'Chapter 07'

300 233 58
                                    

"Dek, loe harus waspada dengan sekitarmu" kata Alvino mengingatkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dek, loe harus waspada dengan sekitarmu" kata Alvino mengingatkan.

•••

"Hati gue sakit banget saat tau kalo Kei suka sama loe? Gue munyak, kesel, marah. Gue itu dah lama kepengen bikin loe mati dihadapan gue!" Ucap seseorang itu sambil menangis kecil dan segera mungkin ia menghapus air mata itu.

"Oh gue tau loe pasti suka sama Kei kan? Yaudah dekatin lah, Gue juga gak suka sama Kei. Juga gue sadar kalo loe itu perempuan yang takut beraninya cuman dibelakang doang. Tadi itu cuman air mata palsu kan loe psikopat!" Ucap Nasya berteriak didepan cewek tersebut.

"Oh, akhirnya loe tau juga kalo gue cewek. Gue kira loe buta. Upss tapi bentar lagi loe bakal mati kok jadi tunggu aja ya?" Tanya perempuan tersebut sambil membawa jerigen didalamnya ada racun.

"Buka mulut mu gak?" Tanya cewek tersebut memaksa Nasya untuk membukakan mulutnya. "Gue gak mau dasar cewek laknat!" Ucap Nasya menangis dengan suara sesegukan.

"Cepatin gak? Atau sahabat loe yang bakal gue bunuh?" Tanya cewek tersebut tersenyum licik sambil mengeluarkan Aqila dengan kaki dan tangan yang diikat.

"Loe mau minum itu atau teman loe bakal mati didepan loe? Tanya cewek tersebut menyodorkan sebuah pisau.

"Sya, loe jangan minum sya gue rela kok," ucap Aqila tersenyum kecil.

"Bisanya-bisanya Aqila tersenyum. Gue gak mau kalo Aqila kenapa-napa. Gue juga gak mau kehilangan sahabatku yang ceria jadi sedih gara-gara gue doang,"Gumam Nasya berpikir.

"Yaudah gue aja. Qila kalo ada yang datang bilang gue senang bisa ketemu kalian ya?" ucap Nasya menangis sambil meminum air racun tersebut.

"Nasya ... Sya ... Sya ...," Suara Aqila samar-samar ditelinga Nasya.

Tringg ... Tring ... Nada bel berbunyi sangat nyaring.

"Uwaa, gue udah mati. Berarti gue dah di surga dong yeeee," ucap Nasya berteriak.

"Pala kau mati, jatuh ke jurang sana baru kamu mati," ucap Alvino heran dengan adiknya. " Lah gue masih hidup?" Tanya Nasya baru sadar jika ia tadi hanyalah mimpi buruk.

"Bang, bunda sama Ayah mana" Tanya Nasya sambil siap-siap keruang makan. "Bunda ke pasar, Ayah ke kantor," kata Alvino.

"Bang, gue mau berangkat," kata Nasya pamit kepada Alvino.

"Dek, loe harus waspada dengan sekitarmu"kata Alvino mengingatkan.

"Kenapa loe Sakit bang?" Tanya Nasya sambil memegang dahi Alvino. "Oh, pantes panas. Minum obat sana"kata Nasya.

Nasya pun masih bingung apa yang dikatakan abangnya.

"Tau ah, bodo amat," kata Nasya berbicara sendiri sambil menuju ke SMA Bintang memakai mobil kesayangan.

Day To Story [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang