[Follow sebelum baca]
Semuanya berawal dari suatu tempat yang tidak direncakan.
Awal dimana seorang Wanita menyimpan rasa pada pandangan pertamanya dengan Es batu berwujud Manusia- Dan juga awal dimana seorang Lelaki merasakan keresahan dalam hidup...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Selamat membaca!
Selepas dari Danau Cinta, Vee mengajak Nael lebih dulu untuk Makan Bakso ditempat mang Jaja- langganan depan Kompleks rumahnya. Karna sudah lama Vee tidak makan disana setelah ia memutuskan untuk tinggal bersama Bram.
"Loh, mbak Vee... sudah lama ndak makan disini, kemana aja toh mbak?" tanya mang Jaja dengan ciri khas suara medok jawanya itu.
"Ada deh mang. Vee pesan dua mangkuk ya... Yang satu jangan pakai mie kuning- lo, campur yang?" tanya Vee lebih dulu pada Nael yang berada disampingnya.
"Samain aja." balas Nael, Vee hanya mengangguk.
"Jadi dua-duanya gak pakai mie kuning ya mang." pesan Vee.
"Siap. Ditunggu yo."
Vee pun mengajak Nael untuk duduk disalah satu bangku kosong disana. Selagi menunggu pesanan, Vee terus saja memainkan ponsel milik Nael yang sedari tadi belum ia kembalikan. Nael juga tidak mengerti, dan anehnya kenapa Nael diam saja?
"Lo gamau selfie sama gue apa, yang?" tanya Vee sembari menoleh kearah Nael yang berada disampingnya ini.
"Enggak." Vee membuang pandangannya lagi sembari mengerucutkan bibirnya.
Nael menoleh kearah Vee, melihat apa yang sebenarnya wanita ini lakukan... Ternyata, Vee sedang men- Un follow semua akun Wanita yang Nael ikuti. Membuat Nael menarik ponselnya.
"Ngapain si?" tanya Nael geram.
"Gue gak izinin lo follow in akun Cewek-cewek cantik gitu!" balas Vee, hendak merampas ponsel Nael kembali. Namun dengan cekatan Nael segera mengantungi Ponselnya kedalam Saku jaket.
"Masalah?"
"Iya masalah lah, yang. Nanti lo berpaling dan gak suka lagi sama gue." kesal Vee sembari melipat kedua tangannya diatas meja, dan menaruh kepalanya untuk bersembunyi disana.
Melihat itu membuat Nael seketika menjadi gemas. Lelaki ini mengarahkan tangannya pada puncak kepala Vee lalu mengelusnya lembut. Membuat si empunya kepala membeku seketika. Ini ulah Nael? pikir Vee.
"Gak akan," balas Nael lebih lembut dari biasanya. Ada apa dengan Nael yang tiba-tiba lembut seperti ini? Membingungkan.
Vee mengangkat kepalanya kembali saat Nael mulai menjauhkan tangannya dari kepala Vee.
"Gak akan apa?"
"Gak akan berpaling."
Vee menatap Nael dalam-dalam, dia tidak menemukan kobohongan disana. Vee segera mengukir senyum manisnya tanpa Nael balas.
"Gitu dong! Sekali-kali lembut sama Pacar." ucap Vee dengan wajah gembiranya. Nael hanya menganggukkan kepala sebagai jawaban.
Tidak lama dari itu, pesanan mereka pun sudah tiba. Nael sempat menatap Vee heran, karna Wanita disampingnya memasukkan sambal kedalam Mangkuk dengan sangat banyak. Sedangkan dirinya? hanya memakai Kecap manis, dan Sambal yang sedikit.
