01

4.5K 45 0
                                    

Pertama izinkan gue memperkenalkan diri terlebih dahulu, nama gue Achya Dewi Atmajaya dan gue adalah anak tunggal dari seorang pemilik perusahaan Atmajaya corp, dan seperti dugaan banyak orang pasti gue harus menjadi penerus dari perusahaan ini, Ayah gue termasuk orang yang keras dalam mendidik anaknya sehingga dengan berat hati gue menuruti apa yang diperintahkan ayah gue. Bunda gue entah ada dimana yang jelas dari umur 5 tahun gue gak pernah tau siapa sosok yang gue sebut Bunda ini sampai sekarang menginjak usia ke 22 tahun. Gue cukup bahagia hidup dengan ayah walaupun setiap harinya gue selalu penasaran bagaimana rasanya kasih sayang seorang ibu kepada anaknya. Dan kini gue menjadi wakil direktur dari perusahaan Ayah, banyak bertemu orang-orang baru dengan sifat yang aneh-aneh menurut gue. Dan yang membuat gue kesel tiap harinya karena client yang gue hadapi itu orang-orang yang cukup berumur sedangkan gue baru lulus Business Management setahun lalu, tapi Ayah selalu optimis dan memberi berbagai masukan untuk gue.
Oiya selain gue pegang bisnis perusahaan ayah gue juga lagi ambil S2 psikologi masuk semester 3. Jujur sebenernya gue gak tertarik sama bisnis tapi seperti yang gue bilang diawal kalo Ayah itu orang yang keras, jadi untuk gue janji mau sekolah bisnis dulu baru gue melalukan apa yang gue suka yaitu bidang psikolog.
"Yah nanti aku pulang malem ya, soalnya habis meeting aku langsung kuliah."
"yaudah, take care sayang." Balas ayah sambil mengecup dahi gue
"ayah mau langsung berangkat?" Tanya gue sambil menyuap nasi goreng
"iya nih buru-buru." Jawab ayah sambil membenarkan dasi nya
"yah kan Acha udah bikinin sarapan, Acha bikin bekel aja ya, nanti biar ayah makan di kantor." Omel ku sambil merapihkan dasi ayah
"iya siap komandan." Jawab ayah sambil hormat kepada gue
Hari ini gue ada meeting disalah satu café daerah ibu kota, karena gue orang yang benci telat, maka gue tiba satu jam lebih awal dari jadwal yang ditentukan. Sambil menunggu Client gue memesan Matcha latte favorite gue, dan ada satu sosok pria yang berhasil menarik perhatian gue, dia duduk diseberang meja gue sambil memainkan laptop.

Gue terus memperhatikan dia, bibirnya yang menyeruput kopi membuat gue hilang kesadaran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gue terus memperhatikan dia, bibirnya yang menyeruput kopi membuat gue hilang kesadaran. Demi apapun ganteng banget, dan gue berinisiatif mendekatinya duluan, gue ambil sticky note dan gue tulis nama dan juga nomer hp gue, gue panggil pelayan café itu dan menyuruh dia untuk memberikan sticky note kepada laki-laki itu. Laki-laki itu menerima note gue dan dia bingung dari mana asal sticky note itu, gue berusaha menenangkan diri mengatur nafas agar detak jantung gue kembali stabil, dia melihat kearah gue dan sambil tersenyum dan tentu saja gue bales senyuman dia.
Saat gue masih degdegan client gue akhirnya datang dan kita meeting dengan lancar.

Selesai meeting gue ke toilet untuk merubah penampilan gue, kan gak mungkin gue pake baju formal gini ke kampus

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selesai meeting gue ke toilet untuk merubah penampilan gue, kan gak mungkin gue pake baju formal gini ke kampus.
"Cia! Lo jadi masuk hari ini?" sapa Meta saat gue mau masuk kelas
"sssttt gausah teriak gitu ah, lagian ini kan awal semester masa bolos." Jawab gue
"yaudah habis kelas kita jalan yuk." Ajak Meta
"kayaknya langsung pulang deh, soalnya Ayah..." belum selesai dengan kalimat gue, meta langsung memotong ucapan gue
"Ayah lo tuh ya kuno banget, anak muda masa gak boleh pualng malem. Nih ya yang ada kacamata lo makin tebel lensanya, karena lo gak pernah jalan-jalan refresing gitu." Jawab Meta panjang lebar
"ya tapi kan... eh itu dosennya udah dateng." Jawab gue sekena nya, males meladeni
Yupss gue kalo ngampus berubah menjadi sosok yang nerdy parahhhh, alesannya simple gue gak mau orang deketin gue karena embel-embel Atmajaya. Bahkan Meta temen gue dari awal pun dia gak tau sosok asli gue.
"selamat siang semuanya, perkenalkan saya Ardhan Mahardika yang akan mengajar tentang Enterpreneurship & Creativity."
"Anjirrr itu kan cowok yang di café tadi. Oh jadi namanya Ardhan" Dalam hati gue
Setelah perkenalan barusan, dia melihat kearah gue dan cukup lama kami bertatapan. Gue gak tau apa dia sadar kalo gue cewek yang tadi di café atau bukan. Semoga dia gak sadar.

~
Apakah Ardhan sadar tentang pertemuan mereka sebelumnya???

My Secret LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang