Emily pov
"Nde eomma....."
"......."
"Arra....arra.... Aku mengerti,aku bukan anak kecil,"
"......"
"Miss u too eomma,appa...,"
Aku menghela nafas panjang setelah menerima telfon dari orang tuaku,sungguh melelahkan.Aku adalah anak tunggal,ibuku orang indonesia dan ayahku orang korea.Mereka selalu melarangku ini dan itu dengan alasan kawatir.Tapi bahkan mereka selalu saja sibuk dengan pekerjaannya dan meninggalkanku dirumah.Apa kau tau...ayahku mempunyai sepupu seorang artis.
Dia seorang penyanyi,dancer,dan masih banyak lagi bakatnya yang tidak harus aku sebutkan semua.Ini tahun terakhirku di senior high school,rencananya aku akan melanjutkan kuliah di Seoul.
Aku tinggal di Busan,orang tuaku bahkan membuat keputusan besar dengan memindahkanku ke seoul.Padahal aku sudah dikelas tiga,tentu saja itu keputusan yang mengejutkan sekaligus menyenangkan.Kenapa aku senang,tentu saja aku bisa lebih bebas(harapanku)tanpa mendengar omelan-omelan eomma,dan aku punya pengalaman baru ditempat ini.Appa dan Eomma mengatakan,tujuan keputusannya ini agar aku lebih bisa mandiri dan mampu menyesuaikan diri dengan hidup diseoul sebelum akirnya aku memasuki universitas.
Toh mereka selalu saja sibuk...apa bedanya jika aku tinggal berjauhan dengan mereka.
Dan disinilah aku,tinggal bersama samchonku.Seperti yang kubilang tadi,dia adalah seorang artis,namanya Lee hyukjae.
Dan dia ternyata sangat ramah dan.....tampan.....Hyukjae pov
Sebenarnya aku tidak yakin saat kakak sepupuku akan menitipkan anaknya padaku.
Yah...bukan aku tidak mau,tapi aku adalah orang yang cukup sibuk dengan jadwal kerjaku.
Tapi bagaimana lagi,aku juga tidak enak hati jika menolak.
Dia gadis kecil berambut hitam kecoklatan dengan mata lebar yang sangat lucu.Dia tidak bermata sipit seperti umumnya orang korea,karna mungkin istri hyungku adalah orang indonesia.
Tapi dia sungguh lucu,terakhir aku bertemu dengannya ketika dia masih sekolah dasar.
Sekarang dia duduk dikelas tiga senior high school,tapi tetap saja,dia adalah gadis kecil seperti yang terakhir kali kulihat.
Bahkan wajahnya tidak banyak berubah,sungguh lucu...."hyunie.... ,apa kau tidak lapar?"tanyaku padanya yang sejak datang siang tadi hanya duduk diam memainkan handphone nya.
"hyunie???"
"Hmm...wae?"
"Kenapa samchon memnggilku begitu??"tanyanya dengan wajah tidak setuju
"Wae..?apa aku tidak boleh memanggilmu seperti itu?itu panggilan sayang dari samchonmu...."
"Tapi namaku Emily....kau bisa memanggilku lily saja,"
"Bukankah nama koreamu Park jihyun....paman lebih suka nama koreamu,"
"Arraseo....terserah saja,"katanya dengan memutar bola matanya malas,oh...ayolah dia terlihat sangat menggemaskan tapi juga merepotkan.
Karena baru saja dia meminta nasi goreng ala indonesia.
Demi Tuhan dimana aku mau mencarinya,apa dia ingat sekarang dia pindah ke seoul,bukan ke Jakarta.
Aigoo....Author pov
Hyukjae tinggal seorang diri diapartemen mewahnya.Dia hanya terbiasa mengurus dirinya sendiri,dan hanya memanggil ahjumma untuk bersih-bersih jika dia sedang libur.Mengingat dia orang yang sibuk,dia jarang sekali memasak,ia akan memilih memesan makanan saja.
Tapi kali ini ia harus bekerja didapur,membuatkan nasi goreng untuk keponakannya.
Itupun permintaan bocah itu sendiri.
Tapi tidak ada salahnya,Hyukjae bahkan dengan sabar menerima permintaan gadis itu.
Yah Pada dasarnyan Hyukjae adalah tipe orang yang sabar dan ramah.Hyukjae pov
"Apa kau menyukainya,hyunie??"
"......."
"waeyo....apakah rasanya buruk?"
Jika tadinya ia menunduk karena fokus pada makananya,sekarang ia menatapku dengan mulut masih penuh mengunyah makanan.Mata bulatnya memandangku sambil seolah berpikir.
"Tidak buruk....tapi aneh..."katanya dengan masih mengunyah makanannya.
Bukankah dia murid senior high school??kenapa dia lebih mirip murid elementary school??"Paman tidak pandai memasak....jadi mungkin akan terasa agak aneh,"
"Tapi tidak apa-apa...ini masih layak dimakan,"
Tunggu...layak????dia mengatakanya seolah-olah memang nasi goreng buatanku antara bisa dan hampir tidak bisa dimakan.
Anak ini benar benar....."Paman akan keluar,ada urusan pekerjaan,mungkin malam paman baru pulang.Ada banyak coklat,susu dan cemilan lain jika kau mungkin suka,"
"Apa paman akan lama...?"tanyanya dengan wajah sedikit murung.
"Ani... Paman tidak akan pulang terlalu malam,"jawabku menenangkannya.
Lalu kulihat ekspresi wajahnya yang berubah ceria.
Ia tersenyum dan kembali menyendok nasi yang tinggal separuh piring.
Moodnya benar-benar cepat berubah."Kalau begitu paman pergi dulu..."pamitku sambil mengusap punca kepalanya.
"Nde samchon...gomawo,"ucapnya dengan menampilkan kembali senyumnya.Pipinya yang sedikit chubby semakin menggembung saat mulut itu penuh dengan nasi.
Membuatku gemas dan mencubit pelan pipinya."Yak.....ini sakit....,"protesnya sambil mengusap pipinya.
"Ok....paman berangkat..."kataku sambil berlalu seolah tidak mendengar protesnya tadi.
Dibalik punggungku aku bisa merasakan dia yang menatapku jengkel.Haha...biarkan saja,bukankah mood anak-anak nanti juga gampang berubah dan mereda.Maaf kalo ada kurang lebih dalam cerita,mohon dimaklumi,masih amatir😅😅
Terimakasih untuk yang sudah membaca,kalau mau ninggalin saran,aku juga seneng bgt......🙏✌
KAMU SEDANG MEMBACA
I love you samchon
RomanceDia samchonku,memiliki senyum yang manis dan pribadi yang ramah.Aku sangat nyaman dengan sikap sabar dan perhatiannya.Tapi entah kenapa semakin lama aku menginginkan lebih. Bukan hanya kasih sayangnya sebagai seorang paman,tapi sebagai laki-laki.....