Sweet Baby

3.7K 168 9
                                    

.
.

teko berisi air berdesis
bertemu dengan bubuk harum manis

Malam menampilkan kegagahannya. Membiarkan dirinya berganti tampil dimuka bumi.

Diujung sana terlihat suatu objek semakin besar karena mendekat.

Tiba ia mengetuk jendela dengan paruhnya. Corak coklat hitam bulu lebat dengan mata tajam coklat pekat membawa surat.

Hermione membuka jendela, membiarkan burung indah itu masuk melewatinya.

Kemudian Hermione mengambil sepucuk surat dari paruhnya menggantikannya dengan memberi makan biskuit. Burung itu menunggu untuk membawa balasan kepada majikannya.

Sambil ditemani ber-uhu ria dari burung itu. Hermione membaca sederet huruf yang tertera disana, dengan membawa dirinya berjalan melewati ruangan menuju ruang dapur— yang telah dipenuhi suara berdesis teko.

Dear Hermione J Granger
Di Apartment

Aku harap besok kau meluangkan waktumu untukku. Atau perlu sekarang? Tak perlu mengeluarkan berbagai pertanyaan di balasan surat. Cepat atau lambat aku akan memberi tahumu.

Love,
Draco L Malfoy

Hermione mengalihkan atensi dari surat ke teko. Ia hampir melupakan rutin malamnya. Menyeduh secangkir teh hangat dengan suasana malam hening.

Ia memanggil perkamen dan tinta untuk membalas surat dari Draco.

Dear Draco L Malfoy
Di Malfoy Manor

Kau sudah tau rutinitasku, kenapa mesti bertanya?
Tanpaku jawab kau sudah tau jawaban sebelum bertanya bukan?

Love,
Hermione J Granger

Hermione kembali menuju burung yang masih menunggunya. Ia beri surat itu diparuhnya dan membawanya untuk membelah angin malam menuju tuannya.

Selang beberapa menit saluran floo berderit saat Hermione membawa secangkir teh hangat dengan buku tebalnya di hadapan jendela apartmentnya.

"Granger," sapa anak tunggal pasangan Malfoy.

"Ada perlu apa?" tanya Hermione. Meskipun ia dan Draco sudah sebagai teman. Tapi ini adalah suatu hal yang jarang dilakukan, mengirim surat hanya untuk suatu pertemuan. Padahal dia bisa langsung datang tanpa perlu hal seperti itu, kecuali hal itu mendesak dan serius.

"Kurasa ini tidak hanya berbasa basi," jawab Draco dengan tanpa permisi, ia duduk disebelah Hermione.

Hermione mengedikan bahu lalu beranjak untuk menyeduh sebuah teh hangat lagi untuk pria berambut platina.

Draco menerawang jauh dibalik jendela. Ia seperti terlihat sudah biasa melakukan hal seperti itu.

Suara desisan hantaman dua
wujud beda menyuara. Selanjutnya detingan sendok menghantam dinding marmer gelas melanjutkan mengisi keheningan diantara mereka.

Hermione membawa teh hangat tersebut kehadapan Draco.

Begitu tiba dihadapannya, Aroma teh dengan bubuk harum kayu manis menyeruak memberikan ketenangan. Draco tahu, Hermione sudah hafal dengan suatu kesukaannya atau ketidaksukaannya.

Some With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang