Legato : 24

447 67 6
                                    

Cobaan hari ini begitu berat bagi Suga, sudah jauh-jauh membeli makanan dan pada akhirnya makanan itu hanya menjadi hiasan.

"Apa kalian bisa menghargai perjuangan ku?!" semua menoleh menatap Suga dengan heran. Sedangkan Suga hanya memberi ekspresi yang sudah sangat siap untuk mencabik-cabik tubuh mereka.

"Makanannya hampir dingin dan kalian masih sibuk dengan lagu itu" lanjutnya protes, semua menatap Suga sebentar kemudian melanjutkan kegiatan mereka merombak musik.

Suga hanya memutar mata malas, ini semua salah Umji gadis sialan itu tiba-tiba mendapat ide di pertengahan jalan dan berakhirlah seperti ini.

"Aku merubah bagian rapnya beberapa lirik bahkan aku memainkan kosa kata aku tidak terlalu fokus pada rap karena aku mengerti kemampuan mereka" jelas Namjoon.

Suga sedikit heran, sejak kapan pria itu mulai bergabung dengan mereka. Bahkan tanpa disadari Namjoon seperti mulai nyambung dengan ketiga orang itu. Baik kita hentikan sampai disini, karena bagaimana pun pikiran kalian Suga tetaplah Suga, pria yang sangat irit bicara.

"Aku tidak suka kalimat ini, mereka terlalu muda dan kalimat ini terlalu kasar untuk remaja seusia mereka" protes Umji.

"Soal lirik biar kami yang selesai sekarang tugas mu membuat koreofrafi untuk lagu ini" Chanyeol berucap tanpa menoleh pada Umji. Pria itu tengah sibuk dengan berbagai alat musik didepannya. "Ambil ini dan pergi" lanjutnya melempar flasdis pada Umji.

"Pakai saja kamar ku!" sama halnya dengan Chanyeol, Woozi berbicara tanpa menoleh sedikit pun pada Umji.

"Untuk kali ini tolong jangan menangis! pekerjaan ku masih banyak dan aku tidak mungkin keluar hanya untuk memberi mu tempat untuk menangis" sambung Chanyeol dan mendapat pukulan keras di punggung lebarnya. Jangan tanya siapa pelakunya, karena kalian pasti tahu siapa dia?

Umji bergegas pergi setelah mendaratkan pukulan keras pada punggung lebar Chanyeol. Sekarang dia memilih untuk pergi dari ruangan itu sebelum air matanya benar-benar terjun.

Suga dan Namjoon menatap heran sikap mereka. Umji, Woozi dan pria bertelinga lebar itu berhasil membuat Namjoon dan Suga berfikir ulang tentang arti sebuah pertemanan. Sikap aneh mereka bisa menyembunyikan perhatian, namun hanya dengan melihat perhatian Woozi dan Chanyeol pada Umji membuat mereka sadar jika persahabatan mereka terlalu erat.

"Kalian tidak menyukai Umji kan?" terkutulah mulut Suga yang tidak mampu menahan rasa penasaran di hatinya. Apa tidak bisa pria pucat itu bertanya secara tidak langsung.

Chanyeo dan Woozi melirik Suga sebentar dan kembali fokus dengan peralatan musiknya.

"Aku sungguh bosan dengan pertanyaan itu!" ucap Woozi.

"Memang ada masalah jika kami menyukainya" sambung Chanyeol.

Suga dan Namjoon hanya bisa melongo mendengar ucapan Chanyeol. Bagaimana bisa kalimat itu keluar dengan mudahnya dari mulut pria bertelinga besar itu?

"Jadi kalian benar menyukainya yah?" Tanya Namjoon sekali lagi. Sekarang Namjoon lah yang bodoh, karena Suga akhirnya dia ikut penasaran dengan hubungan mereka.

"Sepertinya itu bukan urusan kalian?" Woozi menatap tajam kearah Namjoon, wajahnya benar-benar menunjukkan ketidak sukaan atas pertanyaan dari kedua pria itu.

"Tentu itu menjadi urusan kami!"

Aura dingin telah membuat Namjoon dan Chanyeol memeluk tubuh untuk sekedar menghangatkan tubuh mereka. Woozi dan Suga memiliki aura yang sama, tatapan tajam yang sangat mirip dan tentu itu membuat orang berfikir jika Woozi adalah anak dari Min Yoongi.


LegatoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang