(1.0) past to present

9 2 4
                                    

setelah sekian lama tidak update
maaf yaaa.
untuk kedepannya, jika author tidak banyak hambatan author bakal sering up dehh hehe

selamat membaca....





“bu-bunaa trisha?” –kata gue gelagapan.

Ibu yang gue sebut namanya ikutan kaget. Dia jalan ngedeketin gue. Dia ngeliatin gue baik baik sebelum akhirnya dia mundur beberapa langkah karena saking kagetnya.

“a-anya, ini kamu nak?? Buna gak lagi mimpi ketemu kamu kan nak? Ini anya anaknya bunda talya kan? Ini anya anak cewek kesayangan buna kann” –tanya buna trisha bertubi tubi ke gue.

“iya buna, ini anya anaknya bunda talya sama ayah jovan. Ini anya anak perempuan kesayangan buna dulu waktu di kanada.” –jawab gue sambil nahan tangis.

Setelah buna trisha denger jawaban dari gue, dia langsung ke arah gue dan langsung meluk gue. Bukan Cuma meluk tapi dia juga nangis dan akhirnya gue jadi ikutan nangis. Jeano dan ayahnya Cuma mandangin gue sama buna trisha bingung.

“buna kangen tau nak sama kamuu. Udah berapa tahun kita ga ketemu sekarang udah gede gini.” Tanya buna yang masih betah meluk gue.

“waktu buna pergi dari kanada Anya masih 12 tahun sama kaya maraka. Sekarang anya 17 tahun bun. Udah 5 tahun buna ga liat anya,begitu juga anya yang udah 5 tahun gak ketemu buna sama papih. Btw mana papih bun?” -jawab gue nanggepin buna. Buna tiba tiba bisikin gue “nanti buna ceritain kejadian 5 tahun yang lalu yaa..” gue ngangguk ngangguk aja.

Author pov

“anya kenalin, ini om Deandra, ayahnya nares” trisha mengenalkan sang suami pada cessa. Cessa bingung kenapa papih maraka, papih hersey berubah nama jadii Deandra. Akhirnya cessa hanya mengangguk, toh nanti trisha akan menceritakan kejadian 5 tahun yang lalu.

“hai om dean, aku cessa. Tetangga buna trisha dulu waktu di kanada. Rumahku di depan sana, di komplek lama, jalan culture no. 2. Ntar cari aja yang Namanya pak Jovan Dimas pasti udah pada kenal.” Cessa bersalaman pada Deandra tidak lupa dengan senyum yang katanya angkasa bikin siapa aja yang liat klepek klepek -lebay emang si angkasa

“oh jadi ini toh yang Namanya Cessa. Cantik ya, pantes nono demen” goda Deandra pada Jeano yang langsung dibalas dengan muka kesal oleh Jeano. Cessa hanya tertawa melihat kelakuan pacarnya kalau Bersama orang tuanya.
.
.

“BUNAAAAA. BUNA LIAT BAJU NANA YANG PUTIH GAK YANG DIBELIIN AYAH WAKTU—YAALLAH ADA NENG CANTIK MASYAALLAH.” nares dengan kehebohannya yang membuat semua yang ada di ruang tamu terkejut, mungkin tidak hanya yang ada di ruang tamu, karena 3 bujang yang tadi sedang mencuci mobil juga ikut masuk ke dalam rumah dan membuat lantai teras sampai ruang santai basah karena mereka, kemudian ketiga keluar dengan kesal setelah mengetahui kelakuan nares

“naa, bisa ga sih ga usah teriak teriak. Telinga buna sakit denger kamu teriak terus. Untung tuh pita suara gak putus, kalo putus gimana coba? Mau beli dimana?” -trisha terlihat sudah Lelah dengan kelakuan anak laki-lakinya yang satu ini. Setiap hari selalu bikin heboh dan bikin rumah rame Cuma karena suara anak laki lakinya yang sering ia panggil nana.

“hehehe maaf bunaa. Nana kan kaget pagi pagi dah didatengin mbak cantik. Oh iya bun, liat gak baju nana yang putih yang dari ayah?” jawab nares yang langsung mengambil tempat di sebelah cessa sembari merangkulnya. Tak lama kemudian

BUGH!!!

Nares dihadiahi lemparan bantal sofa tepat di mukanya. “main nyosor aja lu na. punya gue nih enak aja main nyosor” jawab jeano sembari menjauhkan nares dari cessa kemudia jeano memeluk cessa dari samping. Cessa terlihat bingung kenapa bisa 2 bujang yang kalau di sekolah terlihat garang tetapi saat dirumah terlihat seperti anak yang sangat manja kepada bunanya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 29, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Always With You || Mark LeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang