TWO!

89 17 16
                                    

Welcome back

Jangan lupa vote dan komen!
😘

¥¥¥

Kamera terpajang di depannya, Stela berpose dengan seksinya. Dia berdiri, memegang rambut sambil menggigit bibir.

1

2

3

Cekre-

Brak

"Woy, sekolah tuh tempat belajar bukan tempat buat tidur."

Stela mengerjapkan matanya kemudian menguap kecil. Wait jadi, YANG TADI ITU CUMA MIMPI?!

Shit batinnya

Dia melirik jam tangan bermerek rolex miliknya kemudian duduk tegak. Di sampingnya terdapat anak monyet kurang belaian yang mengacaukan mimpi indahnya.

"Apasih,"

"Ngebo mulu lo, Bu Kikil datang tau rasa,"

"Baru juga jam 7."

Bu Wenda seorang guru matematika yang tahun ini di angkat sebagai guru BK. Dia terkenal killer sehingga anak-anak membuat panggilan sayang yang tadi di sebutkan oleh seorang wanita cantik bersifat bar-bar mungkin bisa dibilang cacingan bernama lengkap Fabricia Rosalie, yang kerap di panggil Cia.

Dia adalah sahabat dekat Stela. Mereka berteman sejak bangku Sekolah Dasar namun sempat terpisah karena Cia pindah ke Makassar. Beruntungnya sekarang mereka kembali bersama karena orang tua Cia memutuskan untuk kembali ke Jakarta.

Matahari semakin tinggi kelas yang tadinya sepi semakin ramai. Baru saja Stela bernafas lega sebelum akhirnya suara kaleng rombeng kembali memenuhi indra pendengarannya.

"OH IYA STEL LIAT PR LO!"

Stela mendengus kemudian melemparkan bukunya ke kepala Cia.

"Ngerjain PR tuh di rumah bukan di sekolah."

Bukan, itu bukan suara Stela melainkan suara Aldo Davinci yang menjabat sebagai ketua kelas sekaligus partner adu bacot Cia.

"Lah serah gue dong emang lo siapa?"

Aldo menepuk dadanya dengan bangga

"Kenalin, Aldo Davinci calonnya Kendall Jenner."

"Heleh, gembel aja gak bakal mau sama lo apalagi Kendall Jenner,"

"Sembarangan lo waria, banyak yang ngantri buat jadi pacar gue tapi gue tolak semua."

"ANJING LO NGATAIN GUE WARIA!"

"Emang bener lo waria. Jenis cewek kelakuan gak bisa anggun kayak cowok" ucap Aldo sambil lari ke bangkunya.

"ALDOOOOO SIALAN!"

Sementara teman sekelasnya sudah terbahak-bahak melihat mereka berdua termasuk Stela. Inilah yang membuat dia sangat bersemangat sekolah karena di tempat ini dia bisa melupakan sejenak masalahnya.

Tak lama kemudian bel masuk pun berbunyi, bangku-bangku tidak ada lagi yang kosong karena sudah diisi oleh para pemiliknya. Guru datang dan pelajaran pun dimulai dengan khidmat.







Kringggg....kringggg

Bel berbunyi menandakan istirahat datang. Dua sejoli itu memilih untuk segera pergi ke kantin karena cacing di perut mereka sudah demo sejak tadi.

Sesampainya di kantin mereka memilih tempat duduk di pojok agar tidak mencolok, kemudian memesan dua mangkuk bakso dan es teh manis. Mereka makan dengan tenang sampai akhirnya

DIVIDEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang