Sembilan

1 0 0
                                    

Happy Reading Gaes! 😆

Langit yang berubah warna menjadi hitam diiringi dengan rintikan air yang jatuh kebumi. Bersama dengan seorang gadis remaja yang merasakan dinginnya malam.

Setelah berlari dari halte hingga rumahnya ditengah hujan, membuat gadis itu kebasahan. Dibukanya pintu rumah yang menampakan kekosongan tanpa adanya penghuni disana.

"Reina pulang!" teriak Reina untuk memberitahu keberadaannya.

Tak berselang lama keluar sang ibu dari dalam kamar menghampiri Reina. "Langsung mandi gih"

"Iya mah, Reina ke kamar dulu ya." pamit Reina sambil menunjukan senyumannya yang dibalas dengan anggukan.

Reina bergegas menuju kamarnya sambil memeluk diri sendiri merasakan dingin akibat air hujan yang membasahi dirinya.

Disimpannya peralatan sekolah kemudian menuju kamar mandi. Setelah membersihkan dirinya, Reina segera berpakaian dan pergi keluar kamar sambil mengeringkan rambut dengan handuknya.

"Rania Pulang!"

"Yaampun anak mamah kehujanan. Tunggu sebentar mamah ambilin handuk dulu."

Aqila bergegas pergi ke kamar kemudian kembali dengan membawa handuk di tangannya. Dia menggosok rambut Rania dengan handuk sambil menuntunnya menuju kamar mandi di dekat dapur. Sedang Reina hanya bisa memandangi interaksi ibu dan anak itu dengan perasaan yang sulit dijelaskan.

'Mengapa ibu tak melakukan hal yang sama padaku tadi?'

Rasanya sakit, sesak, bila ia memikirkan hal itu. Reina segera mengenyahkan pikiran negatif nya dan bergegas turun menuju dapur.

Dilihatnya makanan diatas meja makan, segera saja Reina duduk dan mengambil makanannya. Disaat tengah menyantap makanannya, pintu kamar mandi terbuka menampakkan sosok kakak perempuannya. Secara tak sengaja mata mereka bertatapan, Reina kemudian menunjukan senyumannya dan Raina melakukan hal yang sama.

Raina mendudukan dirinya dihadapan Reina. "Baru pulang kak?" Reina mencoba memulai obrolan. Raina tersenyum sambil mengangguk. "Hmm iya. Kamu baru pulang juga?"

"30 menit lebih cepat dari kakak" keduanya saling melemparkan senyuman. Walau mereka telah tinggal bersama kurang lebih 12 tahun namun tetap saja keduanya masih canggung.

Aqila datang dengan membawa vitamin ditangannya. "Nih diminum dulu vitaminnya biar gak masuk angin."

"Iya mah" jawab Reina dan Rania bersamaan.

Setelah menghabiskan makanannya, Reina segera pergi ke kamar. Didudukinya kursi meja belajar sambil memainkan handphone.

KELUARGA BAHAGIA

Regina Rosellin
Gabut.

Giografi
Hotspot gue nyala Rei

Anak Syaiton
Gini nih anak yang tiap guru ngajar malah sibuk gosip

Giografi
Gue gak pernah gosip ya. Jangan pitnah

Reina Rosellin
Fitnah Yo Fitnah

Giografi
Itu maksud gue Rei

Anak Syaiton
Makannya kalo belajar bahasa Indonesia tuh yang bener. Biar tiap ulangan kagak remed

Disaat Reina sedang membaca pesan-pesan dari temannya itu, muncul notifikasi chatting dari Daniel.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 26, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Story Of My LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang