Happy Reading 💕
.
.
.
Enjoy 💕
.
.
.
❤❤❤Pagi hari nan cerah, sinar mentari mulai menampakkan diri dari ufuk timur. Sinar itu menembus wajah Bright yang sedang asik tertidur. Perlahan Bright membuka matanya malas, dirasakan badannya sedikit pegal akibat pergulatan panas semalam.
Ketika matanya terbuka, Bright melihat objek yang begitu Indah berada di depannya. Dia melihat wajah malaikat yang begitu damai dalam tidur nyenyaknya.
Win metawin, sosok lelaki manis yang semalaman bergulat panas dengannya. Wajah Win begitu damai, kulitnya yang putih bak putri salju. Bibirnya yang merah, rambutnya yang lepek karena keringat, dan bekas-bekaa merah yang menempel Indah dari ceruk leher sampai dadanya. Membuat hati Bright menghangat.
Lelaki manis itu tidur di samping Bright dengan menggunakan lengan Bright sebagai sandaran kepalanya. Badannya yang tidak menggunakan sehelai benangpun hanya ditutupi selimut putih yang tebal.
Bright tersenyum melihat Win. Dia kembali memeluk erat tubuh Win di sampinya. Seolah-olah tak mau melepaskannya. Bright mengelus rambut Win lembut, lalu mengecup keningnya penuh sayang.
"I love you, Win Metawin." Bisik Bright di kening Win.
Bright memejamkan matanya sembari memeluk tubuh lelaki manis yang masih tertidur pulas. Seketika kegiatannya semalam terlintas lagi di benaknya. Bright begitu bahagia mengingatnya. Rasanya seperti mimpi, dia akhirna bisa melakukan hal itu kepada Win. Dia akhirnya bisa memeluk tubuh Win dan bahkan menciumi bibirnya yang begitu manis. Bright sungguh bahagia, rasanya ia ingin menghentikan waktu dan membiarkan dirinya menikmati waktu berdua saja dengan lelaki yang ia cintai ini.
Pelukan Bright ternyata membuat tidur Win terganggu. Win mulai melenguh, dan terpaksa membuka matanya dengan malas.
"Hhnnggg. " Win perlahan membuka matanya.
Dan betapa terkejutnya dia ketika melihat sosok lelaki yang sedang memeluk tubuhnya erat. Parahnya lagi, mereka berdua masih dalam keadaan telanjang di balik selimut yang sama.
"Hay sayang, morning. "
Cup
Bright menyapa lelaki manis di pelukannya, lalu mengecup bibirnya singkat.
"Bright?! " Win mengernyit kaget.
Refleks Win mendorong tubuh Bright agar melepaskan pelukannya.
"Awww, Win! Sakit!" Rintih Bright ketika tubuhnya didorong oleh Win sampai terbentur ke dinding.
"Eh.. Anu.. So-sorry... Gue... Gue kaget aja." Ucap Win gugup.
Win menundukkan kepalanya tak berani menoleh ke arah Bright. Dia menarik selimut yang sudah sampai di pinggangnya, lalu menutupi tubuhnya bahkan sampai wajahnya tidak terlihat.
Bright yang melihat tingkah Win malu-malu pun tersenyum gemas. Dia kemudian mendekat ke arah Win yang tertutupi selimut lalu memeluknya dari samping.
"Ah,,, sayang. Kamu menggemaskan sekali, aku jadi semakin menyukaimu. " Ucap Bright manja sembari memeluk tubuh Win yang dibaluti selimut.
"Bright! Lo ngapain? Lepas gak!" Bentak Win.
"Sayang? Kok kamu galak sih? Aku kan cuma pengen cuddle sama kamu." Manja Bright.
"Apa-apaan sih Bright? Kok malah jadi manja gini? Dan itu apaan? Aku? Kamu? Sejak kapan kita sedekat itu? Geli tau!" Batin Win mengoceh.
"Yang? Kok diem aja? Kamu sakit?" Tanya Bright memastikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Only You 🔞⚠ [COMPLETED ✅]
Fanfiction[[ Proses Revisi ✅ ]] Bibirnya mulai turun ke leher Win. Dijilatnya leher Win sampai Win mengeluarkan desahan yang membuat Bright semakin menggila. "Ahh,, Brii." Bright menjilat lalu menghisap leher Win sampai muncul bekas merah yang lumayan besar...