{prolog}

66 6 2
                                    

isyia baru saja bangun , pukul 04.00 pagi dini hari . Ia sekarang sedang berada di balkon kamarnya di istana .
Ia sedang menerawang apa yang terjadi di luar istana , Yap .. isyia belum pernah pergi atau pun keluar dari kawasan istana .

Isyia tidak heran jika ia dikurung selain belum terlalu bisa mengontrol emosi dan kekuatannya , ia juga diincar oleh pihak musuh .

" Huh ... Bosan " gumam isyia sambil menghela nafas pelan , perlu kita ketahui bersama bahwa tidak di perbolehkan keluar adalah hal yang membosankan , isyia bahkan tidak pernah berteman .
Ketika pertemuan antar kerajaan , isyia tidak pernah pergi , itulah kenapa banyak orang tidak tahu isyia.

Karena bosan , isyia memutuskan untuk menyudahi acara melamun nya, ia segera mandi .
Biasanya putri Putri di mandikan tapi di istana grenold justru mengajar putri dan pangeran untuk mandiri .
Ini memang tradisi tersendiri kerajaan grenold .

Cklekk ...
Isyia membuka pintu kamar mandi dan memulai ritual mandinya , hampir 30 menit dia berada di kamar mandi sekarang ia tengah memakai gaun selutut berwarna putih dan mengepang rambut pirang nya .

Ia tidak memakai mahkota miliknya seperti biasa , isyia lalu mengambil buku tebal berisi tentang cerita anak desa dan keadaan desa di luar istana .
Membaca buku seperti ini membuat isyia sedikit tahu tentang kehidupan , diluar sana tanpa pengawasan apa pun .

Isyia menuruni tangga dengan cepat , lalu berjalan cepat menuju ruang makan istana disana seperti biasa belum ada orang hanya para pelayan yang memang sudah sibuk sejak jam 2 pagi tadi .
Isyia memilih duduk di meja makan membaca buku  sembari menunggu semuanya siap .

Para pelayan melirik tuan putri mereka yang sudah hanyut dalam buku yang ia baca , pelayan pelayan tidak heran jika putri mereka itu pintar karena setiap kesempatan putri mereka itu memang selalu membaca , tidak peduli buku apapun itu .

Tidak lama setelah isyia sudah asyik membaca , kakak pertamanya yang laki laki sudah turun ke ruang makan.
Alvin namanya , ia sangat berwibawa dan tampak menawan sayangnya di balik sifat menawannya ia adalah laki laki yang humoris dan overprotektif pada isyia .

Bahkan Alvin pernah memarahi semua pelayan hanya karena ia melihat isyia ikut memasak makanan, bayangkan betapa overprotektif nya dia . Dan isyia tidak suka kakaknya karena hal itu , walaupun begitu mereka saling menjaga.

" Isyia ... , Dek ... Eh. ... Woy ... " Panggil Alvin sambil melambai lambaikan tangan nya di depan wajah isyia yang sedang fokus saat itu pada bukunya .
Isyia bergeming ia masih asyik membaca buku , Alvin kesal sendiri ia lalu mendapat ide .

Alvin keluar dari ruang makan dan pergi ke taman , isyia tersenyum ia menyangka bahwa kakaknya sudah berhenti mengganggu nya .

Ia kembali asyik , tidak lama Alvin datang lagi ia membawa seekor kucing berwarna hitam , ia berjalan pelan ke belakang isyia lalu hendak menaruh kucing ke kepala isyia .

" Hehe ... Mati kau isyi" kata Alvin dalam hati belum sempat kucing itu ia taruh , isyia menggunakan kekuatan teleport nya yang membuatnya berpindah ke belakang Alvin dan menggunakan telekinesis untuk membuat kuali berisi sup panas di depan Alvin .

Isyia tahu Alvin akan menjahilinya ketika mendengar suara hati Alvin , jangan lupakan isyia juga adalah mind reader .

Belum sempat Alvin sadar , isyia mendorong tubuh Alvin .
Alvin lalu berteriak kencang layaknya perempuan ketika wajahnya masuk ke dalam kuali , tapi ... Tunggu kuali ini lembut pikir Alvin .

" Ehmmm " deheman keras yang sangat Alvin kenali itu adalah suara ayahnya , raja Fahri .
Alvin segera duduk di tempatnya , sedangkan isyia sedang berpura pura membaca buku .

stronge princess of magic element { Hiatus } Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang