Berhubung nanti malam keluargaku mengadakan syukuran jadi hari ini aku tidak bisa berlama-lama di kos karena di rumah ku orang-orang sedang sibuk menyiapkan berbagai macam makanan untuk nanti malam.
"Udah Ashar nih aku pulang dulu yah, jangan lupa nanti malam ke rumah" ucapku kepada Sheera, Rema, dan Halda.
"Insyaallah kalau ga sibuk" ucap Halda.
"Sok sibuk banget sih, yaudah assalamualaikum" pamit ku.
"Waalaikumsalam" jawab mereka berbarengan.
Setelah mengucap salam aku langsung saja pulang karena orang rumah sudah pasti mencariku. Biasalah kalau ada acara gitu pasti orang rumah nyuruh anak-anak pulang lebih cepat.
🌄🌄🌄
Hanya membutuhkan waktu 15 menit untuk sampai di rumah dengan selamat tentunya. Mesin motor belum dimatikan sudah ada pertanyaan yang keluar dari tetangga ku yang ikut membantu.
"Pulang nya emang jam segini ya Sha? tanya tetangga ku yang bernama tante Reni.
"Biasanya sih jam 17.30 baru bel, ini aku pulang duluan" jawabku.
"Oh gitu, dulu mah sekolah gak kaya sekarang" ucapnya. Dan dimulailah percekcokan dengan tetangga lainnya yang tukang rumpi.
Aku tidak ambil pusing karena sudah biasa dengan tetangga seperti itu. Mana ada jaman dulu sama kaya jaman sekarang kan udah pasti beda. Aku langsung melangkahkan kaki memasuki rumah.
"Assalamualaikum" ucapku saat memasuki rumah.
"Waalaikumsalam, eh kok jam segini udah pulang?" tanya sepupuku si Riska yang berada di ruang keluarg.
"Biasa murid teladan" ucapku.
"Mau kemana lo?" tanyanya lagi.
"Kamar" jawabku seadanya.
Aku pun langsung memasuki kamar tanpa menghiraukan perkataan Riska. Pikiran ku sedang kacau entah sekarang.
Setelah mandi dan sholat Ashar aku memilih merebahkan diri di kamar dan tanpa ada niat untuk membantu orang-orang yang sedang sibuk.
🌄🌄🌄
Syukuran di mulai setelah sholat Isya. Sembari menunggu Acara di mulai aku menghabiskan diri dengan membaca novel yang baru saja diberikan oleh Riska."Sha ada teman-teman kamu di luar!" Seru mama dari depan pintu kamar.
"Suruh masuk aja ma" kataku.
Selang beberapa menit muncul lah Sheera, Rema, dan Halda. Mereka masuk tanpa mengetuk pintu dan langsung saja merebahkan diri di kasur ku.
"Masuk kamar orang tuh ketuk pintu, salam dulu. Terus kalau mau rebahan di kasur orang tuh izin dulu cantik" ucapku gemas dengan kelakuan mereka.
"Yaudah sih udah terlanjur" ucap Sheera.
"Eh Sha gue nginep aja yah males balik" ucap Rema.
"Terserah" kataku
🌄🌄🌄
Acara selesai tepat pukul 23.30. Tamu undangan dan para tetangga sudah pulang, Sheera dan Halda pun sudah kembali ke kosan. Dan tinggal aku dan Rema yang masih duduk dengan manis di meja makan.
Aku dan Rema ingin menyantap Indomie bersama antek-anteknya terlebih dahulu sebelum tidur. Dan tiba-tiba saja handphone ku bergetar. Ternyata notif dari Sheera.
Entah aku harus apa sekarang. Sheera mengirim tangkapan layar berupa pesan dari mama Raka yang isinya sangat manis. Iri? Tentu saja.
Andai aku yang di perlakukan seperti itu...
Halo guys apa kabar? Semoga kalian sehat dan baik-baik aja yah.
Maaf baru bisa up sekarang🥰
Semoga kalian suka dan gak bosen.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hanya Aku Tak Pernah Kita
SpiritualTentang seorang wanita biasa yang mendambakan lelaki yang menurutnya sangat sempurna dan dapat membimbingnya menuju syurga.