Empat

6 2 0
                                    

"Rei kantin yuk" ajak Alya.

Setelah berjam-jam berkutat dengan berbagai macam pelajaran akhirnya waktu yang paling ditunggu-tunggu siswa datang, istirahat.

"Oh ayo, bentar gue masukin dulu buku-buku gue" Reina segera membereskan buku-bukunya, dan pergi ke kantin bersama teman sebangkunya, Alya.

Dikantin sangat ramai dipenuhi oleh siswa-siswi. Bahkan meja kantin pun hampir semua terisi, untung saja masih ada beberapa yang kosong. Reina dan Alya pun memutuskan untuk duduk di meja paling pinggir.

"Lu mau pesen apa Rei?" Tanya Alya.

"Emmm mie ayam aja deh, Jangan pake pedes tapi yah" Reina memang tidak menyukai pedas, karena walau pedasnya sedikit pun dia akan kepedasan.

"Oke" Alya pun bergegas memesan makanan yang akan mereka makan siang ini. Memang sudah bagiannya, dimana Alya yang bertugas untuk memesan makanan setiap kali mereka makan dikantin. Sementara Reina menunggu.

Setelah sekian menit menunggu makanannya, akhirnya Alya datang dengan dua mangkuk makanan di atas nampan yang ia bawa. Satu mangkuk berisi mie ayam sesuai pesanan Reina, dan satu mangkuk lagi adalah soto kesukaan Alya. Alya segera mendudukan dirinya untuk segera makan sebelum cacing didalam perutnya makin menjadi-jadi.

"Kok tumben lama Al?" tanya Reina.

"Iya Rei, gila banyak banget yang beli. Lu bisa liat sendiri kan?" tanya Alya balik. Reina hanya mengangguk sebagai jawabannya. Mereka pun memulai memakan makanannya. Saat sedang makan, fokus Reina teralihkan kepada pintu kantin. Rasa-rasanya ia seperti melihat seseorang yang tak asing namun juga terasa asing diwaktu bersamaan.

Merasa fokus teman didepannya teralihkan, Alya mengikuti arah yang dipandang oleh Reina. Disana, dipintu kantin terdapat 5 orang lelaki, diantaranya Gio,Vano, Daniel dan Ezra. Sedangkan satu orang lelaki lagi entah siapa, Alya tak mengenalinya.

"Tumben lo liatin si Vano Ampe segitunya Rei?" tanya Alya.

"Hah? Siapa yang liatin si Vano? Najis gue liatin dia." Reina memutar bola matanya malas.

"Terus lo liatin siapa Ampe kek gitu?"

"Al, Lo kenal gak cowo yang lagi jalan di pintu kantin itu?"

"Kenal lah Rei, masa lu gak kenal?" Cerca Alya.

"Siapa?" tanya Reina, berharap temannya itu memang mengenali sosok yang ia maksud.

"Serius lu gak kenal? Kebangetan emang lu Rei." Gerutu Alya kesal melihat kelakuan teman sebangkunya itu.

"Ikh bawel Lu. Udah buruan jawab aja siapa." Alya menghela nafas nya pelan sebelum menjawab pertanyaan Reina.

"Itu kan si Gio, Vano, Daniel, sama Ezra." Jelas Alya, sambil menunjuk satu persatu orang yang dimaksud.

"Bukan mereka Al, kalo Gio, Vano, Daniel, sama Ezra sih gue dah tau." Kesal Reina.

"Lah terus yang mana?"

"Itu cowo yang satunya lagi noh, yang sekarang lagi jalan mau ke warung" Reina menunjuk orang yang ia maksud.

"Oh kalo itu gue gak tau Rei hehe" jawab Alya sambil cengengesan menunjukan deretan gigi putih nya. Reina hanya menunjukan wajah datar kepada temannya itu. Mereka berdua pun melanjutkan makan yang tadi sempat tertunda. Sampai akhirnya 4 sekawan yang tadi sempat dibicarakan datang dan duduk di meja mereka tanpa izin.

"Lu berdua tadi ngomongin gue kan?" Tanya Vano dengan pedenya.

"Dih. Geer amat lu" cerca Alya.

"Terus tadi apa lu tunjuk-tunjuk kita?"

Story Of My LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang