14. Di Bandara

75 15 32
                                    

Putar vidionya ya. Baca sambil dengerin musiknya...

Bahkan hati aku belum benar-benar bisa melepaskan
Lucu ya padahal sudah dikecewain

***

"Ndra, kamu bisa ke rumah sakit sekarang? Alamatnya nanti saya kirim"

"Ada apa emang?"

"Ara"

"Oke saya ke sana"

Dengan gesit Mahendra mengendarai mobilnya menuju alamat yang diberikan Farel. Mendengar berita ini hatinya seperti mencelos. Ada apalagi dengan sahabatnya.

Sesampainya di depan kamar Ara, Mahendra tanpa ragu membuka knop pintu kamar tersebut.

"Mbun..." napasnya terengah-engah lalu mengusap surai gadis di ranjang itu.

"Mana Farel?" tanya Ara

"Harusnya aku yang nanya, dimana Farel, soalnya tadi dia telfon nyuruh ke sini" tutur Mahendra

"Bisa gak si Mbun, kalau dibilangin nurut!" omel Mahendra seperti orang tua.

"Mau nurut tapi situasinya gak memungkinkan" Mahendra hanya mengembuskan napasnya pasrah

"Ayo Mbun, kamu udah boleh pulang"

Ara mendirikan tubuhnya dengan hati-hati. Dengan cepat tangan Mahendra terulur memegangi lengan Ara yang hampir terjatuh. Lalu menuntunnya berjalan.

"Pelan pelan Mbun..." Ara mengangguk.

***

If You Love Me✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang