'Chapter 05'

377 273 104
                                    

"Ihiy, dari sekian lama kejar cowok baru kali ini cowok yang dekatin dulu maka Ketua Osis lagi," gumam Aqila meronta-ronta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ihiy, dari sekian lama kejar cowok baru kali ini cowok yang dekatin dulu maka Ketua Osis lagi," gumam Aqila meronta-ronta.

•••

"Kok loe bisa tau Kei sakit?" tanya Vela penasaran. "Tadi dia chat gue," kata Nasya singkat dan Vela beroh ria.

"Nasya Nasya!! aja semua. Coba, aja Kei suka gue. Liat aja loe Sya. Loe ngga bakal aman mulai sekarang!" Kata Seseorang mengumpatin Nasya didalam hatinya.

Tringg ... Tring ... bel masuk pun berbunyi.

"Maaf, ya Sya gue duluan," kata Aqila dan Vela pamit barengan, Nasya pun mengganguk.

Tiba-tiba ada preman datang. "Eh, neng cantik. Kok pulang sendiri?" tanya Preman genit.

"Mau, ngapain kalian Hah!" kata Nasya jalan mundur-mundur untuk waspada jika preman itu mendekat ia bisa lari dari sana.

"Jangan galak atuh neng. Sayang cantiknya nanti luntur," kata Preman sambil jalan maju.

Ada seseorang yang melihat itu sambil tersenyum. "Ini belum seberapa Sya!" gumamnya pergi menjauh meninggalkan Nasya yang lagi ketakutan.

"Eh, loe mau ngapain cewek gue?" tanya Putra sambil melindungi Nasya agar tetap di belakang Putra.

"Heh, loe tuh masih kecil. Ngga usah ikut campuran orang tua!" kata Preman melotot

Mereka berkelahi sampai memar-memar dan preman itu pergi dari sana.

"Sya, loe tenang aja," kata Putra sambil memeluk Nasya. "Gue antar loe pulang," kata Putra, Nasya pun mengganguk.

"Makasih ya, Put."kata Nasya mereka pun langsung menuju kerumah Nasya berada.

"Sya, loe kenapa?" Tanya Bundanya khawatir. "Tadi, Nasya diganggu preman tan," kata Putra menjelaskan.

"Makasih ya Putra. Udah nolongin Nasya," kata Bundanya Nasya.

"Saya, pamit tante," kata Putra dan diberi anggukan."Bun, besok ada kemah di hutan," ucap Nasya sambil menuju keruang tamu.

"Ya, udah. Siapin sana apa yang kamu butuhkan," kata Bundanya, Nasya pun mengganguk.

 
*****
 

"Huft ...," Nasya menghela napas panjang.

Tok ... Tok ...
"Sya," kata Alvino memanggil Nasya. "Masuk aja bang. Ngga dikunci," kata Nasya sambil memainkan handphonenya.

"Loe, kenapa dek. Kok loe bisa diganggu preman?" tanya Alvino khawatir.

"Tiba-tiba aja premannya datang. Trus Putra datang nolongin Nasya," kata Nasya menjelaskan.

"Bang, Nasya ngantuk," kata Nasya sambil merebahkan diri kekasurnya yang empuk itu.
"Good Night," kata Alvino sambil mengecup kening kening Nasya dengan lembut.

Day To Story [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang