I'm_🌹

17 5 0
                                    

Enjoy!

...

Jam menunjukan pukul 5 sore, di cuaca yang sedang turun hujan saat ini sambil menikmati secangkir matcha, duduk di kamar berkumpul dengan novelnya, memandangi langit yang turun hujan sambil memikirkan hal hal yang indah di masa depan. Seharusnya itu yang dilakukan jen jika dia sudah tiba di rumahnya.

Namun kenyataannya justru gadis itu malah sedang berjalan seorang diri di bahu jalan dan ditemani oleh hujan yang mengguyurnya. Wajahnya yang pucat, kulit tangannya yang sudah keriput karena kedinginan, bajunya basah kuyup.

Tiba tiba suara deru motor berhenti di samping gadis itu, mau tak mau jen lagsung menolehkan kepalanya. Dengan tatapan agak terkejut. Disaat gadis itu akan melemparkan pertanyaan, sudah lebih dulu di potong oleh si pemilik motor.

"Naik"dengan muka datar yang menyorot ke mata gadis itu. Keadaan lelaki itu tak berbeda dengan jen. Basah kuyup.

Kemudian jen lagsung mengangguk dan bergegas menaiki motor itu. Terserah mau dibilang apa yang penting, jen saat ini sedang kedinginan dan ingin segera pulang.

Setelah itu motor melaju dengan kecepatan yang agak tinggi, mengingat waktu yang sudah cukup gelap untuk ukuran anak pelajar pulang dari sekolahnya.

"Kaa, bawa motornya pelan pelan aja ya?, lagian kita udah basah. Jen nggapapa ko kalo sampe rumah malem. Jen takut kak." Kata gadis itu sambil meremas remas jaket aldo.

Kemudian aldo langsung menurunkan kecepatannya, mengingat dia membawa tanggungjawab sekarang.

...

Mondar mandir di depan pintu sambil berusaha menghubungi nomor ponsel putrinya. Itulah yang dilakukan oleh sari ibunya jen.

Jam menunjukan pukul lima lebih namun gadis itu belum pulang juga, ditambah suasana hujan yang membuat wanita itu cemas level tinggi.

Berusaha menghubungi nomor ponsel suaminya, namun sekertarisnya terus yang mengangkatnya, dengan alasan sibuk dan sebagainya.

Merapalkan doa sebanyak yang dia mampu, berharap putrinya baik baik saja dan kejadian kemaren tidak terulang kembali oleh anak gadisnya.

Sampai tiba tiba suara deru motor memasuki halaman rumahnya. Menjawab doa sang ibunda.

Lalu sari segera berlari ke depan memanggil putrinya yang telah sampai dengan keadaan basah kuyup itu, beserta mempersilahkan aldo untuk masuk terlebih dahulu.

"Ngga perlu tante, udah malem, saya langsung aja, permisi." Katanya sopan.

"Terima kasih ya nak aldo." Kata ibunda sambil tersenyum hangat." Hati hati!" Lanjutnya yang hanya dibalas anggukan oleh lelaki itu.

...

Aldo tiba di apartemen dengan tampang lelahnya. Bergegas menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.

"Huft.." lelahnya yang baru selesai dari acara bersih bersihnya. Duduk di bar mini apartemennya sambil menikmati secangkir kopi buatanya sendiri. Tiba tiba suara deringan ponsel memecah keheningannya.
'Bibi' itulah nama yang terpampang di layar ponselnya, dengan segera ia menggeser ikon hijau untuk menjawab.

I'm_Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang