Cape rasanya, ingin menyerah tapi tidak bisa karna aku lebih memilih cape dibanding egoku yang tidak ada buktinya.
~Rzhrna~
___________________Hari telah berganti dari malam hari ke pagi hari, matahari yang bersembunyi sekarang mulai menampakan dirinya lagi. Seorang gadis yang terlelap dari tidurnya langsung bangun ketika sinar matahari mengganggu tidurnya.
"Enghh, sit! Badan gue lemes banget. Ah bodoamatlah hari ini gue harus ke akmil lagi, jangan nyerah semangat ara! Biar misinya cepat selesai" ucapnya sambil berlalu ke kamar mandi.
20 menit kemudian ara keluar kamarnya menggunakan seragam dinasnya yang berwarna merah dengan motif batik di beberapa bagian baju itu, tidak lupa menggunakan jeans putih dan kalungan identitas bahwa ara adalah seorang finalish duta bahasa internasional. Tidak lupa make up yang terlihat natural membuat wajahnya terlihat cantik dan berkat make up itu tidak terlihat bahwa ara sedang sakit, ya dia orang yang seperti itu jika sedang sakit tidak pernah memberitahu siapapun karna ia berpikir itu akan membuat semua orang khawatir.
"Wilujeng morning semuanya" sapa ara
"Aduh ara gimana sih bahasanya, kalau mau bicara itu satu bahasa jangan dicampur campur gitu" nasehat bunanya
"Iya gimana sih kan kamu tuh finalsih duta bahasa ko ngomongnya campur aduk gitu" tambah dion
"Ya suka suka ara dong, kan ara yang ngomong. Udah ah debat sama kalian bikin ara pusing, buna ara bawa bekel aja nanti dimakan di mobil. Ara ada janji pagi ini soalnya sama pa gubernur" jelas ara.
"Ya udah buna siapin dulu, sana pake dulu sepatunya" ucap bunanya
"Siap, ibu negara" ucapnya seraya memberi hormatSetelah menerima bekalnya ara berpamitan kepada semua orang sebelum pergi, karna hari ini ara pergi sendiri menggunakan taksi online.
"Ya udah ara pamit dulu ya, om kapten jangan lupa janjinya loh" ucap ara sebelum pamit sambil mengedipkan matanya
"Janji apa?sepertinya saya tidak ada janji" ucapnya bingung
"MASA OM KAPTEN LUPA SIH! OM KAPTEN ITU MASIH MUDA KO JADI PIKUN GINI" teriak ara kesal
"Aduh ara ga usah teriak teriak, minta maap sama kapten rizal sekarang ga ada penolakan!" Tegas bunanya
"Om kapten ara minta maaf" lirih ara
"Iya ga papa, tapi emang saya buat janji gitu sama kamu?" Tanya nya
"Ada om, kan om bilang mau ngajak ara jalan jalan keliling kodim nanti sore" ucap ara
"Oh iya saya lupa, iya ara nanti sore jam 4 yah kita keliling" ucap kapten rizal sambil mengelus puncak kepala ara lembut. Ya walaupun ia baru bertemu 2 hari tapi ia sudah sayang sama ara seperti adiknya sendiri
"Ya udah deh kalau gitu ara pamit ya, itu taksinya udah nunggu" ucap ara seraya menyalimi orang itu
"Eh abang abang curut nanti jemput ara ya bye!" Ucap ara seraya pergi meninggalkan ke 4 orang itu karna takut kena semprotan dion dan arka
"Anak itu ya, awas aja nanti pulang gue kerjain tuh anak" umpat arka kesal
"Bener tuh sepertinya sekarang kita kudu nyusun strategi" ucap dion dan di angguki oleh arka, sedangkan silvia dan rizal telah masuk dari tadi.Setelah menempuh perjalanan selama 30 menit akhirnya ara pun sampai di akmil dengan selamat sentosa.
"Terimakasih pa ini uangnya, kembaliannya ambil aja" ucap ara seraya memberikan satu lembar uang 100rb
"Terimakasih nak" ucapnya dan hanya di jawab anggukan dan senyuman ramah dari ara.Setelah keluar dari mobil ara mampir dulu ke pos untuk memberikan sesuatu dan terlihat ada 4 orang yang berjaga disana.
"Hallo abang abang taruna, ara bawa makanan nih oleh oleh kemarin dari kalimantan dimakan ya" ucap ara seraya memberikan paper bag berisikan cemilan khas kalimantan yang ia bawa waktu kemarin.
"Terimakasih dek ara" ucap mereka kompak dan hanya dijawab anggukan dan senyuman dari ara
"Ya udah ara pamit ya" ucap ara sambil berlalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bahasa Militer (Pindah Ke Noveltoon)
Teen FictionSemua cerita dalam cerita ini adalah fiksi belakang, semuanya ga ada di dunia nyata. menceritakan perjalanan seorang gadis dalam menyelesaikan misinya untuk melaju ke babak 10 besar di ajang Duta Bahasa Internasional itu justru bertemu dengan jodohn...