Episode 7

6K 459 14
                                    

Setelah menyelesaikan jadwal keartisannya, Gulf. Pria itu menuju apartemen yang ditunjuk Mew, ia mengendarai mobilnya sendiri, Gulf yakin ini akan menjadi malam yang panjang dan tak ingin diganggu oleh manajernya yang cerewet.

Gulf masuk kedalam apartemen  setelah sang pemilik membukakan pintunya. Sambil berjalan ia memperhatikan setiap incinya warna putih dan cream mendominasi. Gulf melihat beberapa furniture unik, harganya pasti sangat mahal. Ada dua pintu kamar, mungkin. Dan pantry yang terhubung ke ruang tamu terakhir ia melihat tangga kaca menuju ruang atas.

"Mau minum apa?" tawar Mew sambil menuntun Gulf duduk di sofa.

"Terserah phi saja." balas Gulf seadanya.

Mew beranjak ke pantry mengambil dua botol berwarna hijau yang Gulf tahu adalah minuman beralkohol. Bukankah Mew selalu menjaga setiap makanan dan minuman yang masuk kedalam tubuhnya?

"Baru saja pindah jadi hanya ini yang ada dilemari pendingin." Mew meletakkan salah satu botol di depan Gulf.

"Pindah?"

"Hmm."

Ada sedikit perasaan bangga dihati Gulf karena ia adalah orang pertama yang diundang oleh Mew ke apartemen barunya.

"Mau buah?  Tadi siang Art mampir dan membawa sedikit bingkisan."

Hanya butuh sekian detik saja untuk membuat mood Gulf terjun bebas, menyebalkan! Sabar Gulf, jangan biarkan tanganmu meraih botol bir itu dan memecahkannya ke kapala Mew.

"Aku tidak suka makan buah."

"Aw benarkah?"

"Iya!"

"Yasudah." Mew meminum birnya.

"Phi ada apa denganmu dari semalam phi sangat menyebalkan, phi tahu!"

"Oiya? Aku tidak merasa."

Gulf menarik nafas panjang, sabar Gulf..sabar. "Lupakan!"

"Hnn."

"Jadi apa yang ingin phi bicarakan?"

"Kau sendiri?"

"Aku?"

"Beritamu tersebar dimana-mana, kau tak tahu?"

"Berita apa?"

"Lihat saja sendiri." Mew mengkode agar Gulf melihat ponselnya dengan dagu.

Gulf jadi teringat sebelum menuju apartemen Mew, sang manajer ingin membicarakan sesuatu padanya tapi keburu ia potong dan memilih pergi terlebih dahulu ke apartemen Mew. Pria kucing itu meraih ponselnya dan mengecek ada banyak notifikasi dari akun sosmed miliknya.

Mata Gulf melotot saat membaca sebuah postingan yang menandainya.
'Bright dan Gulf berkencan'  dan ditambah foto keduanya sedang makan malam disalah satu restoran terkenal.

"Bagaimana bisa?"

"Jadi benar?"

"Phi kau salah paham ini tidak seperti yang tertulis di artikel."

"Lalu? Apa lebih dari yang ditulis disana ."

Gulf menggeleng kuat, "Aku tidak berkencan, Bright sudah punya kekasih Win."

"Aku tahu dan aku juga tahu mereka sudah putus semenjak kau dekat dengan Bright." Mew melirik tajam kearah Gulf sedang pria yang ditatap itu menelan ludahnya berat.

"Baik, aku mengakui kalau Bright pernah mengajakku untuk menjadi kekasihnya. Phi puas?"

"Kenapa?"

Twoside LOVE [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang