CINTA BLAK BLAKAN

Kok Aneh?

"Mama!!!"

"Kok kamu kaget?"

"Eh.. gak kok ma, tiba-tiba kaget aja, soalnya papa bilang mama mau pergi ke London"

Syukur deh. Anya tersenyun sambil menghela nafas karena kelelahan

"Oh itu, mama cuma cemas kalo Ze.. eh Anya terluka"

Untung gak keceplosan. Ini mulut susah banget diajak kerja sama.

Bentak Shiren dalam hati.

"Eh.. Anya nggak papa kok tante, maafin Anya dah bikin tante repot kesini dan ninggalin bandara"

"Nggak papa kok sayang, tante justru seneng Anya baik-baik aja, lagian masi lama kok jadwal keberangkatannya"

"Eh iya tante makasih.."

"Sama-sama, kamu jangan panggil tante dong, panggil mama aja"

"Eh iya mah"

"Nah gitu dong, kalo gitu mama tinggal ya, mama harus pergi"

"Iya mama"

Shiren meninggalkan mereka dan langsung menuju bandara.

~At Home~

"Gua anter ke kamar ya"

"Gak usah, gua bisa sendiri kok"

"Udah gua antar aja"

"Aduh.."

"Kan lo masih pusing, ngeyel sih"

Genzie menggendong gezie menuju kamar

"Apaan sihhh loo!!!"

"Udah diem"

~Kamar Anya~

Genzi langsung menjatuhkan Anya ke kasur

"Sakit woy, pelan-pelan napa" pekik Anya

"Lu berat bego, kek kebo"

"Udah pulang sana!"

"Ntar lo kangen"

"Apaan, sana sana.."

Anya mendorong Genzi keluar dari kamar dan langsung menutup rapat pintu kamar.

"Cewe sialan" geram Genzie.

~Genzie House~

Sesampainya dirumah, Genzie tampak kaget dengan kehadiran seseorang.

"Kenzo?"

"Eh Genzie, pa kabar bro? Udah lama gak muncul"

"Eh, iya nih.. tumben lo kesini"

"Iya dong, gua denger lo udah pulang dari tante, makanya mampir"

"Hm gitu, ya udah ayok masuk"

"Sipp"

Genzie punya rumah yang tak kalah mewah dari Anya, walau ia sederhana, tapi ia punya aset yang cukup melimpah. Hari ini ia tampak senang bertemu dengan sepupunya yang sudah lama tak jumpa. Hingga sekarang mereka tengah asyik bermain game.