3.
•
•
•
Accidentally MeetIncheon AirPort, udara disini sangat sejuk dan asri. Terbilang jauh berbeda dengan negara yang biasa ia tinggali disini bersih, ramah lingkungan, sungguh alsha yakin bahwa ia akan betah. Oh tunggu alsha harus mengabarkan orang tuanya, mengeluarkan benda kecil dari saku blazer navy miliknya dan mulai membuka aplikasi untuk video call.
"Hai sayang, gimana? Kamu aman kan? Udah makan? Abis ini kamu mau ngapain?" Pertanyaan-pertanyaan yang sang bunda lontarkan membuat gadis itu terkekeh pelan. "Alsha udah sampai nih, alsha belum makan nanti mau ke dorm dulu rapihin barang-barang.. bunda sama ayah udah makan?" Jelas alsha juga disini mengkhawatirkan kedua orang tuanya.
"Udah kok, oh iya nih ayah mau ngomong" mengalihkan smartphonenya pada ayah, "hai nak.. ayah seneng kamu udah sampai dengan selamat, nak nanti ada orang yang ayah suruh untuk mengantar kamu.. dan—
kamu tidak tinggal di dorm ayah belikan kamu sebuah rumah yang cukup ditinggal seorang diri dan aman juga, disana ada mobil yang sudah ayah belikan agar kamu gampang beraktivitas" ujarnya panjang lebar, alsha hanya tersenyum dan mengiyakan perkataan sang ayah karena ia yakin semua yang kedua orang tuanya lakukan adalah yang terbaik untuknya.
Telepon ditutup, bersamaan dengan itu ada segerombol orang berlari sana sini, terdapat banyak Bodyguard juga disana. Alsha penasaran dan mulai mendekatinya, ternyata ada idol.. Huftt kirain apa. Sungguh heboh sekali. Sampai suara teriakan menggema, astaga telah terjadi apa itu. Alsha mulai mendekat dan melihat ternyata itu "J-Jimin?"
Alsha tidak akan mengira bahwa ia menemukan idol yang ia dambakan sedari dulu dengan ketidak sengajaan. Jimin jatuh dan semua bodyguardnya menyuruh fans untuk pergi, termasuk alsha namun seketika langkahnya terhenti.
Seseorang meneriakkan "APAKAH DISINI ADA DOKTER?!" Pekik salah satu staff. Alsha berbalik dan mengacungkan tangan tinggi. Menggunakan bahasa Korea yang ia pelajari lewat internet lumayan membantu alsha untuk berbicara pertama kali "S-saya saya dokter, ada yang bisa saya bantu? Saya membawa peralatan apakah ada yang sakit?" Ujarnya terbata bata namun lancar.
Staff tersebut menarik lengan alsha dan membawanya untuk menemui manager, ia dimintai fakta apakah ia benar benar dokter atau hanya fans yang mengaku-ngaku agar bisa bertemu Jimin. What?! Hey alsha memang dokter! Ia memberikan tanda bahwa ia mahasiswi kedokteran. Dan mulai membantu staff untuk mengobati luka Jimin.
Walaupun ia hanya mahasiswi 'belum punya pekerjaan tetap' untuk masalah seperti ini, cukup gampang. Ia mengambil peralatan yang ia bawa dalam tas kecilnya, sepertinya Jimin benar benar kesakitan. Kalian Tahu? Jimin sedang memegang bahu alsha sekarang. Posisi alsha adalah berjongkok diantara paha Jimin, dan Jimin ada di kursi atasnya.
Manager sangat berterima kasih kepada alsha, karena staff kesehatannya tidak bisa hadir dan juga manager kira ia tak perlu melakukan itu sebab bodyguard yang telah mencukupi. Manager hendak memberi tip sebagai tanda terima kasih namun alsha menolak dan bilang "aku tulus membantu, jangan sungkan juga aku datang untuk mengayomi.." ia membungkuk dan melenggang pergi dari sekumpulan staff-staff dari BTS.
Kalau kalian bertanya apakah jantungnya baik-baik saja, sungguh ia berdegup kencang dan tidak menyangka bahwa ia akan menemukan seorang Park Jimin sebagai pasiennya, kalau dilihat dari mukanya sangat mulus.. tidak ada yang namanya pori-pori disana. Ah alsha iri.
"Terima kasih banyak, tidak usah merepotkan.. aku akan membawa ini ke dalam rumah sendiri. Ahjussi bisa pergi terima kasih sekali lagi" ujarnya sopan membungkuk, alsha diantar oleh orang yang diminta ayahnya untuk mengantar ke rumah dan benar saja.. dirumah itu sudah ada sebuah mobil putih yang sangat ia inginkan sedari SMP.
Bonus📍
KAMU SEDANG MEMBACA
Dream
Fiksi Penggemar"If you have a heartbeat, there's still time for your 𝗱𝗿𝗲𝗮𝗺" "Lets go to Korea and make this dream come true!!!" Kerja keras adalah salah satu kunci utama kesuksesan dan keberhasilan. Jika kamu tidak mau bekerja keras, jangan harap kamu bisa m...