Keluarga Jongcheveevat sedang berkumpul untuk merayakan ulangtahun si bungsu Mew Suppasit, raut wajah bahagia tampak dari kedua orangtua yang melahirkan pria penyayang binatang tersebut.
Mew sendiri berusaha mempertahankan moodnya yang hancur selepas pertemuan dirinya dengan Gulf siang tadi, Mew merasa bersyukur menjadi seorang aktor sehingga ia terbiasa untuk bersandiwara.
"Kau sudah bertemu dengan Gulf hari ini nak?" tanya sang nyonya pemilik kediaman Jongcheveevat.
"Sudah ma." Mew menjawab.
"Mereka sudah lebih dulu merayakan nya ma." Jom, saudara perempuan Mew menggoda si kakak.
Nyonya Jongcheveevat mengusap rambut belakang anak laki-lakinya sayang. "Kali ini ibu berharap dia dapat mencintaimu sebagai mana kami mencintai mu."
Mew memang bersifat terbuka kepada seluruh anggota keluarga Jongcheveevat sehingga tak heran bila mereka mengetahui rasa ketertarikan Mew dengan lawan mainnya di series, Gulf.
"Aku juga berharap seperti itu." gumam Mew berbisik.
"Alai ya?"
Mew menggeleng ia tak ingin keluarga nya khawatir di hari ulang tahunnya.
"Sudah-sudah jangan menggoda Mew, dia sudah dewasa." Giliran sang ayah.
"Aku mau kakak iparku Gupi na~" Jom memanas-manasi.
"Biarkan hatinya memilih."
Jom manyun, maksud hati ingin menggoda Mew lagi tapi mengingat hari ini adalah hari yang spesial ia tak mau saudara laki-lakinya dongkol.
"Mew, ayah dan ibu menghadiahkan ini." Tuan Jongcheveevat memberikan bungkusan kado kecil berwarna biru pada sang jagoan.
"Ao pa-ma Mew sudah dewasa untuk menerima hadiah ini." ucap Mew namun berbanding terbalik dengan tindakan tangannya yang tak sabar membuka bungkusan kado biru itu.
Mew mengernyit. "Kunci?"
"Kunci apartemen lebih tepatnya." ini Ibu Mew.
"Ma tidak adil, aku juga mau." protes Jom.
"Hei ini hadiah untuk kakakmu bila akan menikah, usianya sudah kepala tiga ia harus memikirkan dengan siapa akan menghabiskan sisa hidupnya."
Mew menarik nafas panjang, raut wajahnya berubah drastis. Perkataan sang ayah benar, usianya semakin bertambah tentu ia harus segera mencari teman hidup. Maunya Gulf, pernah Mew memimpikan pria itu sebagai istrinya dan ia berharap mimpi itu menjadi kenyataan.
Namun semua percuma karena sang calon istri sepertinya sudah dimiliki oleh saingannya, Bright. Kecewa? Tentu tapi mau bagaimana, cinta pertama akan selalu terkenang dibanding cinta yang tak terbalas–ini untuk Gulf.
"Ada apa Mew?" sang ayah menyadarkan lamunan Mew.
"Ta...tak apa pa." Mew mencoba kembali memasang topeng bahagia di wajahnya.
(Ting-nong)
Suara bel pintu kediaman Jongcheveevat berbunyi, mengalihkan perhatian keluarga kecil tersebut.
"Siapa yang bertamu malam-malam seperti ini?" ibu Mew–sambil berjalan menuju pintu utama.
"Biarkan aku menemani mu sayang." ayah Mew mengiringi langkah sang istri.
Sedangkan Jom menaikkan bahunya tak peduli mengambil ponsel dan meliat feed pada akun IG miliknya.
Mew sendiri kembali merasa bersyukur karena ia tak perlu mengarang alasan untuk sang ayah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Twoside LOVE [√]
FanfictionRasa cinta itu kembali muncul tapi kali ini Mew mencoba untuk menutupinya tapi semakin ia menahan rasa tersebut semakin membuncah perasaannya terhadap Gulf. Ya Gulf, aktor baru yang menjadi lawan mainnya dalam TharnType the series. Apakah dia selalu...