Happy reading guys
***
CHANNIA POV
Aku terusik ketika merasakan ada yang mengusap lembut ujung kepalaku. dengan perlahan aku mencoba membuka mataku, berusaha menyesuaikan cahaya yang masuk kedalamnya. aku melihat sekelilingku dan merasa asing dengan ruangan tempatku berada sekarang.
"eh kamu udah bangun nak, alhamdulillah" ujar seorang wanita yang sudah tidak muda lagi namun masih terlihat cantik dan anggun. dia mengusap lembut kepalaku dan menatapku hangat
"maaf tante, saya ada di mana yah?"tanyaku kepadanya.
"sayang kamu sekarang ada di rumah davin, tadi katanya kamu pingsan dan dia bawa kamu ke sini karena dia gak tau rumah kamu" ucap wanita itu.
" oh iya, nama kamu siapa sayang?" tanya wanita yang ternyata bunda davin.
"namaku channia tante, maaf tante kalo channia ngerepotin kalian" kataku kepada bunda davin yang terus mengusap kepalaku lembut, aku merasakan sensasi baru yang membuat hatiku sakit dan bahagia sekaligus.
"santai aja kaka cantik, kita gak merasa di repotkan kok" ucap seorang gadis yang berdiri di samping ranjang menatapku sambil tersenyum manis.
" oh iya kak, aku kaila adiknya bang davin"ujarnya dengan semangat.
"hai kaila, nama kaka channia. makasih yah kalian baik banget sama aku" kataku menahan tangis, entah kenapa aku sangat sensitiv di perlakukan lembut seperti ini.
"tante aku mau pulang sekarang yah, aku takut orang rumah mencariku tante"ujarku berbohong. orang rumah? siapa orang rumah yang aku maksud? mama? papa? apa mereka peduli kalau aku gak pulang? bahkan apa mereka tau kalo aku gak pulang? gak kan. memikirkan itu membuat air mataku tidak terbendung dan langsing meluncur keluar dari tempatnya. aku segera menoleh ke arah lain agar bunda dan adik davin tidak melihatku. tapi terlambat.
"sayang kok kamu nangis, kamu gak perlu khawatir, sekarang kasih bunda no orang tua kamu, nanti binda telfon mereka untuk meberitahu kamu aman di rumah bunda" katanya sampil menghapus air mata yang mengalir di pipiku. membuat air mataku semakin deras keluar. aku membekap mulutku dengan tangan agar tidar mengeluarkan suara.
"aduh sayang kamu kenapa kok nangis sih, adek tolong panggil abangmu"ujar bunda davin khawatir. dia langsung memelukku berusaha menenangkan ku, tapi aku tidak bisa berhenti menangis. aku baru di perlakukan lembut seperti ini, membuatku merindukan mama yang aku tidak tahu apakah dia juga merindukan aku?
***
DAVIN POV
Gue segera melangkahkan kaki ke kamar kaila ketika dia bilang channia udah bangun dan pengen pulang. dan setelah gue sampai di pintu yang terbuka. gue melihat bunda meluk channia yang lagi nangis. tunggu, kenapa channia menangis? apakah dia terluka? apa dia memang seperti itu ketika sedang sakit?
gue masih diam memerhatikan bunda yang terlihat menenangkan channia, entah kenapa ketika gue ngeliat channia nangis, jiwa gue merasa perlu untuk ngelindungin dia, gue melihat sisi dia yang sangat rapuh. berbeda dari yang selalu dia tampilkan selama ini.
"wahh, calon mantu dan mertua akur bat yah yon" ujar elang di belakang gue yang membiat gue sadar dari lamunan gue. gue cuman ngelirik dia sinis terus masuk kamar kaila.
KAMU SEDANG MEMBACA
CHANNIA
Teen FictionChannia Librani Erlangga. cewe mungil berwajah manis, dengan sifat rendah hati dan sederhana, yang selalu menularkan aura kebahagiaan melalui senyum indahnya untuk orang-orang di sekitarnya. siapa sangka bahwa di balik channia yang selalu tampil den...