Welcome!
Jangan lupa vote dan komen:*
¥¥¥Tenangnya air berpadu dengan damainya suasana sore. Hangatnya sinar matahari yang ingin beristirahat menembus kedalam beningnya danau. Hembusan angin membuat dedaunan pohon saling bergesekan. Semua itu seperti pil penenang bagi seorang gadis yang tengah duduk di tepi danau.
Dia lah Auristela Lesham Shaenette. Gadis berumur 16 tahun, yang selalu bergantung pada keputus asaan dalam hidupnya. Dia punya segalanya, namun semua itu tak ada artinya baginya. Dia ingin mendapat kebahagiaan namun sampai sekarang kesedihan yang menemaninya terasa enggan untuk digantikan.
Berdiri di tepi danau, Stela menarik napas, memejamkan matanya sambil bergumam pelan
"Entah kenapa gua selalu tenang jika berhadapan dengan air"
Lalu ia mendengar sebuah suara yang sangat pelan dari belakangnya
"Karena air selalu menghantarkan kita kepada perasaan yang sulit untuk ditembus"
Stela membuka matanya, kemudian menengok ke belakang, ia melihat seorang laki laki berhoodie abu berjalan semakin menjauh dari danau.
Ting
Handphone nya berbunyi menandakan pesan masuk
Mama💜: stel, udah sore, kok belum pulang?
Ia tersenyum kemudian segera mengetik balasan,
Stela : stela di jalan ma
mama💜 : hati hati ya sayang
Stela memasukan handphone ke dalam tas nya kemudian pulang dengan harapan rasa sakit itu tak menghampirinya, setidaknya untuk sementara.
¥¥¥
Malam kembali menyapa, Stella sedang melaksanakan rutinitas nya kali ini yaitu menonton drama bergenre horor. Disaat keadaan menegangkan ia menutup mata nya dengan telapak tangannya tapi membuat sedikit celah di antara jari telunjuk dan jari tengah.
Tiba tiba, ada yang menepuk punggungnya
"AAAAA SETAN JELEK KAYAK MONYET"
"STELAAA INI MAMAA!"
"Hah?! Ih mama lagian ngagetin, kenapa gak ngetuk pintu dulu?"
"Gimana mau ngetuk pintu orang pintunya udah kebuka lebar begitu,"
"Eh stel lupa nutup pintu"
"Ck mama tuh heran ya sama kamu udah tau penakut tapi masih aja suka nonton horor."
"Kan seru ma."
"Halah, udah debat sama kamu gak pernah menang ayo turun makan malam."
"Iya mama duluan, nanti stel nyusul."
Stela turun ke bawah, kemudian duduk di kursi. Mama nya menyendokan nasi dan lauk ke piringnya.
sepi batin Stela
"Gimana sekolah kamu?"
"Baik ma,"
"Nilai kamu gak ada yang turun kan?"
"Gak ma,"
"Bagus, inget ya jangan sampe nilai kamu turun, mama biayain kamu buat jadi orang sukses bukan orang gagal,"
Ternyata rasa sakit itu masih belum mau meninggalkan dirinya.
Stela tersenyum sangat tulus
"Iya ma stela paham."Stela menunduk kemudian menghabiskan makanannya tanpa bersuara.
Setelah menyelesaikan makan malamnya, Stela naik kembali kekamarnya menyiapkan diri untuk tidur. Dia mematikan lampu kemudian menarik selimut namun tak terasa air matanya tiba-tiba menetes.
Tes
Gua capek batinnya
"Bener kata lo, air itu selalu menghantarkan ke perasaan yang sulit ditembus, air mata gua contohnya."
Stela tersenyum kemudian terlelap mengingat laki- laki tadi membuat dia sedikit tenang. Ya! Semoga mereka bertemu kembali.
¥¥¥
Malam telah berlalu, bintang kian meredup. Matahari memancarkan sinarnya untuk kehidupan yang lebih baik. Gadis cantik dengan sejuta pesona yang ia punya mulai membuka matanya. Ia mempunyai anemia sehingga ia memilih untuk duduk dahulu sebelum beranjak dari tempat tidur. Beranjak, dia mendekati jendela tangannya bergerak untuk membuka gorden.
Gadis itu tersenyum,
"welcome back to the sun, may my happiness come soon."
Ah, terlalu menikmati sinar mentari hingga ia hampir lupa bahwa ia adalah seorang pelajar yang harus pergi ke sekolah. Menepuk jidatnya pelan kemudian ia beranjak untuk segera bersiap.
Stela bersiap untuk turun, ia mengambil handphone kemudian mengecek nya. Benar dugaannya jam 5.00 tadi ada sebuah pesan dari ibu nya.
Mama💜: mama berangkat pagi, banyak meeting nanti sarapan di sekolah aja. Belajar yang bener jangan malu maluin.
Memejamkan mata nya menahan sesak, Stela memilih untuk segera mengendarai mobilnya menuju sekolah.
¥¥¥
Bruk
Suara seseorang menutup pintu mobil cukup mengundang perhatian semua orang. Dia memarkirkan mobilnya di parkiran SMA Trisakti, sebuah sekolah bergengsi yang rata rata muridnya membawa kendaraan roda empat.
Auristela Lesham Shaenette tersenyum sebentar kemudian berjalan dengan memasang muka datar nya kembali. Tujuan nya saat ini adalah kelas XI- IPA 2. Dan yah dia melupakan sarapan pagi untuk yang kesekian kalinya. Dia berjalan dengan tenang, sesaat dia menunduk dan terlihat tali sepatunya hampir lepas. Tak mau dirinya nanti terjatuh Stela berjongkok membenarkan tali sepatunya namun tiba tiba kepalanya terbentur sesuatu yang keras dan berbunyi tuk.
"Something look like a knee." ucapnya
Tiba-tiba ada suara bariton yang menjawab
"Ya. Lu bener itu emang lutut, lutut gue lebih tepatnya."
Stela mendongak kemudian berdiri
"Sorry gua gak liat ada orang tadi,"
"Lain kali pake mata dan otak lo, benerin sepatu di tengah jalan, gila lo dasar gak guna." ucap lelaki itu kemudian berjalan menjauh.
Nada bicaranya teramat tenang namun ia tak menyadari bahwa ucapannya berhasil menusuk relung hati Stela.
Haha, gua emang gak berguna di mata semua orang batinnya
Faktanya semua orang selalu pandai menyakiti dirinya.
¥¥¥
TBC..
Guys aku update lagi,makasi ya atas dukungan yang kalian kasiih.
Play mulmed yang aku pilih kalian ga bakal nyesel kok.
Pantengin terus dan jangan lupa follow ig aku @nenitwtNenitwt
![](https://img.wattpad.com/cover/225379828-288-k663747.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
DIVIDED
Teen FictionSemua masih membekas dimemoriku Disaat mereka mengambil keputusan tanpa memikirikan yang terjadi pada ku di masa depan Hingga akhirnya, Aku merasa makhluk paling menderita Mimpi buruk selalu menjadi teman tidurku Sekali lagi,itulah aku Seseorang den...