Legato : 09

609 82 11
                                    

Pagi buta pria gempal berusia sekitara 48 tahun yang dikenal dengan nama Bang Si-hyuk sudah membuat keributan dengan memanggil Suga datang kekantornya. Suga yang dikenal begitu menyayangi kasurnya dibuat sangat kesal dengan sikap seenaknya dari pria itu, tapi sekesal apapun dia tetap tidak bisa marah. Bagaimana pun nasib karirnya ada di pria itu.

Bang Pd menyerahkan sebuah earphone pada Suga, setelah pria itu memakai alatnya dengan benar barulah bang PD menekal tombol play pada ponselnya.

Suga mulai hanyut dalam music itu, tenggelam dalam instumen yang indah dan hanyut dalam litik yang tegas. Suga memejamkan mata untuk menghayati lagunya, mulai mengupas satu-persatu music dan liriknya.

Tanpa sadar lagu itu bisa diterina oleh telinga suga dengan baik. Lagu yang mengandung lirik yang unik, melodi yang trendi serta makna yang menceritakan tentang momen ketika seorang laki-laki bertemu dengan seseorang yang sangat berbeda namun memiliki sifat yang mirip dengan dirinya dan membuatnya berdebar.

Suga benci ini tapi dia harus mengakuinya, lagu ini begitu keren.

"Bagaimana? Apa kau suka?" Tanya bang PD.

"Aku benci mengatakan ini! Tapi lagu ini sangat bagus" jawab Suga melepas earphone dari telinganya.

Bang PD hanya menunjukkan senyum manisnya. Entah apa yang pria itu pikirkan , namun itu sepertinya sangat buruk untuk dirinya.

"Siang ini kita Konferensir pers untuk penyambutan member baru dalam grup music mu" ungkap bang PD yang tidak bisa di terima oleh Suga, "apa maksudnya?" Tanya Suga dan hanya di balas senyuman oleh bang PD.

Pria itu mengambil benda pipih di sakunya, menekan beberapa tombol angka pada layar ponselnya.

"Ambil tindakan hukum atas komentar jahat Gfriend! Pastikan mereka meminta maaf dan pastikan kata maaf tidak menjadi alasan untuk mereka bebas! Penjarakan mereka semua! TANPA TERKECUALI! kau paham?"

Suga hanya menatap bang PD, indra pendengarannya belum terganggu dan rasanya dia belum cukup tua untuk mengalami masalah pendengaran.

"Sepertinya aku harus pergi Suga-si!"

Suga masih berdiam di tempatnya, menatap bang PD yang berjalan tanpa menoleh sedikit pun. Sebuah pertanyaan telah muncul namun dalam sedetik sebuah jawaban juga muncul.

"Umji! sial!" Suga langsung berlari keluar, langkahnya membawa dirinya untuk menemui seseorang.

Pria itu merasa malu bahkan sangat malu karena mengucapkan sebuah pujian untuk Umji. Tolong jangan membenci Suga karena enggan memberi pujian kepada orang lain. Sedikit saja posisikan diri kalain sebagai dia. Suga adalah penjunjung tinggi rasa gengsi, andai saja dia tahu lagu itu adalah milik Umji ia pasti akan memberi sedikit kometar pedas.

"Namjoon dan Jhope harus tahu ini!" ucapnya terus berlari.

Dua orang pria nampak tersenyum melihat Suga yang panik, salah satu pria itu sangat memahami karakteristik pria pucat itu. Rasa panik yang terbaca dengan jelas diraut wajah Suga membuatnya sangat bahagia.

"Sebenarnya rencana apa yang kau jalankan?" tanya So Sung ji, "rencana sederhana untuk memancingnya keluar" jawab bang PD serius.

Bang PD dan So Sung ji kedua pria itu adalah CEO dari bighit dan somu, kedua pria gila yang terlalu terobsesi dengan bakat seorang Umji.

"Bagaimana selanjutnya?" tanya So Sung ji, "hanya perlu sedikit ancaman untuk gadis nakal itu" jawab bang PD dan meninggalkan So Sung ji yang masih mencerna omongannya.

So Sung ji menatap punggung bang PD sambil tersenyum, senyuman yang penuh arti. "Orang jahat!" ucapnya dan meninggalkan tempat.

Tidak ada yang tahu dengan pikiran bang PD obsesinya terhadap Umji sangatlah besar. Pria itu sangat kesal dengan sikap Umji yang keras kepala, jadi ku mohon jangan salahkan bang PD yang memanfaatkan kelemahannya untuk menariknya keluar.

Bang PD telah mengatur janji untuk bertemu dengan para member Gfriend terkecuali Umji, pria itu telah menyusun sebuah rencana untuk bisa menarik paksa Umji untuk keluar.

Ke lima gadis cantik telah menunggunya di ruangan dengan cemas, jujur mereka takut karena ini adalah kali pertamanya mereka bertemu dengan CEO bighit secara formal.

Pintu ruangan terbuka dan nampak seorang pria berjalan ke arah mereka "tidak perlu setegang itu, aku tidak akan melukai kalian" ucapnya dan duduk di kursi singel.

"Aku memanggil kalian untuk meminta tolong!" ungkapnya.

Wajah bang PD terlihat serius, matanya terus menatap para member secara bergantian "kalian pasti tahu dengan bakat yang di miliki Umji! tapi aku sedikit heran mengapa kalian seperti membantunya untuk tetap bersembunyi?" ucapnya memperbaiki posisi duduknya.

"Itu karena keinginannya" jawaban Eunha membuat bang PD tersenyum kecil, "bukan itu! pasti ada alasan lain!" jawabnya lagi. "Baiklah tidak perlu memberi tahu ku apa alasannya! tapi sekarang aku ingin dia bergabung dalam group kompuser bighit" lanjutnya.

Semua menatap bang PD heran "lalu bantuan seperti apa yang kau inginkan dari kami?" tanya Sowon.

"Sederhana! bujuk Umji, pastikan dia mengatakan iya sebelum siang ini" jawab bang PD, "katakan padanya jika aku mencabut semua kegiatan solo kalian jika dia tidak mau bergabung dalam grup" lanjutnya.

Siapapun boleh egois untuk mendapatkan apapun yang mereka inginkan dan bang PD ingin egois untuk mendapatkan yang ingin dia inginkan, walau harus mengubur mimpi orang lain.

"JANGAN MENGGUNAKAN EONNI KU UNTUK MENGANCAM KU!!"

Kalimat itu berhasil menarik perhatian semua orang, bang PD dan member Gfriend menoleh kesumber suara. Seorang gadis berdiri tepat di depan pintu dengan raut wajah yang sungguh tidak bersahabat.

"Awalnya aku datang untuk berterima kasih karena berita baik yang aku dapat di pagi ini" ucapnya mendekat sambil melipat tangannya di dada, "tapi aku membatalkan niat baik ku!!" lanjutnya menjatuhkan bokongnya tepat di kursi yang langsung berhadapan dengan bang PD.

Bang PD hanya menatap Umji, gadis itu benar-benar mencampur aduk perasaannya. Takut, kagum, kesal tapi ia tetap menginginkannya.

"Jadi apa keputusan mu?" tanya bang PD, "seperti yang kau inginkan" jawaban Umji berhasil menarik garis lengkung di kedua sudut bibir bang PD.

"Bagus! sekarang kau ikut dengan ku"

Umji hanya berdiri sambil menatap semua kakaknya tanpa kata sedikit pun. Ia melangkah mengikuti bang PD meninggalkan para kakaknya yang masih diam.

Sejauh apa dan sebesar apa perjuangan Umji? selama ini dia hidup untuk melindungi orang-orang terdekatnya, melakukan ini dan itu walau dia tidak suka.

Apa sebuah kata terima kasih cukup untuk Umji menghentikan semua pengorbannya?.

Entah bagaimana sebuah bakat membuatnya mengalami hal-hal sulitt seperti ini! mengapa sebuah bakat secara perlahan merubah hidupnya menjadi lebih rumit.

Jadi harus di sebut apa bakat ini? harus di apakan bakat yang dia miliki?

Bakatnya adalah anugrah atau sebuah musibah!?

Bakatnya adalah anugrah atau sebuah musibah!?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
LegatoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang