E m p a t B e l a s

1.3K 180 9
                                    

Sudah hari ke 2 Haruto gak masuk sekolah, padahal dia tuh ga sakit-sakit amat, cuma wajah doang yang biru. Hara yang bersikeras melarang Haruto untuk sekolah.

Dan disinilah Haruto, dikamarnya, dan sialnya kamarnya dikunci hari ini sama Hara soalnya kemaren Haruto gabisa diem, dia malay keluyuran ke supermarket, mana sekarang Hara lagi sekolah, jadi solusinya cuma kunciin Haruto di kamarnya.

Tapi tenang. Udah Hara beliin makanan biar dia ga kelaperan, trus juga dikamar Haruto emang ada kamar mandi jadi ya gapapa.

Lelaki itu menghidupkan televisi dan mengganti menjadi Netflix, ia mencari series bagus.

Dan ia mulai menonton series money heist.


**

Sekarang pukul 5 sore, tak terasa Haruto sudah menamatkan 1 season series money heist. Ia merenggangkan tubuhnya. Rasanya ia seperti dipenjara.

Toktoktok...

"Gue dikunciin, gausah masuk." Teriak Haruto agak sedikit dingin.

Ceklek.

Pintu terbuka dan munculah 3 orang, jelas itu Hyunsuk, Yedam dan Hara yang sedang menyengir tanpa dosa.

"Kayak monyet aja di kurung anjir," Kata Hyunsuk sambil tertawa garing.

Haruto membuang wajah dan melanjutkan nontonnya, ia akan ngambek dulu sama Hara.

Hara terkikik geli lalu mendekati Haruto. Gadis itu mencolek dagu Haruto. "Ngambek ya?"

"Lo pikir sendiri." Jawab Haruto males. "Udah minggir, gue mau nonton." Usir Haruto.

"Dih kek bocah aja lo ngambek anjir," Cibir Yedam.

"Bodo amat." Ketus Haruto. "Udah sana kalian keluar, gue sibuk nonton."

Yedam terkekeh pelan sedangkan Hyunsuk menggelengkan kepalanya. "Lo urus deh ya adek lo, gue gabisa bantu, mau ngerjain tugas." Ucap Hyunsuk.

"Yoi bang."

Dan Hyunsuk pun pergi disambung dengan Yedam yang ikut pergi.

"Gausah ngambek ih, lagian salah lo kenapa kemaren keluyuran."

Haruto memutar bola matanya. "Ya tapi ga sampe dikunci juga kali, lagian gue ga sakit sampe mau mati, cuma luka bogem doang, ga sakit-sakit amat elah."

"Yaudah, sebagai permintaan maaf. Sekarang lo ganti baju,"

"Ngapain?"

"Kita berdua jalan-jalan ke mall, gue beliin lo converse deh, mumpung ada diskon."

Haruto membulatkan matanya, matanya berbinar. "Lo serius kak?"

"Dih, kek gini aja baru manggil gue kakak." Cibir Hara.

Haruto menyengir lalu ia mengganti bajunya.

"Y-ya ga didepan gue juga kali ganti bajunya." Hara agak sedikit blush akibat Haruto.

"Gapapa, cuma baju elah, bukan celana."

"Serah lo deh."

Lalu mereka berdua keluar dari kamar.
"Dam, gue sama Haruto pulang malem jam 7 an ya."

"Kemana?"

"Mall."

"Nitip pizza, duitnya gue ganti entar."

"Oke deh."

Hara dan Haruto lalu menaikki mobil, tentu saja Hara yang menyetir, Haruto belom di bolehkan menyetir.

"Muka gue udah mendingan belom?" Tanya Haruto ke Hara yang baru menyalakan mesin mobil.

Hara melihat wajah Haruto. Lumayanlah cuma biru ke ungu-unguan dikit, kenapa?

"Bisa ga nutupin luka gue? Gue malu." Ucap Haruto malu-malu.

Hara tergelak. "Lo ada malu—yaudah bentar."

Hara mengambil tas makeup yang memang selalu ada di mobilnya, di jok belakang.

Hara menangkup wajah Haruto dan mulai menutupi luka Haruto dengan fondation nya.

Haruto menatap Hara yang sedang serius. Hara itu baik banget, walaupun kadang ngeselin. Ia sangat beruntung mempunyai kakak seperti Hara.

"Kenapa liat-liat?"

"Gue harus nunduk gitu?"

Hara menyengir. "Ya engga juga sih, yaudah bentar jangan gerak, dikit lagi."

"Oke done! Gue pakein lipbalm mau ga? Lo jarang minum ya sampe bibir lo pecah-pecah."

Haruto hanya mengangguk, ia tidak tau segala tentang makeup. Hara mengambil lipbalm berwarna merah. "Bekas bibir lo dong?"

"Ya gapapa, gue juga ga ada penyakit bibir," dengus Hara kesal.

"Yaudah pakein."

"Coba manyun dulu."

Haruto mengikuti Hara. Gadis itu menahan tawanya. "Kenapa ketawa? Gue jelek ya kayak gini?"

"Mana ada? Lo imut kok,"

Hara mengolesi bibir Haruto dengan lipbalm tersebut. Matanya langsung terpukau dengan bibir Haruto yang auto seperti pake liptint. "Done!"

Haruto mengangguk lalu mengambil kacamata di dashbord mobil, dia sebenernya minus tapi jarang pake kacamata.

"Harut—"

"Kenapa?" Haruto menoleh menatap Hara.

"Kenapa?" Haruto menoleh menatap Hara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ganteng banget asu. Batin Hara.

"Lo kayak orang korea,"

"Iya gue tau gue ganteng." Haruto menyengir.

" Haruto menyengir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Adek -harutoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang