Episode 4

5.1K 426 34
                                    

Banyak yang kulewati dan banyak yang kualami sehingga aku bisa menjadi seperti sekarang, seorang aktor yang diakui di Thailand. Selain kerja keras juga berkat dukungan dari keluarga dan tentu saja rekan kerja pertamaku dalam drama series yang membuat namaku naik, ia mengajarkanku bagaimana menjadi aktor profesional, dia juga sangat sabar menghadapi ku yang keras kepala, perhatian dan peduli padaku. Aku juga tahu ia menyimpan rasa yang lebih dari kakak-adik terhadapku tapi aku memilih untuk pura-pura tidak mengetahuinya.

Namun semua berubah setelah beberapa waktu lalu aku menginap dirumahnya, dia terlihat menghindari ku. Maafkan aku Mew, aku masih memiliki urusan yang harus kuselesaikan.

"..."

"Gulf..."

"Oi Gulf, kau mendengarku?" Mild menyadarkan lamunan Gulf.

"Ao wanggai phi?" Gulf menyahut.

"Giliran kelompok kita maju, masih siang kau sudah melamun." Mild mendorong langkah Gulf.

Gulf mengumpulkan nyawanya ia berjalan menuju lapangan dimana tempat ia dan rekannya tim biru akan mempersembahkan penampilan mereka. Gulf dan rekan-rekan dari TTTS diundang mengikuti event oleh Kazz Sports, dalam kelompok mereka terdiri dari beberapa aktor dari drama series lain termasuk WTDSS2.

Pandangan Gulf terhenti saat host memanggil tim merah, sorak-sorai penonton jauh lebih kencang. Tanpa bisa ia tahan sebuah senyuman juga merekah pada wajahnya dan beruntung tak ada satupun yang menyadari tindakannya tersebut.

Tim merah terdiri dari aktor drama series UIMYA, WATS dan 2GS. Pandangan mata Gulf tak bisa lepas darinya pribadi yang selama ini menjadi tujuannya sejak ia duduk di bangku sekolah menengah atas.

Waktu seolah berjalan dengan sangat lambat dari sudut pandang lelaki kucing itu hanya ada dirinya dan eksistensi sosok tersebut, Gulf teringat akan obrolan singkatnya pada malam itu. Sosok itu mengatakan bahwa mereka akan bertemu dalam sebuah event dan ia ingin mengajaknya makan malam.

Mengingat hal tersebut tentu membuat senyum Gulf melebar sampai ke telinganya.

"Oi meng, tadi kau melamun sekarang kau tersenyum seperti orang idiot." Mild menyenggol lengan Gulf.

"Phi kau merusak moodku!" bentak Gulf tiba-tiba.

"Yah!"

.
.
.

Permainan selanjutnya dari EO Kazz Sport adalah futsal, kali ini tim biru melawan tim merah. Gulf memilih untuk menjadi penonton, ia tak ingin rasa gugupnya membuat timnya kalah.

Suara pluit panjang menghentikan permainan di babak pertama dan hasilnya tim biru menang akan tim merah dengan perolehan skor 2:1. Gulf mendengus sedikit kesal karena gol terakhir dicetak oleh Mew yang membuat tim biru unggul, Gulf jadi berfikir apa Mew selama ini berlatih futsal.

Tim dikasih waktu untuk beristirahat 5 menit. "Terimakasih na." Mew merampas air mineral yang Gulf pengang tanpa seizin pria kucing itu.

"Ao phi itu bukan untuk mu." Gulf bertambah jengkel.

Mew menghentikan setengah minumnya. "Maaf nong phi tak tau."

"Phi Mew kau bisa minum dari botol air ku." Tiba-tiba Art datang menghampiri pasangan MewGulf.

Alis Gulf menyatu, bukan apa-apa tapi ia tidak ingin bila pria itu dekat dengan Mew. "Sudah phi habisakan aja punya nong."

"Terimakasih Art tapi aku sudah tidak haus lagi." tolak Mew halus.

"Yasudah kalau begitu aku kesana dulu phi, susuna." suara Art tampal dibuat imut.

Kontan saja hal itu membuat Gulf memutar matanya malas, ingin ia menarik telinga Art dan meriakan bahwa Mew menyatakan perasaan padanya kemarin dan tak ada kesempatan bagi pria berwajah lonjong tersebut.

Twoside LOVE [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang