One - Siapa itu Dito ?

3 1 1
                                    

"Aira dan Dito itu bagai dua sisi koin,

tak saling tahu dan amat berbeda."

- Author -

-------------------------------------------------------------------------------------------------------

Aira masih terdiam di sini, di pelaminan dengan laki-laki yang baru ia kenal selama 36 hari, menurut Aira Dito adalah laki-laki paling aneh yang pernah ia temui. Mungkin ia tak harus terjebak di situasi ini kalau ia tidak kembali ke kampong halamanya 36 hari yang lalu. Sial, itu lah pendapatnya pada apa yang terjadi pada dirinya sekarang. Ah, kalau saja waktu bisa di ulang dia tak akan kembali ke kampong halamanya dan terjebak dalam pernikahan konyol ini.

Flashback on

"Aira dengerin ayah ya,kalau kamu ga pulang minggu depan ayah marah sama kamu.Biar nanti ayah jemput kamu ke Jakarta dan ga bolehin kamu buat ke sana lagi!"

Sang ayah sepertinya sudah tak tahan dengan sikap Air, yang jarang pulang bahkan enam bulan belakangan ini dia hanya pulang sekali itu pun cuman dua hari.

"Aira usahakan yah, tapi kalau ga bisa mau bagaimana lagi yah. Aira ga bisa ngajuin cuti mendadak kasian pasien-pasien aira yang udah buat janji."

"Kamu seelalu mikirin pasien-pasien mu itu, ayah an ibu selalu di nomer sekiankan. Pokoknya kamu harus pulang bulan ini atau ayah jemput kamu kesana. Mengerti Naira?"

"Iya, ayah."

Seminggu setelah telpon dari ayahnya itu, Aira mengajukan izin cutinya pada rumah sakit. Ia terus berharap agar pengajuan cutinya di setujui oleh pihak rumah sakit, kalu tidak tamat nasib Aira di tangan ayahnya. Ia mengakui bahwa salnya ia sangat jarang untuk pulang ke kota asalnya, mau bagaimana lagi ia sudah terikat kontrak dengan rumah sakit belum lagi pasien-pasienya yang tak ingin di pindah jadwal kan ke dokter lain.

Aira memang bukan satu satunya dokter anak di rumah sakit ini dan termasuk dokter termuda di rumah sakit ini, tapi kalau masalah ilmu dan cara kerja ia tak perlu di ragukan lagi semua pasienya selalu puas dengan hasil kerjanya.

"Dok tadi Pak Suryadi dari staff rumah sakit kesini, katanya dokter di panggil ke ruang manager rumah sakit." Kata Suster Ayana, ia adalah suster yang mendampingi Aira dalam menjalakan perkerjaanya

"Oke thanks Sus Ay."

"Semoga di acc ya dok, kalau engga bisa gawat." Ucap suster canti itu seraya terkekeh.

"iya nih, bisa habis aku sama ayahku."

"Semangat Ibu Dokter."

---Ruang Manager Rumah Sakit----

"Begini Dokter Naira, pihak rumah sakit sudah menerima pengajuan cuti dokter dan sudah mengacc hal tersebut namun pada surat tersebut dokter mengajukan cuti selama 14 hari dari tangga 1 mei- 14 mei 2020 benar begitu dok?" Tanya Manager rumah sakit yang bernama Andi tersebut.

"Iya benar pak, kalau menurut kontrak kerja saya dan rumah sakit sepertinya jatah cuti saya masih cukup pak. Apa ada masalah pak ?"

"Iya dok ada sekit masalah begini dok, rumah sakit hanya mengizinkan dokter untuk cuti selama 8 hari. Jatah cuti dokter memang cukup namun mengingat jadwal janji dokter dengan pasien yang lumayan padat pihak rumah sakit hanya mengizinkan dokter untuk cuti selama 8 hari kerja. Bagaimana dok apa ada masalah dengan keputusan ini ?"

"Oh begitu baik tak apa pak, terima kasih atas bantuanya pak."

"Sama-sama dok, selamat berlibur dokter."

"Hehe bapak bisa saja, kalau begitu saya pamit dulu pak malam."

"Malam juga dok."

Ah tak masalah walau hanya 8 hari yang penting bisa pulang dan ayah ibu ga akan marah lagi. Batin Aira seraya berjalan menuju mobil.

Sekarang ia sudah di kampung halamananya, berangkat setelah subuh dan sampai hapir dzuhur. Perjalanan panjang yang melelahkan untuk Aira karena ia harus menyetir sendiri perjalanan ini. Ayah dan ibu Aira langsung menyambut kedatangan putri cantiknya itu, ibunya langsung membuatkan iya segelas the hangat dengan lemon yang langsung membuatnya relax seketika.

"Nduk kalau capek langsung tidur aja di kamar mu, ibu udah bereskan semuanya."

"Nanti aja deh bu, Aira masih pengen santai."

"Pulang juga akhirnya kamu nduk, ayah seneng kamu akhirnya bisa pulang."

"iya yah, tapi Aira cuman di kasih cuti 8 hari gapapa kan yah?"

"Ga masalah yang peting kamu pulang nduk."

"Aira minta maaf ya yah, Aira terlalu sibuk sama urusan rumah sakit sampe lupa pulang."

"Ndak masalah seng penting kamu bahagia sama hidup mu, oh iya ayah lupa besok ayah mau ke temu temen SMA ayah. Pak Jayardi namanya, kamu ikut ya dia punya anak laki laki siapa tau cocok sama kamu."

"Apasih ayah ini, Aira bisa kok yah cari pasangan hidup sendiri."

"Aira, ayah gabakal ngerestuin kamu sama orang yang ayah ga atau bibit dan bobotnya."

Ayahnya selalu begitu, itu kenapa ia belum pernah merasakan hal yang dinamakan pacarana atau bahkan jatuh cinta. Padahal ia sudah menginjak umur 24 tahun, yah mau bagaimana lagi ayahnya bias mengantung dirinya bila melanggar aturan itu.

"Ayah selalu begitu, kalu boleh tau siapa nama anak Pak Jayardi itu yah ?"

"Dito, Anandito Setyo Maharojo."

Ah, semoga saja Dito ini bukan tipe laki-lai yang di benci Aira. Semoga.

BITTER HAMEN [CAPTER ONE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang