Waktu berlalu dan mengubah segalanya.
Saat aku beranjak dewasa rasanya hidupku seperti di ujung tombak, semua tidak ada yang baik-baik saja saat itu. Aku jarang betemu bunda dan kak Azra.Saat itu mama sedang merapihkan barang-barang, aku dan kak Raihan duduk diruang tamu. Mama langsung. Menyuruh ayah untuk letakkan barang itu ke atas lemari. Ayah butuh bantuan salah satu anaknya, namun ku kira aku yang akan di pilih ternyata kak Raihan, tubuh kak Raihan besar namun dia ditimang-timang oleh ayah. Sementara aku hanya diam. Rasa cemburu pasti ada. Semenjak kejadian itu aku merasa di anak tirikan oleh ayah, dengan jarang bertemu bunda dan kak Azra aku merasa hidup didunia sebatang kara.
Umur ku saat itu sudah 14 tahun, beranjak dewasa bukan? Kebahagiaan yang aku dapat tidak seperti anak-anak pada umumnya. Semua beban aku tanggung sendiri. Bahkan aku berfikir "aku ingin ayah yang dulu, bagaimana aku bisa mendapatkan ayah yang dulu?" gumamku dalam hati.
Tak banyak hal yang aku lakukan, mendapatkan pringkat umum pertama di sekolah ternama aku raih demi mendapatkan perhatian ayah.
"ayah ayah liat Salma!!" teriak ku sepulang sekolah pada ayah.
Ayah hanya tersenyum tak berucap apapun.
Oke tidak masalah, setidaknya aku dapat membuatnya tersenyum karna ku.Sementara kak Raihan mendapat ranking 10 dikelasnya, mama dan ayah memujinya luar biasa. Bagaimana mungkin itu bisa terjadi?. Semangatku lumpuh saat itu. Aku masih diam, bingung, heran, tidak tau apa yang sedang terjadi saat itu. Ternyata bukan itu saja, uang saku kak Raihan 2 kali lebih besar dari ku. Tapi aku berfikir mungkin memang kak Raihan butuh uang lebih banyak dari pada aku. Aku ikhlas menerima semuanya. Sekarang pikiranku seperti manusia usia 17+.

KAMU SEDANG MEMBACA
Aku
Short StoryTentang perjuangan, persahabatan, keluarga, cinta, dan pengalaman. Selalu ada pelangi setelah badai, selalu ada kebahagiaan setelah kesedihan. Selamat terombang ambing~