keputusan yang baik

31 6 2
                                    

Lantas ini keputusan ku, akan ku katakan sejujurnya kepada ibu dan ayah.

.

.

   Ku tarik nafas panjang, dengan menatap ayah dan ibu, langsung saja "ayah... ibu.. sebenarnya ingin bicara jujur ke kalian jika Laila... " tiba-tiba handphone berbunyi langsung saja ku buka, ternyata Tania memberi pesan 'halo.. temanku besok kutunggu di kampus ya.. sampai ketemu besok"

   Ku letakkan handphone seraya berkata "ayah ibu, Laila ingin berkata jujur jika sebenarnya Laila tidak mau mondok, karena tidak ingin berpisah dengan ayah dan ibu. Tapi tenang yah, ibu, laila akan memutuskan jika Laila akan mondok. Karena tidak mau mengecewakan ibu dan ayah" mereka gembira dengan keputusanku. Ya, mungkin ini yang terbaik.

  Setelah makan malam aku masuk kamar, dan membayangkan besok seperti apa. Entahlah, aku tak tau. Lihat besok, dan menghadapi dengan senyum aja. Keesokan harinya, aku masuk kuliah. Nampaknya di depan kelas Tania menungguku seraya melambaikan tangan, wajahnya terlihat ceria dan gembira.

    Tania menentang tanganku seraya berkata "laila.. kamu sudah masuk pondok mulai besok... nanti aku bantu beres-beres" aku hanya mengangguk lemas. Namun Tania berkata "jangan lemas gitu deh.. kamu sakit? Eh bentar baju kita samaan deh warna pink dan pakai rok item... jadi keliatan kayak janjian aja". Aku hanya bisa menarik napas dalam-dalam. Dia tidak tau betapa tersiksanya hatiku.

   Mulai masuk kelas, pelajaran psikologi, guru menyuruhku maju dan menerangkan presentasi. Hanya saja saat itu, aku tidak konsentrasi sampai-sampai presentasi yang telah aku siapkan sejak lama hancur seketika. Karena lupa materi penting di dalam presentasi.

  Semua ini membuatku sedih, dan ingin menangis. Tapi, Tania menghampiri seraya berkata "sudah  jangan sedih.. sini ikut aku beli es krim agar kamu ngak sedih lagi", aku hanya diam dan merenung karena presentasi yang aku siapkan selama ini, mengecewakan.

  Tapi Tania tetap saja menghibur dengan pergi ke toko, membeli makanan dan dua es krim. Dan menghampiri seraya berkata " nih agar ngak sedih lagi.. ada roti, keripik dan es krim.. yuk makan bareng-bareng" ku jawab dengan tersenyum "terima kasih sudah beliin jajan sebanyak ini".

  Ia mengangguk dengan tersenyum manis, namun mulai besok aku akan masuk ke pondok,  membayangkan saha  tak pernah, apa lagi kalau untuk masuk ke dalamnya. Aku mulai menyemangati diri sendiri, ini sudah keputusan ku, aku harus terima.

   Lalu Tania membubarkan lamunanku seraya berkata "laila? Ngak pulang emang, sudah jam berapa nih.. " ku lihat handphone, ternyata sudah menunjukan pukul tiga lewat empat lima. Waktunya pulang.

  Namun ia berkata "aku sekarang ke rumahmu untuk membantu beres beres di rumahmu" namun rasanya aku mulai lemas tak berdaya. Ia masuk kamarku dan membanting berberes-beres, ibu datang dan berkata " kalau sudah beres-beres makan bareng di ruang makan ya Tania" ia tersenyum ke arah ibu.

  Setelah kami per beres-beres tamiya langsung saja ke ruang makan lalu ibu telah menyiapkan makanan yang banyak lantas ibu berkata " nak ini adalah keputusan yang baik semoga kamu di sana mendapatkan ilmu yang barokah" aku hanya menganggu seraya mengambil makanan di depan mata.

Setelah makan bersama, Tania pulang dan berkata "sampai bertemu di pondok" ia pergi dengan gembira. Langsung saja aku masuk ke kamar dan memandangnya dengan tatapan rindu. Jam empat terbangun dari tidur karena ibu membangunkan seraya berkata "ayo nak keburu pagi" kami semua bergegas ke pondok. Setelah sampai aku langsung memeluk ayah dan ibu seraya berkata "ayah ibu, harus menjeguk aku sering-sering ya" beliau mengangguk kan kepala.

    Aku mulai masuk kedalam pesantren, pengurus pesantren mengantar ke kamar yang mau aku tempati. Di dalam kamar terdapat lima anak yang telah menempatkannya. Dan Tania termasuk di dalamnya, ia berkata "hay ini teman kampusku namanya laila.." mereka mulai menyebutkan nama. Namun hatiku rapuh saat ini entah antara ingin pergi atau menetap.





Penasan nih.. dengan laila
Yuk selalu ikuti episode selanjutnya ya.. dan kalau suka jangan lupa vote comen dan share
.
.
Satu lagi jangan lupa baca al-qur'an ya

POHON TERBASAHI HUJANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang