Persahabatan

37 11 0
                                    

Ternyata bumi dan seisinya tidak ada yang peduli jika kita lemah. Semua tetap beraktivitas seperti biasa. Namun saat itu aku mendapatkan malaikat. Kia namanya dia mengerti apa yang aku rasakan, dia mampu menjadi pundakku disaat semuanya hilang.

"Sal? Gapapa kan? Perasaan dari tadi bengong aja ada apa? Lagi putus cinta yaa" tanya Kia yang so tau.
"Ngga, gapapa" jawab ku.

"Btw gimana ortu lu bangga lu dapet peringkat  pertama umum?"
tanya Kia sekali lagi.

Tanpa disengaja air mataku jatuh. Aku berusaha nahan semuanya tapi gagal.

"Sal kenapa? Kalo lu punya masalah cerita dipendem sendiri ga enak loh"

Kia memang teman yang baik, dari situ aku mulai menceritakan semua masalahku.
Aku tenang, semangat ku tumbuh lagi.
Terimakasih kawan...

Persahabatan memang harus seperti itu. Jika satu lemah satu lagi harus menguatkan.

19.00

Suasana rumah seperti penjara. Tidak ada senyum dan tawa bagiku. Ketika ayah, mama, dan kak Raihan sedang bersenang-senang. Aku meminta bantuan ayah untuk menjelaskan pekerjaan rumahku, namun mama tidak suka jika ayah dekat dengan ku.

"Yah, bantu Salma kerjakan tugas" pintaku

Ayah belum sempat menjawab, mama langsung nyeletuk, "kerjakan sendiri memang tidak bisa, yang sekolah kamu bukan ayah"

Aku membisu, dan kembali ke kamar.
Pikiranku langsung mengarah pada bunda.

Terimakasih luka berkat mu aku dewasa.

AkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang