PART 2

47 13 4
                                    

"terima kasih telah menjadi sosok yang selalu ada buatku, dan membuatku bisa merasakan kasih sayang seorang ibu"-Channia Librani Erlangga

***

Channia menggapai tas sekolahnya yang ia letakkan di kursi sebelah tempat duduknya setelah menghabiskan sarapan yang ia buat sendiri, lalu channia melirik jam mewah di tangannya menunjukkan pukul 6.50.

"bibi iraa.... chan udah mau berangkat ke sekolah. bibi di mana?" teriak channia agak keras memanggil bi ira yang berada di dapur, ia merupakan pengasuh channia dari bayi. yang sudah menjadi layaknya ibu bagi channia.

"iyaa non,. apa ini tidak terlalu pagi non berangkat ke sekolahnya?" tanya bi ira yang sedang berjalan dari dapur untuk menghampiri channia.

"gak kok bi, soalnya ini hari pertama channia masuk ke sekolah baru, jadi channia gak mau telat, apalagi ini bukan jogja bi, kalau di jogja mah jalanan lengang, gak kaya di jakarta ini suka macet kalo udah jam berangkat sekolah sama kantor" jelas channia sambil meminum susunya yang tinggal seperempat gelas.

" ya sudah non, hati2 yah di jalannya,. apa non mau sruh mang dadang untuk siapkan non mobil?. biar non gak usah pake angkutan umum lagi, bahaya non ini kan kota metropolitan. banyak kejahatan" tawar bi ira dengan wajah khawatirnya, kadang bi ira heran dengan non nya yang satu ini, karena channia lebih suka menggunakan angkutan umum di banding naik kendaraan pribadi. padahal jika di fikir channia punya lebih dari 3 mobil yang terparkir di garasi, dan channia juga bisa mengendarai mobil, tapi tetap saja ia lebih memilih angkutan umum, katanya lebih praktis.

"gak usah bi, bibi gak usah khawatirin chan. chan ini udah gede dan bisa jaga diri, jadi jangan khawatir-khawatirin chan, ntar kalo ada berani macem-macemin chan, langsung chan tonjok dia pake tangan chan sendiri" ujar channia dengan kekehan sambil mengepalkan tangan di depan wajahnya.

"heheheh, non chan bisa ajah ini mah" senyum bi ira terukir melihat tingkah non nya ini.

"ya udah, chan berangkat dulu yah bi, takut telat. bibi hati-hati di rumah" ucap channia sambil menggapai tangan bi ira untuk menyalaminya.

"non nya yang harus hati-hati, jangan bandel-bandel yah non" ucap bi ira dengan senyum tulusnya kemudian mencium kening non mudanya itu

"chan sayang bibi" lirih channia pelan, sangat pelan sehingga bi ira pun tak mendengarkan nya

"terima kasih sudah memperlakukan chan dengan sangat baik dan membuat channia merasakan kasih sayang layaknya seorang ibu bi. terima kasih sudah bersedia menjadi ibu kedua untuk chan"
ingin rasanya channia mengatakan apa yang ada dalam hatinya kepada orang yang ada di depannya ini, tapi ia takut jika air matanya akan luruh di depan bi ira. ia tidak ingin jika bi ira mengetahui kesedihan yang selama ini ia pendam. dia sudah berusaha membuat benteng yang tinggi di depan semua orang selama ini, agar tidak ada orang yang mengetahui kesedihan yang iaa rasakan selama ini. ia hanya ingin berbagi kebahagiaan. cukup itu saja.

.
.
.
.
.
.
.
.
.

maaf yah teman-teman, part 1 dan 2 nya pendek, soalnya aku lagi mempersiapkan penilaian akhir semester ku yang mengharuskan aku untuk belajar juga. tapi dari pada gak update sama skali, jadi aku pikir mngkin gak papa untuk aku buat part ini meskipun pendek

maaf juga kalo ceritanya kurang greget, sekali lagi aku mau kasih tau kalo ini karya pertama aku, jadi mohon di maklumi yah kalo ada banyak typo dan ceritanya kurang greget, aku janji akan berusaha untuk membuat part-part selanjutnya lebih bagus lagi.

ma'assalama❤

CHANNIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang