🌼The First Day In School🌼

64 3 14
                                    

"Woiii cowo rese!!!".

Teriakan Anya yang menggema ke seluruh sudut ruangan kelas, membuat tiap pasang mata tertuju padanya.

Pria itu tersenyum sinis, memiringkan sedikit ujung bibir. Ia sengaja menabrak Anya dengan emosi yang meluap-luap.

Sama seperti yang ia lakukan kepada ku. Emosi!!!
Mama andai engkau tahu, emosi begitu menghantui ku.
Kehilangan mu membuatku membenci semesta.
Ia mengambil mu Mah, mengambil Azel dan juga Papa.
Wait... Azel?!

"Anya, kenapa kamu? Kok lesehan disini?" Ibu icha yang kebingungan melihat Anya.

"Ehh.. ngg..nggak papa kok buk, tadi kepleset, lantai nya licin, mungkin habis di pel sama bang Roni" ibu Icha mengulurkan tangannya untuk membantu Anya.

Anya langsung beranjak pergi ke tempat duduk. Ia meberikan tatapan sinis untuk pria itu.

"Anak-anak, kita kedatangan teman baru hari ini. Nak.. ayo perkenalkan dirimu"

Pria itu berdiri sejajar tepat didepan Anya. Ia memulai perkenalan dengan melambaikan tangan dan wajah datar.

"Hai... Gua Genzie Azuela kahraman, pindahan dari inggris, terima kasih".

Nama yang juga memiliki makna yang hampir mirip dengan Anya.
"Genzie Azuela kahraman" putra sulung dari pemilik tambang terbesar di Indonesia.
Genzie berasal dari kata "Gen" dan "zie". Gen bisa dikatakan sebagai keturunan dan Zie biasa dipakai sebagai akhiran nama orang inggris atau bisa digunakan sebagai nama singkat, yang berarti ia adalah keturunan inggris. Azuela berasal dari bahasa spanyol yang berarti beliung. Dan kahraman berasal dari bahasa Turki, artinya pahlawan. Makna dari nama itu adalah keturunan inggris yang berjiwa pahlawan dan cepat tanggap dalam menghadapi bahaya seperti beliung.

Itu berarti Anya dan Genzie adalah tokoh super hero dicerita ini.

"Singkat amat perkenalan lo coy!!!".

"Dingin amat!"

"Wihh anak inggris!!!".

"Sama dong sama Anya, dari inggris juga".

"Udah janjian tuhh sekolah disini. Ciee.. ciee.."

"Piwitt..."

Kelas mendadak ricuh, Anya hanya memberikan tatapan sinis kepada seluruh murid di kelas.

"Sudah... Sudah.. jangan ribut. Nah nak Genzie silahkan duduk di kursi yang sudah disediakan".

Kelas pun kembali normal, dan ibu Icha melanjutkan materi pembelajaran.

Tet...tet...tett

~kantin~

"Nya, lo kok kelihatan galau gitu?". Stela yang tampak bingung.

"Ya gimana nggak galau coba, tu cowo rese ngikutin gue terus, malah sekelas lagi".

"Genzie maksud lo?".

"Iya siapa lagi Rin, gue habis nabrak motor dia, dan dia ngancem laporin kepolisi kalo nggak gue ganti, atm sama kartu kredit gue ditahan Papa, malah uang jajan dikit".

"Duh trus gimana dong cara lo ngeganti motor dia, yang ada makin ribet urusan lo sama dia".

"Itu dia Rin.. lo bantu gue yaa, Stel lo juga yaahh"

"Hmm... gue cuma punya uang kes sejuta Nya, soalnya bokap gua belum ngasih uang buat gue".

"Gapapa deh stel, pinjam dulu yah, please..".

"Gua cuma punya dua juta, lo tahu kan Nya, ini akhir bulan, ya kami nggak punya uang yang banyak buat bantu lo"

"Gapapa kok Rin, Stel, yang jelas gua pinjam itu dulu" pinta Anya.

"Eleh miskin aja belagu!!".

Tiba-tiba suara itu muncul dari belakang dan sontak mengagetkan mereka.

"Genzie!!!"

"Iya apaan heh, pake acara teriak masal segala".

"Sejak kapan lo disini??!!".

"Sejak lo minjem duit sama temen lo!".

"Hah.."

"Kalo lo nggak punya uang, gue kasih dispensasi kok".

"Gak... Ntar lo minta macem-macem sama gua, ogah!!".

"Serah lo mau atau nggak, kalo mau ntar pulang sekolah lo temui gue di parkiran".

Genzie pun pergi meninggalkan mereka tanpa pamit. Itu lah Genzie, manusia yang tidak suka basa-basi.

"Nya, saran gue mending lo temui dia deh, lagian uang gue sama Kerin gak bakal cukup buat ganti rugi".

"Iya bener tuh, Nya, kata Stela".

"Hmm.. gue pertimbangin dulu deh".

Tett..tet..tet..

"Eh bel masuk tuh, masuk yuk" ajak Kerin.

~Parkiran~

"Eh cowo rese, lo mau ngasih dispensasi apa? Dispensasi waktu?!".

"Lo udah jelas salah malah nyolot, dasar cewe aneh!".

"Eh.. serah deh, to the point aja!".

"Lo gak perlu ganti pake uang".

"Buju buset.. jangan.. jangan lo beneran minta macem-macem?!".

"Ngeres aja sih otak lo".

"Ha??!! Macem-macem itu banyak njer, bukan ngeres!".

"Udah ah.. berisik aja, nggak bisa diem, ntar gue batalin nih dispen".

"Dispen.. dispen.. enyak lo! Dispenser kali ya!!".

"Ah ya udah gue mau cabut".

"Ehh ehh, iya iya, lo mau gue ngapain?".

"Bikinin Pr gue selama satu semester kedepan!".

"Wat de pak!!! Mending nggak usah deh, sorry otak gue terlalu pinter di sia-siakan demi orang kayak lo".

"Ya serah, kalo lo nggak bisa ganti besok ya gue lapor polisi".

Genzie lansung menaiki motor sport nya.

"Eh iya iya gue mau" Anya menahan Genzie.

"Bagus deh, nanti gue jemput lo kerumah"

"Hah?!"
_

________________________________________

Bersambung...

CINTA BLAK BLAKANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang