aku yang akan malu jika mengatakannya. Tapi jika tidak mengatakannya, aku akan menyesal."

"Bahkan sekarang, aku menyesal karena terlambat mengatakannya." Lanjut Tzuyu.

"Kalau begitu katakan saja, jangan dipendamkan lagi." Kata Seulgi. "Kalau kau malu, aku akan balik badan agar aku tidak melihatmu."

Tzuyu terkekeh. "Apa-apaan! Tidak perlu!"

Seulgi tidak mempedulikan ucapan Tzuyu, dia langsung memunggungi Tzuyu agar gadis itu bisa langsung mengutarakan hal yang dia pendam.

"Aku bilang tidak perlu." Tzuyu mendengus, kemudian menghela napas cukup berat untuk mempersiapkan diri mengeluarkan kalimat dari dalam mulutnya. "Aku minta maaf."

Seulgi terkejut, dia ingin langsung memutar tubuhnya untuk mempertanyakan maksud Tzuyu, tapi bahunya langsung ditahan.

"Aku belum selesai, eonni!" Tzuyu sedikit berteriak. "Aku minta maaf untuk kejadian di Mal saat rehearsal. Kalian terjatuh karena aku yang mengarahkan ke tempat tangga itu, aku tidak tahu kalau tangganya sudah dipindahkan. Saat itu aku menyalahkan eonni karena aku sangat ketakutan, aku takut semuanya akan menyalahkanku."

"Aku juga minta maaf karena tidak melakukan apa-apa saat pihak Mal tidak mengeluarkan pernyataan resmi tentang apa yang sebenarnya terjadi, padahal sebelumnya aku bersikeras ingin menuntutmu dan UR Mal. Tapi tidak bisa aku lakukan karena aku sudah resmi menjadi model utama Mal itu." Tangan Tzuyu masih berada di kedua pundak Seulgi, menahannya agar tidak berbalik sebelum dia selesai berbicara. "Aku benar-benar minta maaf karena baru meminta maaf padamu sekarang."

Disapproval Marriage Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang