Bagian III

1.3K 132 9
                                    

Remake Manga
"10 Years That I Loved You The Most"
By Tofu Comic

Main Pairing: Markhyuck

Perhatian: Book ini banyak mengandung adegan 🔞. Disarankan bagi yang berusia 18 tahun ke bawah atau yang sedang berpuasa agar dapat melewati book ini.

Kalau masih bersikeras, dosa bukan menjadi tanggungan saya.

Enjoy!

.

.

.

Hari esoknya, Haechan kembali lagi ke rumah sakit. Jadwal kunjungannya ke dokter memang masih esok hari, tapi entah kenapa Dr. Lee memintanya untuk datang ke rumah sakit sekarang.

Jadi, disinilah Haechan. Duduk berhadap dengan Dr. Lee Jeno yang merupakan dokter yang menanganinya selama ini.

"Jadi.."

Jeno membuka percakapan mereka. Ia melihat Haechan yang terlihat bingung di hadapannya, "Apakah kau sudah memutuskan untuk menerima kemoterapi, Haechan?"

Haechan mendesah pelan.

Astaga, bahasan ini lagi. Sebetulnya Haechan kan sudah bilang padanya bahwa ia tidak akan melakukan kemoterapi, dengan alasan bahwa penyakitnya masih dapat disembuhkan hanya dengan obat-obatan, tapi kenapa Jeno masih terus saja memaksanya untuk melakukan itu?

"Dr. Lee.."

Jeno menggumam, menunggu Haechan untuk mengucapkan kalimat penolakan yang sudah sangat sering ia dengar dari bibir gemuk milik pasiennya.

"Aku.. Aku tidak mau.."

Gotcha.

Jeno sudah menduganya. Kan, apa Jeno bilang, pasti Haechan tidak akan mau repot-repot melakukan terapi itu.

"Haechan-ah, tolong.. Kemoterapi itu membantumu untuk hidup. Semakin lama kau menundanya, penyakitmu akan semakin berbahaya. Kau bisa meninggal!" Ucap Jeno setengah teriak.

Bukan, bukan maksudnya untuk menakuti atau memaksa Haechan. Hanya saja, penyakit Haechan itu belum ada obatnya! Haechan bisa meninggal kapan saja.

Haechan terkejut. Tolong catat, selama ia berkonsultasi dengan Jeno, tidak pernah sekalipun Jeno membentaknya seperti ini. Tapi ia paham, Jeno hanya bersimpati padanya.

Lalu Haechan menundukkan kepalanya, ia meremat ujung sweaternya pelan.

"Aku..."

Ada jeda sejenak sebelum Haechan melanjutkan ucapannya. Jeno menunggu itu, menunggu alasan yang selama ini ingin ia ketahui dari Haechan.

"Aku takut jika kemoterapi ini gagal, Dr. Lee. Aku sendirian sekarang. Dan aku rasa, aku tidak akan mampu melewati itu semua. Pada akhirnya, aku akan meninggal juga kan?"

"Jadi...." Alis Jeno terangkat satu. Sungguh, Jeno bingung dengan pasiennya yang satu ini.

'Astaga Haechan, kenapa kau keras kepala sekaliiiiii.' Batin Jeno gemas.

Senyum matahari Haechan terbit. Ia menatap Jeno di depannya sambil berseri-seri. "Berikan aku obatnya saja Dr Lee! Aku janji, aku akan minum obatnya setiap hari! Setidaknya, dengan bantuan obat, aku masih bisa bertahan hidup. Ya, ya, ya?"

Jeno speechless. Ia memandang datar Haechan yang masih tersenyum polos di hadapannya.

"Hhhhhh..." Jeno menghela nafasnya panjang. Haechan terkikik pelan melihatnya.

10 Years That I Loved You The Most [Markhyuck]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang