"Kenapa harus seperti anak kecil jika kamu bisa lebih dewasa bersikap yang semestinya"
-Afsheena Myesha⛅✨
Kring kring kring.....
Terdengar suara telfon dari kamar Alma"Halo Alma"
Suara seduh menangis terucap dari mulut Sheena"Iya Sheena ada apa?
Kamu kenapa?
Apa kamu baik-baik saja?"
Pinta Alma dengan nada khawatir"Apa aku adalah anak yang tidak diharapkan oleh mami dan papi?
Apa salahku?"
Ucap Sheena dengan nangis bersedu sedu.Seketika Alma langsung mematikan telfonnya, tanpa pikir panjang Alma bergegas kerumah Sheena.
"Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam, eh non Alma. Ada apa non? Mau ketemu non Sheena ya?"
Jawab Mba Jum"Iya mba, Sheenanya ada?"
"Ada non, langsung kekamarnya aja, daritadi non Sheena gamau keluar kamar"
Jawab Mba Jum kembali kepada AlmaAlma langsung menuju kamar Sheena
"Sheena ini aku Alma, buka pintunya dong"
Ucap Alma didepan pintu, dengan nada khawatir"Masuk aja gak dikunci"
Jawab Sheena dengan menangisTidak pikir panjang Alma langsung masuk dan seketika memeluk Sheena yang sedang menangis. Alma berusaha menenangkan Sheena terlebih dahulu.
Setelah beberapa menit kemudian, Sheena mulai tenang didekapan Alma.
Alma adalah sosok yang mengerti betul tentang sifat, karakter, hingga kebiasaan Sheena.
"Ini minum dulu airnya, biar makin tenang"
Ucap Alma dengan memberi segelas air putih kepada SheenaSheena pun meminum, dan terlihat lebih baik
"Udah jangan sedih lagi, aku selalu ada buat kamu disini"
Ucap Alma yang berusaha menenangkan Sheena dan mengusap air mata yang ada dipipi cubbynya"Makasih ya, kamu memang sahabat terbaik yang pernah aku miliki"
Jawab Sheena dengan tersenyum dan memeluk Alma"Kamu kenapa?
Ada masalah apa lagi dengan mami dan papimu?
Sini cerita ke aku"
Tanya Alma dengan senyuman"Apa aku salah jika aku menuntut kasih sayang dari mereka?
Aku hanya ingin kasih sayang dan waktu mereka untukku, walau sebentar itu sudah sangat berarti untukku, hanya sekedar makan bersama dimeja makan saja mereka tidak pernah menyempatkannya untukku, aku hingga lupa kapan terakhir aku makan bersama mami dan papi.
Pagi tadi papi pergi ke Jepang dan mami pergi ke Lampung, katanya ada pekerjaan yang harus mereka selesaikan masing-masing. Pagi tadi aku berucap jika hari ini ada rapat wali murid dan Pengambilan Hasil Belajar Siswa(PHBS)
Tapi mereka tidak mempedulikan, kata mereka aku yang tidak bisa mengerti tentang kesibukan mami dan papi"
Ucap Sheena dengan raut muka murung"Menurutku, mami dan papi kamu lagi sibuk mencari rezeki untuk kebahagiaanmu di masa depan"
Jawab Alma yang berusaha stay positifJika menurut mami dan papi harta adalah segalanya, itu salah besar. Bukan harta yang selalu aku butuhkan. Tapi cinta, kasih sayang, dan perhatian dari mereka yang aku inginkan. Harta bisa dicari, tapi kasih sayang tak akan bisa dibeli.
Selama ini mami dan papi tidak pernah memikirkanku, tidak pernah memikirkan perasaanku, bahkan acuh tentang kegiatan apa yang aku jalani. Yang mereka tau aku baik-baik saja, mungkin bagi mereka dengan memberiku uang bulanan yang lebih tidak pernah kekurangan sudah cukup membuatku bahagia.
Sesungguhnya bukan itu yang aku mau, jika boleh memilih lebih baik aku hidup dengan kesederhanaan tetapi mami dan papi selalu ada waktu untukku, mendapatkan kasih sayang dan perhatian dari mereka.
"Hussh, gaboleh bicara seperti itu. Semua yang sudah diberikan Tuhan untuk kita wajib disyukuri"
Ucap Alma kepada Sheena"Tapi memang begitu faktanya Alma"
Jawab Sheena dengan nada kesal"Sudah sudah sebentar lagi jam 9 nih, kamu siap-siap gih buat ke sekolah, aku pulang juga ya. Ingat jangan terlarut dalam kesedihan"
"Hhm, baiklah kita berangkat bersama ya"
Tanya Sheena dengan nada memaksa"Iya iya nanti aku kerumahmu bersama ibu, yasudah aku pulang dulu ya anak cengeng"
Jawab Alma dengan berjalan menuju pintu******
Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 30 menit dari rumah menuju SMA Semesta dengan diantar supir Sheena. Akhirnya Sheena bersama Mba Jum dan Alma bersama Ibunya sampai. Dengan penampilan elegan Sheena ditemani Mba Jum menuju ke kelas X IPA 1
Tidak jauh berbeda Alma dan Ibunya juga menuju ke kelas yang sama dengan penampilan sederhana, warna baju yang senada mereka berjalan berdampingan.Iya benar, Sheena dan Alma merupakan teman satu kelas, tiada hari tanpa mereka selalu bersama, kemanapun dimanapun dalam kondisi apapun mereka selalu bersama.
Semua wali murid masuk ke kelas, dan para siswa menunggu dan bercengkerama di taman dekat kelas.
"Assalamualaikum, selamat pagi bapak ibu wali murid yang saya hormati"
Ucap Bu Suji wali kelas X IPA 1 kepada orang tua/wali murid X IPA 1Setelah beberapa menit berlalu, diakhir rapat Bu Suji membacakan peringkat 3 besar di kelas. Dengan bangga Bu Suji menyebut nama Almaqhvira Zeline menduduki peringkat pertama di kelas X IPA 1 dengan nilai yang sangat memuaskan, bukan hanya itu Alma termasuk kedalam ranking pararel 3 besar di SMA Semesta. Dengan rasa bangga Ibu Alma menerima penghargaan atas prestasi yang telah diperoleh anaknya. Tidak heran, setiap PHBS Alma selalu mendapatkan penghargaan itu.
Tidak sedikit orang tua yang selalu bertanya
"Tips apa ibu untuk mendidik Alma"Jawab Ibu Alma sangat sederhana "Setiap anak yang dikaruniakan oleh Tuhan memiliki kecerdasan dan kemapuan masing-masing, tugas kita sebagai orang tua hanya mendukung dan menemani tak lupa memberi kasih sayang"
Kata-kata tersebut yang selalu terucap dari mulut seorang Ibu Alma yang penuh dengan kesederhanaan.
Disisi lain Sheena sebagai sahabat Alma merasa bahagia dengan keberhasilan yang diperoleh oleh Alma. Tetapi tak jarang pula dibalik Sheena yang selalu mendukung Alma, Sheena sering merasa iri terhadap Alma.
"Alma memang bukan berasal dari keluarga berada, tetapi Alma selalu mendapatkan keberuntungan dan selalu dapat berkumpul dengan Ayah dan Ibunya. Lantas tidak seperti aku yang dari kecil sudah terbiasa hidup tanpa Papi dan Mami, yang sudah terbiasa dirawat dan diasuh oleh Mba Jum. Bahkan untuk berkumpul atau sekedar bercengkerama dengan Papi dan Mami sangat sulit bagiku"
Ucap Sheena didalam hati.Sheena tetaplah anak yang selalu membutuhkan kasih sayang dari orang tua. Tetapi semesta tidak mengizinkan semua itu terjadi. Sheena tumbuh menjadi anak yang dapat dibilang kekurangan kasih sayang dari orang tuanya. Sheena memang menjadi gadis yang mandiri, tetapi dibalik kemandiriannya Sheena merasakan temperamen yang begitu mendalam. Terutama saat Papi dan Maminya beradu argumen dan menghasilkan pertikaian yang luar biasa. Hatinya hancur, psikisnya terganggu itu yang sebenarnya terjadi pada diri Sheena.
Akankah Sheena mampu bertahan dengan keadaan seperti ini untuk kedepannya?
💛✨
Maaf ya kalau masih banyak kurangnya, hehee
Jangan lupa vote cerita ini,
kasih kritik dan saran kalian juga ya':)Terimakasih
KAMU SEDANG MEMBACA
AFSHA
Teen FictionCinta dan kasih sayang Keluarga adalah harta yang paling berharga Sheena gadis berumur 15 tahun, yang harus menjadi pribadi mandiri dari kecil karena keadaan. "Dulu kukira dengan berjalannya waktu semua akan berdamai dengan keadaan. Tetapi, semakin...