(0.7) Finally..

25 4 4
                                    

Author pov

Malam itu menjadi malam yang cukup mengharukan bagi cessa dan maraka. Bingung harus bagaimana, harus senang atau sedih. Senang jika kembali dipertemukan dengan yang dirindukan dan sedih karena kecewa atas keingkaran untuk menghubunginya.

Flashback on

“aku markmu, nya.”

Cessa terkejut saat mendengar apa yang maraka katakan. Cessa benar benar tidak percaya dengan apa yang maraka katakan. Dia tetap tidak terima jika maraka adalah seorang mark lee

“halu deh kamu ka, mark aja gak pernah ngasih tau aku sama keluargaku mereka dimana. Dia ngingkarii janji, aku kecewa.”

Cessa menunduk kemudian mengaktifkan handphone yang kemudian menampilkan layar lockscreen foto seorang anak laki laki. Maraka yang tidak sengaja melihat sekilas lockscreen milik cessa,akhirnya melirik kembali siapa anak laki laki itu dan kenapa anak itu sangat mirip dengan dirinya.

Maraka terkejut saat melihat foto dirinya di lockscreen cessa. Tanpa basa basi, maraka juga menyalakan ponsel miliknya yang juga menampilkan lockscreen foto seorang anak perempuan yang sangat manis,kemudia maraka memberikan ponselnya yang masih menyala pada cessa.

“masih gak percaya kalo aku ini mark,anya?”

Cessa benar benar tidak percaya kalo di ponsel maraka benar benar foto dirinya saat masih di kanada. Cessa menatap maraka tak percaya

“jadii,kamu mark lee? Burung camarku?”

Maraka mengangguk kemudian memberhentikan mobil di halaman parkir sebuah minimarket yang cukup sepi. Selepas memarkirkan mobilnya,maraka menghadap cessa dan menatap matanya, tak lama kemudian senyum yang selama ini cessa rindukan terbit dari bibir maraka.

Cessa terharu,benar benar terharu. Cessa memeluk maraka sangat erat,benar benar erat seolah olah ingin menyalurkan rasa rindunya pada lelaki yang sedang bersamanya ini. Maraka yang mendapat pelukan mendadak dari cessa akhirnya membalas pelukan itu dan berusaha menenangkan cessa yang sedang menangis terharu.

“aku markmu,aku orang yang selama ini kamu cari. Aku minta maaf gak ngabarin kamu. Bukannya aku gak mau temenan sama kamu lagi, tapi setelah aku sampai di indonesia papih sama bunda langsung ganti semua identitas bahkan nomer telfon dan akun sosial mediaku mereka ubah semua. Aku minta maaf yaa. Mark minta maaf sama anya.”

Setelah mark memberi penjelasan,anya melepas pelukannya dan menatap mata maraka. Berusaha mencari kebohongan atas apa yang maraka katakan tapi mustahil, yang ia temukan hanya kejujuran. Maraka benar benar jujur atas apa yang ia katakan. Cessa masih tidak percaya kalau dia sedang berhadapan dengan mark lee.

“mark, aku kangen.”

Hanya itu yang bisa di katakan oleh cessa. Ia benar benar tidak bisa berkata kata lagi. Maraka menanggapi cessa dengan anggukan.

“besok aku ajak kerumah,aku mau kasih tau kamu.”
Kemudian maraka kembali mengemudikan mobilnya menuju tempat tongkrongannya bersama teman temannya

Flashback off

Maraka pov

Gue baru aja sampek di halaman parkir 7th sky,tempat tongkrongan gue sama temen temen yang lain. Baru aja keluar dari mobil, ada telfon masuk ke handphone gue yang ternyata dari jean,adek gue.

“halo”

“.....”

“emmm oke oke”

“.....”

“iya sama sama”

Ternyata jean lagi nyusun rencana buat nembak cessa. Entah kenapa gue ngerasa sakit hati. Gue gak rela cessa sama yang lain,tapi disisi lain cessa bukan siapa siapa gue, dia Cuma sahabat gue. Dengan berat hati,gue ngiklasin cessa buat jean. Mungkin bukan ini saatnya gue punya hubungan lebih serius sama cessa.

“sa, ikut bentar ya ke starbucks di seberang. Anak anak titip nih.”

Gue ngejalanin rencana yang diingkan jean dengan sedikit mengulur waktu kedatangan cessa. Gue ajak cessa ke starbucks yang ada di seberang jalan buat beli pesenan anak anak.

Setelah sekitar 1 jam gue sama cessa antri dan nunggu minumannya jadi, akhirnya gue sama cessa balik ke tempat tujuan. Butuh waktu sekitar 3-5 menit untuk sampek di tempat tongkrongannya karena letaknya ada di atap lantai 7 sebuah gedung.

Cessa pov

Gue kagum setelah sampai di tempatnya. Entah ini emang tempatnya yang gak pake penerangan apapun atau emang penerangannya yang sengaja dimatiin, gue bener bener kagum. Ini belum pernah gue liat sebelumnya. Walaupun dirumah lama gue di kanada juga ada rooftop di lantai 3, tapi pemandangannya gak seindah dan gak seasri tempat ini.

“tempatnya enak ya ka.”

Gue yang hanyut dalam suasana kota malam itu gak sadar kalau maraka udah gak di samping gue dan tergantikan oleh sesosok laki laki yang mukanya gak begitu keliatan karena gak ada pencahayaan sama sekali.

“iya, bagus. tapi senyum kamu yang paling bagus buat aku.”

Deg.

Kok suara jean. Maksudnya apa? Kok gue deg degan gini sihh. Apa jangan jangan jean mau nembak gue ya. Halah halah sadar nyaa, lu ini buluq mana mau jean sama lu.

Ctek

Lampunya nyala semua,band akustik tiba tiba nyanyi lagu call you mine –jeff bernat, jean yang juga ikut nyanyi sambil main gitar.

Sial, jean ganteng banget yaallah. Bener bener ganteng. Gue daritadi diem natep jean yang lagi main gitar. Sampek lagunya habis, jean nyamperin gue dan tiba tiba berlutut depan gue  dan ngeluarin bucket mawar merah.

“cessa, tonight....”






yaa guys, sorry ya terlalu lama upnyaa. w lagi sibuk UAS dang ngerjain tugas yang udah terkejar deadlinee.  w usahain selesai UAS w bakalan up lagi.

jangan lupa vote, comment, dan share ke temen klean yak. karena dengan banyak vote w makin seneng upnya. makasihh gaiseeuuu:3

Always With You || Mark LeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang