S e m b i l a n B e l a s

2.1K 203 30
                                    

Hara sebal. Ia tidak boleh bertukar nomor telepon dengan Taeyong tapi Haruto malah di kerubuni para cewek-cewek dan Haruto menuliskan nomor teleponnya.

"Ih marah ya?" Tanya Haruto dengan nada geli diujungnya.

Sekarang Haruto sedang berada di dalam mobil bersama Eunwoo dan Hyunjin. Yeonjun ga ikut soalnya mau ketemuan sama saudaranya.

Iya Eunwoo yang nyetir, Hyunjin duduk disebelah Eunwoo, sedangkan Hara dan Haruto di kursi penumpang. Dengan wajah Hara yang sebal.

"Ra, gue juga boleh minta sheet mask ga? Abis stock nih." Ucap Hyunjin.

"Boleh kok. Gue ada banyak sih sebenernya."

Haruto mendecih. "Pertanyaan gue ga di jawab, giliran dia di jawab. Jahat."

"Dia? Heh bocah, gue lebih tua dari lo ya!" Sinis Hyunjin melirik kaca spion tengah.

"Diem, gue males ngomong sama lo."

"Oh!" Ketus Haruto lalu memainkan ponselnya karna ia sebal juga sama Hara.

Mereka berantem.
Bukan kakak adek namanya kalo ga pernah berantem karna hal sepele.

Eunwoo mah diem aja soalnya dikasih sheet mask. 1 pcs sheet mask lumayan mahal apalagi merk mediheal, mantap dia bisa minta sama Hara secara cuma-cuma, dapet 10 biji pula.



Tak lama kemudian mereka sampe ke rumah Hara.

"Gak turun? Engga, gue di mobil aja. Hyunjin aja yang ambil sheet masknya." Eunwoo nyengir. Ganteng.

"Dih tai lo udah minta tapi malah seenak jidat nyuruh gue." Nyolot Hyunjin.

"Oh, yaudah. Kalian dimobil aja, gue suruh Bang Hyunsuk yang ngasih ya, wait."

Hara masuk kedalam rumah disusul Haruto.

"Jin—"

"Hyunjin jangan Jin anjir, lo kira gue setan apa?!"

Eunwoo menyengir. "Maaf, marah-marah mulu lo mah!"

"Dih, jadi kenapa lo manggil gue?"

"Parfume tadi, ada yang sisa ga ya? Gue mau ambil wkwkw."

"Dih ga malu ambil yang sisa?" Hyunjin tergelak.

Eunwoo memutar kedua bola matanya. "Males ah ngomong sama lo."

"Apalagi gue—Eh,"

"Apa?"

"Gue jadi Haruto udah gue pacarin si Hara anjir."

Eunwoo melotot lalu menjitak kepala Hyunjin. "Ga ada otak, ngomong dijaga ya asu!"

Hyunjin meringis pelan. "Misal gak kakak adek elah, gue belom selesai ngomong."

"Oh kirain brother complex anjir. Ga kebayang." Eunwok bergidik ngeri.

"Haruto umurnya berapa sih? Udah mimpi basah belom ya dia?"

"Lo ga ada pertanyaan berbobot dikit apa?!" Kesal Eunwoo mendengar pertanyaan goblok Hyunjin.

"Gue cuma penasaran Ya ampun, lo marah-marah mulu."

"Ya udah lah? Udah ada jerawat kan si Haruto?"

"Iya sih, btw, gue pernah mikir masa."

"Mikir apaan?"

"Kalo mereka saling suka trus taunya bukan kakak adek—adaw sakit jancok!"

Hyunjin memegangi dahinya yang dijitak dengan lumayan kuat sama Eunwoo.

"Gausah mikir yang aneh-aneh, lo kebanyakan baca cerita wattpad jadi otak goblok. Lagian mereka sibling goals."

Hyunjin medengus kasar. "Ya kan cuma pernah kepikiran ya ampun! Lagian mending gue yang nembak Hara daripada Haruto— ga mungkin juga sih si Haruto nembak Hara, gue ketawa paling kenceng nanti."

"L-lo suka sama Hara ya?"

"Eh?" Hyunjin menepuk jidatnya. "Engga asu, kan gue bilang mendingan. Lo budeg banget."

"Oh kirain suka."

Hyunjin mendekatkan wajahnya kewajah Eunwoo. "Hayo... lo suka ya sama Hara?"

"Ye jancok gausah deket-deket, muka lo jelek!"

"Kampank!"

"Lagian, emang lo suka gitu sama Yeji—"

"Gausah bawa-bawa adek gue anjing!"

Eunwoo menjentikkan jarinya. "Nah, makanya gausah ngomongin Hara, Haruto. Mereka emang deket banget sampe banyak yang bilang pacaran padahal engga. Gausah mikir aneh-aneh!"

"I—"

Toktoktok.

Omongan mereka berhenti lalu melihat Haruto mengetok kaca mobil sambil memegang paperbag.

"Thank you!" Eunwoo mengambil paperbag tersebut.

"Itu 20 sheet mask, jangan berebutan kata Kak Hara. Sama ada 2 parfume Zara juga, trus dikasih sunscreen—trus, ah tau deh, gue lupa apa aja isi nya, cek sendiri. Bye!"

Eunwoo dan Hyunjin melongo lalu berteriak kegirangan. "YESSS!! Dapet bonus melimpah!"



.




"HARUTOOOOO!!!!" Pekik Hara dengan sangat kesal.

Untung Yedam dan Hyunsuk sedang keluar membeli bahan makanan.

Haruto berlari menuju kamar Hara.

"Kenap—"

"SINTING LO ANJIR LINE GUE PENUH CHAT AN DARI CEWEK-CEWEK. GILA LO ANJINGGG!!!"

Hara mengambil bantal lalu melemparkan secara sembarangan ke Haruto yang melindungi dirinya.

"Ampun!! Gue minta maaf."

Hara menjitak dahi Haruto. "Lo tuh kenapa sih malah ngirim kontak gue?!"

Haruto menyengir. "Gue anti sama cewek."

"YA TRUS KENAPA LO MAU AJA TUKERAN NOMOR TAPI MALAH NGASIH NOMOR GUE BABIII!"

"Emang kenapa? Ga boleh?" Tanya Haruto polos.

Sangat polos yang membuat Hara ingin menonjok wajahnya.

"Tau ah, males sama lo."

Hara lalu membanting ponselnya di kasur lalu tiduran sambil menutupi seluruh badannya dengan selimut.

"Yaelah ngambek lagi nih nyai." Ucap Haruto pelan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 26, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Adek -harutoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang