Aku pikir hari-hari ku akan berjalan dengan lancar, ternyata tidak. Karena pada saat pembagian tempat duduk aku mendapat bagian paling depan yang menurutku itu sangat membosankan.
"Assalamualaikum nama kamu siapa?" tanyaku terlebih dahulu kepada teman sebangku ku. Oh iya aku lupa cerita, aku itu orang nya tidak bisa diam dan mudah akrab dengan siapapun tapi bukan SKSD yah.
"Waalaikumsalam aku Nafha, kamu?" tanyanya balik dengan muka polos.
"Aku Aisha Nur faiqa" jawabku sambil tersenyum.
Awalnya aku fikir teman sabangku ku ini orangnya pendiam, lugu dan pintar karena tampangnya sangat meyakinkan bahwa dia murid yang berprestasi dan yah ku akui dia memiliki wajah yang cantik. Ternyata aku salah, dia berbeda 180 derajat dengan apa yang aku fikirkan.
Sudah jatuh tersimpan tangga pula. Yah itu lah perumpamaan yang tepat untukku sekarang karena penderitaan ku lengkap, mendapatkan tempat duduk paling depan dan harus sebangku dengan orang yang lemot seperti Nafha.
🌄🌄🌄
Seperti biasanya siswa-siswi yang baru memasuki kelas 10 tidak langsung melaksanakan kegiatan belajar karena harus menyusun organisasi kelas, jadwal, dan melakukan kegiatan bersih-bersih.
Pada saat penyusunan organisasi kelas aku mendapatkan posisi menjadi ketua keamanan dan setelah semua sudah beres kami melakukan kegiatan bersih-bersih.
"Eh kita bersih bersih di taman aja yu" ajak ku kepada Maira, Miftia dan Nafha. Oh iya Maira sama Miftia itu teman sekelasku, kami sudah berteman sejak awal pendaftaran.
"Yuk" kata mereka dengan semangat.
Kalian tahu kan rasanya bersih-bersih di taman itu paling enak karena kita bisa santai sambil liat-liat kelas lain dan gak terlalu capek juga karena bagian yang bersihin taman pasti lebih banyak dari pada di kelas.
Pada saat bersih-bersih aku melihat dua orang teman sekelasku yang menurutku sangat centil dan sok kecantikan banget yang ku ketahui namanya adalah Mala dan Arifa
"Ihh apaan sih tuh orang so kecantikan banget dah" kataku dengan nada tidak suka.
"Emang tuh dua orang dari baru masuk juga udah centil banget" kata Miftia.
"Eh itu tuh satu sekolah sama gue waktu SMP" kata Nafha. Sontak kami menatap Nafha dengan pandangan menuduh.
"Jangan bilang habis ini lo bakal bilang ke mereka kalau kita gak suka sama mereka?" Ucap Maira.
"Ya gak lah kan gue satu sekolah doang gak temenan ogeb" balas Nafha sambil memutar bola matanya.
"Awas aja yah kamu" ucapku dengan nada sedikit mengancam, tapi bercanda sih.
"Iya iya ah ngapain juga gue bilang-bilang ke mereka kurang kerjaan banget" kata Nafha.
Tiba-tiba Sheera, Halda, dan Rema menghampiriku.
"Eh Sha kantin yuk" ajak Sheera.
"Tunggu dulu yah belum selesai nih" ucapku dengan nada lesu.
"Udahlah masih ada yang lain juga" kata Sheera dan langsung menarik ku untuk berjalan bersama mereka menuju kantin.
Pada saat di kantin aku bergabung bersama teman-teman sheera yang merupakan anak kelas sebelas semua. Aku bingung harus bersikap seperti apa, karena aku tidak terlalu menyukai keramaian.
"Eh nama lo siapa?" Tanya seorang cowok yang ada disana.
"Aisha kak" jawabku dengan sopan.
"Udah santai aja gak usah manggil kakak" ucapnya. Dan hanya ku balas dengan senyum.
Mereka memperkenalkan diri satu persatu tanpa berjabat tangan, karena aku hanya menaruh tangan ku di depan dada, dan mereka memakluminya.
🌄🌄🌄
Tidak terasa bel pulang sekolah pun berbunyi. Aku ingin cepat-cepat pulang karena rasanya badan ku sangat capek dan sudah bau akan keringat, tapi rencana ku harus tertunda karena lagi-lagi Sheera dan dua human itu menghampiriku lagi.
"Ke kos kita dulu yuk!!" Ucap Sheera.
"Yaudah deh aku ngikut aja" jawabku pasrah karena tidak enak menolak tawaran Sheera.
Berhubung kosan mereka tidak terlalu jauh, mereka memilih berjalan kaki untuk berangkat dan pulang.
Sesampainya di kos aku langsung merebahkan diri di kamar tanpa permisi. Sheera, Halda, dan Rema juga masuk ke dalam kamar dan tiba-tiba saja Sheera bercerita dengan lancarnya mengenai hubungannya dengan pacarnya. Jiwa kepo ku bangkit dan tiba-tiba saja rasa lelahku hilang.
"Emang siapa sih pacar kamu sekarang?" tanyaku penasaran ketika Sheera sudah selesai bercerita.
"Emang siapa lagi kalau bukan si itu" jawab Rema.
"Yang mana sih? " tanya ku lagi.
"Eleh kaya gak tau aja lo, itu loh yang sering muncul di Instastory Sheera" jawab Halda gemas.
"Oh itu siapa sih aku lupa namanya?" tanyaku lagi.
"Astaga kok gue kesel yah" ucap Rema.
"Sama, gebukin aja udah" ucap Halda.
"Lah aku kan lupa" ucapku lagi tanpa muka bersalah karena telah membuat mereka kesal.
"Raka" ucap Sheera tiba-tiba.
"Ohh iya yah Raka, aku ingat mukanya doang" jawabku dengan senyum paling indah haha.
Perasaan gak jelas deh, tapi di jelas jelasin aja yah gaes soalnya ini otak lagi gak bisa di ajak kompromi😂
KAMU SEDANG MEMBACA
Hanya Aku Tak Pernah Kita
SpiritualTentang seorang wanita biasa yang mendambakan lelaki yang menurutnya sangat sempurna dan dapat membimbingnya menuju syurga.