Keempat

15 4 0
                                    

Jam sudah menunjukkan pukul 07:00. Sedangkan aku masih berada di alam mimpi dan tidak berniat untuk bangun padahal 30 menit lagi bel sekolah berbunyi. Tiba-tiba handphone ku berdering menandakan panggilan masuk dari seseorang yang ternyata adalah Rema.

"Halo, Sha jemput gue ke rumah" ucap Rema di telpon.

"Salam dulu apa susahnya sih?" ucapku dengan nada ketus.

"Elah ini anak ribet amat. Assalamualaikum Aisha Nur Faiqa yang cantiknya tidak setara dengan apapun alias jelek, jemput gue sekarang!" ucap Rema sembari berteriak.

"Calm down beb, aku siap-siap bentar tunggu aja depan rumah" setelah mengatakan itu, telpon ku tutup secara sepihak karena waktu ku untuk bersiap tidak banyak.

🌄🌄🌄

Tidak membutuhkan waktu lama untuk bisa sampai di rumah Rema karena memang jarak rumah kami tidak terlalu jauh tidak seperti hati ku dengan Raka yang sangat berjauhan hahaha.

"Assalamualaikum Rema ku yang paling cantik!" sapaku dengan senyum khas pengen di tampol.

"Waalaikumsalam" jawab Rema cemberut.

"Muka nya biasa aja dong mba" ucapku dengan sedikit tawa.

"Ayo ah udah mau telat ini, lo gak punya jam apa gimana sih di rumah" kesal Rema sambil menaiki motorku.

"Perlu ku jelaskan secara rinci mba? Jam 07:00 seorang Aisha sedang asik jalan-jalan di alam mimpi dan tiba-tiba terdengar suara telpon dari seseorang yang tidak berperikemanusiaan yang telah mengganggu mimpinya. Di Skip yah Rem ke halaman selanjutnya, pada jam 07:15 dia selesai bersiap-siap dengan sangat terburu-buru." Ceritaku panjang kali lebar dengan sedikit candaan.

"Bodo amat Sha bodo amat" ucap Rema masih dengan muka cemberut. Dan ku jawab dengan tawa.

🌄🌄🌄

Berhubung jarak rumah ke sekolah lumayan jauh dan tidak bisa di tempuh dalam waktu 10 menit alhasil kami harus menunggu di depan pagar. Tentunya kami tidak hanya berdua melainkan dengan banyak siswa yang sudah langganan telat.

"Pasrah gue mah di ketawain Sheera sama yang lain" ucap Rema.

"Santai dong cuma telat ini mah" ucapku.

"Ini anak emang agak stres yah, baru juga masuk udah telat gak ada perasaan bersalahnya lagi." ucap Rema heran.

"Santuy bosque" kataku dengan santainya.

Setelah semua siswa-siswi SMA sudah melakukan tadarus dan menyanyikan lagu wajib barulah pagar di buka dan kami di persilahkan masuk ke kelas masing-masing.

"Gue duluan yah, ada ulangan nih" ucap Rema sambil berjalan terburu-buru.

"Yoi, assalamualaikum Rema" tawaku. Karena lagi-lagi Rema tidak mengucapkan salam terlebih dahulu.

Pagi ini aku sangat bahagia. Entah karena apa, tapi mungkin saja karena mimpiku semalam haha.



Maaf yah baru bisa up sekarang soalnya kemaren aku gak enak badan jadi gak bisa mikir. Kadang otak ku selemot itu guys kalo lagi sakit bahkan ketika tidak sakit pun sangat lemot hahaha.

Hanya Aku Tak Pernah KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang