O2.

6K 271 10
                                    

Seoul , O5 April 2O17

Matahari mulai menampakkan diri di langit kota Seoul. Cahaya nya masuk ke setiap rumah melalui celah celah yang tidak tertutup rapat. Burung burung berkicauan seperti sedang menyanyikan sebuah lagu.

Yeri menggeliat di dalam selimut karena merasa terganggu oleh cahaya surya yang menerpa wajah nya. Dia menutupi seluruh tubuh nya menggunakan selimut, mencari kenyamanan untuk melanjutkan tidur nya.

Saat dia sudah mulai nyaman dengan posisi nya, ada saja yang mengganggu nya. "Nuna cepat bangun!" Adik laki laki Yeri mengetuk secara brutal pintu kamar nya. Yeri membuka sedikit mata nya, menghela nafas lalu menyibakkan selimut yang membalut tubuh nya.

"Iya aku sudah bangun" Yeri bangkit dari ranjang nya, duduk di pinggiran ranjang sambil membuka tutup mata nya. Mencoba menerima cahaya yang masuk ke mata nya.

"Aku tidak percaya, buka dulu pintu nya" Satu tangan berkacak pinggang dan satu nya mengetuk kembali pintu kakak perempuan nya lagi.

Yeri memutar bola mata nya malas lalu bangkit, berjalan menuju pintu kamar nya. Saat dia membuka pintu nampak lah muka manis adik kesayangan nya ini, Kim Jeno.

"Selamat pagi nuna sayang" Jeno tersenyum sampai mata nya hilang, ah tidak Jeno memang tidak memiliki mata hahaha

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Selamat pagi nuna sayang" Jeno tersenyum sampai mata nya hilang, ah tidak Jeno memang tidak memiliki mata hahaha.

"Selamat pagi Jeno" Yeri senyum, namun senyum terpaksa. Yeri kesal dengan adik nya, kenapa pula dia harus membangun kan Yeri pagi sekali.

"Jangan lupa ya nun, hari ini kau akan melamar kerja semangat!" Jeno mengangkat kepalan tangan nya ke udara.

"Ha? Ah iya ya ampun aku lupa" Yeri menepuk pelan kepala nya.

"Dasar pikunan hahaha" Jeno berlari menuju tangga lalu turun dengan tergesa gesa.

"HEH BILANG APA KAMU?!" Yeri berteriak dari depan pintu kamar, tapi suara nya bisa terdengar sampai pintu utama.

Yeri mendengus sebal. Ia menutup pintu kamar nya, ah tidak menutup lebih tepat nya membanting pintu. Lalu berjalan menuju almari untuk mengambil handuk nya, dan langsung ke kamar mandi.


*****

"Selamat pagi tuan" Para nani menyambut tuan muda nya yang baru saja memasuki ruang makan. Tuan muda itu tersenyum lalu berjalan menuju kursi makan nya.

"Papa kemana bu?" Tuan muda ini sudah dari kecil di ajarkan untuk sopan kepada yang lebih tua. Dia selalu memanggil para nani perempuan nya dengan sebutan 'Bu' .

"Tuan sudah berangkat" Jawab salah satu nani yang sudah mengurus nya sejak kecil. Tuan muda hanya menaik turunkan kepala nya sambil menggumam kata 'O' .

"Good morning baby" Jisoo, ibu dari tuan muda itu berjalan menghampiri anak semata wayang nya lalu ikut duduk untuk sarapan bersama. "Morning mom" Tuan muda tadi menoleh lalu tersenyum.

Dia, Tuan muda, Anak tunggal dari keluarga Jung. Jung Jaehyun, pria manis yang sedang bergulat dengan bisnis. Entah itu di bidang pertanian atau otomotif. Dia pernah berkata kalau dia tidak akan pernah menikah ataupun jatuh cinta kepada wanita mana pun. 'Stay Cool and Calm' Adalah motto hidup nya. Selalu mengutamakan Ibu nya meski dia sangat sibuk.

"Jae, kamu kapan nikah? Mami juga mau nimang cucu kayak temen mami" Seketika Jaehyun tersedak susu yang sedang dia minum.

"Uhuk uhuk. . . . Mama bilang apa? Cucu? Nikah? Engga mi, aku nggak mau" Jaehyun menggelengkan keras kepala nya.

"Apa kamu engga kasian sama mami? Mami makin tua, mami juga mau lihat kamu menikah dan punya cucu sebelum nyawa mami di ambil sama tuhan" Jisoo menunduk. Jaehyun jadi merasa bersalah, selama ini dia tidak pernah menolak apapun keinginan sang ibu, apapun.

Jaehyun menghela nafas lalu menggapai tangan sang bunda yang tergeletak di atas meja makan "InsyaAllah ya mi, Jaehyun bakal penuhin kemauan mami" Sontak Jisoo mengangkat kepala nya lalu tersenyum lebar kepada sang putra.

"Beneran?" Jaehyun hanya menaik turun kan kepala nya. "Jangan lupa pokok mami mau punya cucu yang lucu" Jaehyun hanya tersenyum tipis. Sebenarnya Jaehyun bukan nya tidak mau menikah namun ada alasan tersendiri kenapa dia agak ragu dalam menjalin hubungan apalagi sampai jenjang pernikahan.

Mereka berdua mulai makan sarapan mereka dengan tenang.

Jaehyun berdiri karena dia sudah menghabiskan sarapan nya. Dia berpamitan pada sang bunda lalu pergi menuju garasi.




*****

"Aduh ini engga ada kemeja yang agak besaran sedikit apa" Yeri mengeluarkan semua Kemeja nya, memilih milih yang agak besar di badan nya namun nihil, satu pun tidak ada.

"Pinjem punya Jeno aja kali ya" Yeri berdiri, berjalan menuju pintu kamar nya. Ia menghampiri Jeno yang sedang asik main PS di ruang keluarga lantai 2. "Jen" Panggil Yeri, namun Jeno tak merespon.

"JEN"

"JENO"

"BUDEG APA GIMANA"

"HEH BAYI"

"WOE"

Yeri mendengus kesal. Ia berjalan ke samping Jeno. Menarik aerphone yang terpasang di telinga adik nya "Apa si nun ganggu aja" Jeno mempause game nya lalu menatap kesal ke arah sang kakak.

"Lu punya kemeja gak? Kalau punya pinjem, kemeja gua kecil semua"

"Ambil aja di almari" Jeno mengambil kembali aerphone nya lalu memasang nya di telinga. Melanjutkan game yang sempat tertunda.

"Dasar bayi" Yeri berjalan menuju kamar adik nya. Membuka pintu, lalu melihat sekeliling. Mencari keberadaan almari Jeno.

"Nah itu" Yeri berjalan menuju almari Jeno, membuka lalu mulai mencari. Bukan mencari namun lebih tepat nya meng obrak - abrik isi almari Jeno.

'Salah apa aku sampe di buang kayak gini' — boxer Jeno 2k17

"Ini dia" Yeri berdiri lalu berjalan keluar dari kamar sang adik menuju kamar milik nya sendiri. Mulai berdandan ala kadar nya.

Memoleskan sedikit lipstik pada bibir nya, dan bedak bayi pada wajah nya. Kenapa bedak bayi? Tanya saja pada Yeri.

"Selesai, huh semoga aku di terima" Yeri tersenyum lembut. "Ayo Yeri kamu pasti bisa, Semangat!" Yeri menyemangati diri nya sendiri.

Ia mengambil kertas lamaran kerja nya dan juga tas. Setelah itu dia segera bergegas untuk menuju calon kantor nya. Iya masih calon karena Yeri belum diterima.

My Ceo My Husband ; JAEHYUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang