O4.

2.6K 193 7
                                    

Aku slow publish ya soal nya mau buka wattpad kadang males. Saran dan kritik nya jangan lupa ya. Oh iya btw cerita nya mau ku percepat ya soal nya mau publish cerita baru hehe.

.
.
.
.
.
.

3 bulan kemudian . . . .

"Jae" Jaehyun mendongakkan kepala nya ke arah Yeri karena merasa nama nya disebut oleh gadis manis di depan nya.

"Iya yer?" Sekarang ini mereka sedang berada di cafe. Perjanjian mereka, mereka akan menjadi sekertaris dan bos bila di dalam kantor saja. Bila tidak sedang di kantor mereka akan berperilaku selayak nya seorang teman biasa.

"Anu Jae aku cuma mau bilang kayak nya aku —" Ucapan Yeri terpotong karena tiba tiba Mark datang dan langsung duduk di bangku samping Jaehyun.

"Eyo wasap gaes, gila ya ke cafe gak ajak gua. Mana berduaan awas nanti ada orang ketiga as setan"

"Iya setan nya lu" Mark melotot ke arah Jaehyun. Yang di pelototin cuma ketawa.


Yeri berhenti tertawa lalu bertanya pada Mark

"Kenapa Mark ke sini? Ada urusan?"

"Oh hallo nyonya Jung, lu kira ini Cafe punya lu" Jung? Kenapa Jung? Karena sekarang Yeri dan Jaehyun sedang menjalin hubungan sepasang kekasih. Kata kata yang dulu Jaehyun pegang teguh runtuh seketika saat Yeri datang ke dalam kehidupannya.

"Y-ya engga gitu, maksud nya mau ketemu temen atau apa gitu?" Yeri sedikit menyibakkan anak rambut nya ke belakang telinga.

"Engga, tadi cuma jalan santai eh lewat sini liat kalian. Yaudah lah mampir sekalian minta gratisan, anjay" Jaehyun memutar kedua bola mata nya malas. Bisa bisa habis uang cash nya di lahap oleh Mark Lee.

Bukan nya Jaehyun pelit pada Mark, namun bila Mark sudah bertemu dengan makanan atau apapun yang berhubungan dengan semangka pasti dia akan meminta Jaehyun untuk membelikannya. Untung saja Jaehyun sudah menganggap Mark sebagai adik nya sendiri.

"Kebiasaan dasar" Mark hanya tersenyum, menampakkan deretan gigi putih rapi nya. Lalu ia melihat sekitar.

"Btw kabar si Mina gimana?" Mark menoleh kepada Jaehyun dengan raut air muka yang bisa di katakan. Kecewa, sedih, dan marah. "Bodo gua udah gak perduli lagi sama dia. Dasar cewek fuckgurl".

Jadi Mark itu pacar dari Kang Mina, anak dari Kang Seulgi. Mina selingkuh dengan Mingyu, dengan alasan Mark yang terlalu posesiv terhadap nya dan juga perhatian nya yang terbagi antara Mina dan Semangka. Sebucin itu Mark terhadap semangka.

"Ye sorry, btw ga mau cari pengganti?" Mark tersenyum jahil. "Mau lah, Calon nya ada di sebelah kiri gua" Mark melirik ke arah Yeri. Yeri bengong.

"Ngomong apaan lu? Mau mampir ke rumah sakit dulu atau mau langsung ke kuburan" Jaehyun menaikkan lengan kemeja yang ia pakai.

Mark mendekat ke arah Yeri lalu meminta pertolongan dari sang gadis "Yer tolong, itu suami lu marah" Yeri memandang ke arah Jaehyun seolah berkata 'Jangan kayak gitu! Gak baik!'

Jaehyun menunduk lalu mempout kan mulut nya, sungguh terlihat menggemaskan. Mark melonggo, karena baru kali ini dia melihat seorang CEO galak dan tegas seperti Jaehyun bisa bersikap lucu di hadapan seorang wanita. Anjay

"Bang gua jijik liat lu kayak gitu" Jaehyun mendongak lalu memukul kepala Mark "Kalau ngomong di jaga, mau gua tampol lu ha?!" Mark mengaduh lalu menggeleng.

"Udah udah makan, jangan berantem terus" Akhir nya mereka bertiga makan dengan keadaan hening, hanya di temani oleh suara ramai dari pengunjung cafe.

.
.
.
.
.

"Hati hati ya!" Yeri melambaikan tangan nya ke arah mobil Jaehyun yang mulai menjauh dari rumah nya. Jaehyun pulang bersama Mark.

Di dalam mobil keadaan sangat ramai karena Mark banyak berceloteh seperti ibu ibu arisan. Menceritakan semua hal yang ia lalui bersama Mina dulu lalu bercerita soal dia akan melamar Mina. Tapi dia malah berkhianat, gagal sudah rencana nya.

"Bang, lu gak ada niatan mau ngelamar Yeri?" Jaehyun tersenyum kala nama gadis nya di sebut. "Jawab jangan senyum senyum kayak orang gila"

"Ya ada si Mark, tapi gua takut di tolak"

"Ya kalau lu ditolak nyari lagi lah, wanita di dunia itu banyak gak dia doang" Jaehyun memukul kepala Mark. "Gua mau setia sama satu wanita. Gak mau jadi fuckboy gua" Mark memutar kedua bola mata nya malas.

"Gini ya bang, lu kalau gak nyari pengganti mau gimana lagi?"

"Mau jadi Single parent? Atau mau Homo sama bang Doyoung? Gak kan?"

Jaehyun bergidik ngeri, membayangkan bila dia benar benar homo dengan Doyoung (teman bisnis nya).

"Ya enggak lah, ogah gua"

"Nah yaudah jadi nyari lain aja kalau di tolak" Mark menyandarkan punggung nya pada sandaran kursi mobil. "Halah piker keri"

10 menit berkendara akhir nya mereka sampai dirumah. Rumah Jaehyun dan Mark itu berdekatan. Bisa di katakan juga sampingan.

"Bang, nanti kalau gua gak bisa tidur kayak biasa ya" Jaehyun mengacungkan ibu jari nya lalu keluar dari mobil, di ikuti Mark yang berjalan menuju rumah nya.

Yang di maksud Mark kayak biasa itu, dia bakal loncat ke kamar Jaehyun lewat balkon ya meski kadang mendarat nya gak mulus. Kayak jidat nya kepentok gagang pintu, nyungsep, dan masih banyak lagi. Jaehyun cuma geleng geleng kepala melihat kelakuan Mark, padahal lewat pintu utama bisa kenapa harus lewat balkon. Alasan Mark sih, "Ah males nanti sama mami gak di bolehin. Lu kan tahu mami gua kayak gimana"

Mami Irene emang serem kalau marah. Apalagi kalau lagi pake Skincare beuh bisa retak itu kaca jendela.

Jaehyun hanya mengiyakan apa yang di katakan oleh Mark.

My Ceo My Husband ; JAEHYUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang