T u j u h B e l a s

1.3K 170 1
                                    

Mereka sedang makan malam sekarang. Yedam sama Hara yang masak.

Brokoli, daging sapi, kentang, telur orak arik dan dibawahnya ada nasi.

Brokoli, daging sapi, kentang, telur orak arik dan dibawahnya ada nasi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dan mereka langsung menyantapnya.

"Bang, kalian pake skin—uhuk.."

Haruto tersedak nasi dan Hara langsung memberikannya air putih dan menepuk punggungnya.

"Makan dulu baru ngomong," Ucap Yedam.

Haruto mengangguk dan melanjutkan makannya.

Hanya memakan waktu 5 menit mereka menyelesaikan makan. "Mau ngomong apa lo tadi?" Tanya Hyunsuk.

"Kalian pake skincare ga sih? Masa gue disuruh pake begituan sama Kak Hara." Haruto melirik Hara yang sedang mengelap mulutnya dengan tissue.

"Pake."

"Face wash doang?"

"Micelar water, face wash, toner, essence, serum, eye cream, moist, sleeping mask sama lipbalm." Ucap Hyunsuk lengkap yang membuat Haruto melotot.

"S-serius sebanyak itu?"

"Iyalah, kalo ga gitu mana mungkin wajah kami berdua kinclong mulus dan alus." Jawab Yedam.

Hara terkikik geli melihat ekspresi Haruto yang masih kaget.

Haruto mencebik bibirnya sebal. "Gue doang yang belom tau skincare berarti."

"Iyalah lo mah game tross."

"Pantes muka lo kusam dan buluk." Ceplos Yedam.

"Tai."

<>


"Lo udah cuci muk—"

"Hooh," Potong Haruto.

"Yaudah sini,"

Haruto mengikuti Hara, ia duduk di depan Hara. "Gue bisa pasang sendiri, kayak nge cat wajah kan?"

"Gausah ngadi-ngadi, udah diem."

"Gue pake sendiri aja."

"Gak! Nanti kayak Hyunjin, masker nya tumpah banyak, lo kan sama Hyunjin 11 12, sama-sama petakilan."

Haruto menghembuskan nafasnya kasar. "Yaudah gece,"

Hara mengambil kuas lalu mengolesi di wajah Haruto. Lelaki itu langsung menepis tangan Hara. "Heh! Liat tumpah kan! Lo yang beresin gamau tau."

"Kuas nya bikin muka gue geli,"

"Yaudah pake tangan aja."

"Dih, ga steril."

Hara menatap tajam ke Haruto. "Lo sekali lagi banyak bacot, gue sumpel mulut lo pake masker ini," Ancam Hara.

"Yaudah gue diem."

Hara melanjutnya memaskeri Haruto yang masih agak geli an karna kuasnya.

"Udah."

"Serem banget wajah gue kayak hantu dih." Haruto melihat wajahnya dikaca.

Hara terkikik geli lalu ia mengambil ponselnya.

Cekrek.

"HEH! APUS!! JELEK BANGET ITU." Teriak Haruto.

"Gamau wle!"

"Kalo gamau gue cium nih biar wajah lo putih kayak gue juga." Haruto tersenyum miring.

"Etttt.. oke gue hapus. Gitu amat ngancemnya." Cibir Hara.

Ia menghapus foto tersebut dari gallery nya. Ia mendecak sebal.

"Sini kita poto berdua aja."

"Emang mau?"

"Maulah, ayo!"

Cekrek.

Haruto tersenyum sedangkan Hara memasang ekspresi bingung.

Cekrek.

Hara memeletkan lidahnya sambil menatap Haruto yang mencebikkam bibirnya.

Cekrek.

Haruto merangkul Hara yang tersenyum lebar.

Cekrek.

Haruto mencium pipi Hara menggunakan bibirnya yang membuat Hara kaget.

"Ish! Air liur lo semua nih pipi gue." Hara memegang pipinya.

"Biarin."

"Najis lo,"

"Berapa menit masker ini dipake?"

"15 menit aja, abis tuh lo cuci—apa perlu gue cuciin juga?"

"Tai lo, lo pikir gue ga ada tangan apa sampe minta cuciin."

"Yakali aja lo mager."

"Kalo gue mager emang lo mau nyuciin wajah gue."

"Ya enggak lah, yang ada gue cuciin muka lo pake rinso."

"Jahat nya..."

Adek -harutoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang