O5.

2.1K 154 2
                                    

Jaehyun berjalan menuju pintu rumah nya. Melepas sepatu yang ia kenakan lalu masuk ke dalam.

Ternyata di dalam rumah sang ibu dan ayah nya sedang berkumpul. Jisoo memanggil Jaehyun untuk duduk bergabung bersama mereka "Nak sini duduk dulu, mami sama papi mau ngomong sesuatu" Jaehyun berjalan menuju sofa lalu duduk di samping ibunda.

"Ada apa mam?" Jaehyun menyandarkan punggungnya. "Jadi gini nak, dulu kan mami ada perjanjian sama temen mami kalau —" Ucapan Jisoo terpotong oleh Jaehyun "Jangan bilang mami mau jodohin aku?!"

Jisoo sedikit menunduk, lalu ia mencuri pandang pada sang suami untuk menjelaskan semua nya. "Iya kamu mau papi jodohin sama anak temen mami kamu" Jaehyun melongo, otak nya tak bisa mencerna dengan baik apa yang di kata kan sang ayah.

Jaehyun menaikkan satu sudut bibir nya ke atas lalu mendengus singkat. "Tahun 2017 masih ada kata perjodohan? Jadul apa gimana?" Jaehyun kesal, mengapa saat dia sudah bertemu wanita idaman nya. Ia malah di jodohkan? Mengapa tak dari dulu saja. Jaehyun berdiri, ia mendongak menahan air yang ingin keluar dari mata nya. "Jae bukan anak kecil lagi pi mi. Jae bisa nentuin siapa wanita yang cocok buat Jae"

Jaehyun melirik sang ibu "Mami juga udah tahu kan kalau aku udah pacaran sama Yeri terus aku udah berencana mau ngelamar dia?" Sang ibu mengangguk. "Terus kenapa mami tega pisahin Jae sama wanita pujaan Jae?" Jisoo diam tidak menjawab pertanyaan dari sang putra.

Jaehyun tersenyum tipis lalu ia pergi ke kamar nya. Jaehyun menaiki tangga secepat mungkin sampai dia sendiri kehilangan keseimbangan karena kaki nya tersandung salah satu anak tangga. Akibat nya kepala Jaehyun terbentur anak tangga, tidak keras namun menggeluarkan darah.

Jisoo yang melihat putra nya terjatuh pun berlari menghampiri nya, mencoba membantu Jaehyun untuk berdiri kembali. Namun, Jaehyun segera menepis tangan sang ibu "Aku bisa sendiri" Jaehyun berdiri lalu berjalan ke kamar nya. Membanting keras pintu kamar nya sampai sang ibu terpenjat kaget.

Jisoo merasa bersalah karena sudah melakukan perjanjian dengan teman nya dulu. Jisoo turun menuju sofa dimana suami nya berada. Dia menangis di pelukan sang suami.

"T-taeyong maafin aku, aku gak becus jadi ibu hiks.." Taeyong mengusap pelan surai hitam milik istri nya. "Hust jangan bilang gitu, kamu gak salah" Jisoo menangis tersedu sedu sampai dia tertidur di pelukan Taeyong karena kelelahan menangis.

.
.
.
.

Jaehyun berjalan menuju ranjang nya, melepas semua pakaian nya lalu mengganti nya dengan baju tidur polkadot hitam putih milik nya. Ia merebahkan tubuh nya di atas ranjang. Lelah, Jaehyun lelah di permainkan dengan takdir. Bagi nya Takdir terlalu kejam kepada nya.

"Gimana pun cara nya gua gak bakal lepasin Yeri" Jaehyun sudah jatuh terlalu dalam akan pesona dan perilaku manis dari gadis nya. Yeri selalu sabar menghadapi Jaehyun hang terbilang cukup keras kepala. Jaehyun menutup mata nya, meningat kembali masa masa manis nya dengan sang gadis

"Jaehyun jangan lari ya ampun, nanti kamu jatuh"

Bug...

Bukan Jaehyun yang jatuh, namun Yeri. Yeri terjatuh saat mengejar Jaehyun. Jaehyun membalikkan badan nya lalu berlari menghampiri Yeri. "Kamu enggak apa apa? Ada yang sakit gak?"

Yeri menggeleng lalu tersenyum manis, padahal jelas jelas dia terluka di bagian lutut. Jaehyun menggendong Yeri lalu di dudukkan di kursi taman terdekat "Tunggu sebentar ya"

"Jae udah ga apa ini gak—" Ucapan Yeri terpotong karena Jaehyun mengancam nya "Diem atau aku cium?" Akhir nya Yeri mengalah.

Jaehyun berlari menuju apotik terdekat. membeli obat merah, kapas dan juga handsaplas.

Setelah selesai, Jaehyun segera kembali ke taman untuk mengobati Yeri. "Ih padahal gak apa loh, gak sakit" Jaehyun tersenyum malas "Kalau cewek bilang gak apa berarti kenapa napa." Peka banget emang Jaehyun ini.

Yeri tersenyum. Jaehyun melepas jaket yang ia kenakan lalu ia berikan kepada Yeri "Pakai, aku belum sah jadi suami kamu jadi belum boleh lihat aset berharga kamu" Yeri mengambil Jaket Jaehyun lalu ia tutupkan pada paha nya. Jaehyun duduk, menyetarakan tubuh nya dengan lutut Yeri.

Jaehyun mulai mengobati dengan teliti. Kadang kadang Yeri merasa perih dan dia refleks menjambak rambut Jaehyun "Baru juga di obatin udah main jambak gimana kalau aku masukin pasti hancur badan ku kamu koyak koyak" Yeri melotot ke arah Jaehyun. Yang di pelototin cuma Senyum manis.

Jaehyun tersenyum meningat masa itu. "Andai aja ya yer gua ketemu sama lu udah dari dulu, pasti sekarang kita udah jadi keluarga" Jaehyun hampir terlelap namun ada suara yang tiba tiba meng—kagetkan nya.

Dukk...

"Aduh sialan kenapa sih ga mulus lagi" Mark, dia loncat lagi dari balkon rumah nya. Mark berdiri lalu mengusap kepala nya yang terbentur pagar balkon. Jaehyun bangkit lalu menertawakan Mark "Kenapa gak jatuh aja sekalian Mark? Biar gagar otak sekalian"

Mark melotot "Heh lambe mu! Gelem tak gaplok a?" Jaehyun tertawa singkat lalu duduk di kursi yang sudah ia taruh di balkon kamar nya.

"Mark duduk sini deh, gua mau cerita" Mark duduk di kursi sebelah Jaehyun. "Mark, gua di jodohin" Jaehyun menunduk. Mark malah seneng "Ya bagus dong" Jaehyun melirik sinis ke arah Mark "Bukan sama Yeri, tapi sama Chaeyeon"

Mark terkejut "CHAEYEO?! MANTAN LU DULU?! YANG SELINGKUH DARI LU?!" Jaehyun membengkap wajah Mark menggunakan tangan nya. Mark tidak bisa bernafas, dia memukul mukul tangan Jaehyun "Bhegmo gmua ga bmimsa namfas" Jaehyun melepas kan tangan nya dari wajah Mark.

"Salah sendiri itu congor volume nya gak bisa di kecilin"

"Heh lu kira mulut gua radio?" Mark menghirup dalam dalam oksigen lalu membuangnya perlahan. (anjay kek doi)

"Iye, Radio rusak"

"Jadi gimana? Apa lu kawin lari aja sama Yeri?" Jaehyun memukul kepala Mark. "Lu kira ini sinetron azab ha?"

"Ya lu milih nikah sama Chaeyeon gak bahagia atau kawin lari sama Yeri tapi bahagia" Jaehyun berfikir, benar juga. Tapi dia tidak senakal itu. Ia tetap akan menikah dengan restu orang tua nya. "Nanti aja lah gua fikirin"

"Tidur di kamar gua kan?" Jaehyun menengok ke arah Mark. "Gua masi normal ya, gua ga mau homo sama lu" Mark menyilangkan kedua tangan nya di depan dada. "Cuma tidur bego gak ngapa ngapain, dasar otak kotor" Jaehyun berdiri lalu berjalan menuju kamar nya, di ikuti Mark di belakang nya. Akhir nya malam ini Mark menginap di kamar Jaehyun.

My Ceo My Husband ; JAEHYUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang