Tepat pukul sembilan malam,hyukjae sampai diapartemenya.Tentu saja dia pulang terlambat mengingat tadinya ia berkata akan pulang lebih awal pada Emily.
Ia memasuki pintu dan melihat sekeliling ruangan yang gelap.Mungkin emily sudah tidur,pikirnya.Ia mengetuk pintu kamar keponakannya,ia takut gadis itu kelaparan karna belum makan,dan dia tidak sempat membeli makanan tadi.
Karena tidak ada jawaban,perlahan ia membuka pintu kamar tersebut.
Perlahan ia berjalan mendekati ranjang,dan tersenyum simpul saat melihat gadis itu tidur berbantal boneka panda kesayangannya.
Hyukjae duduk ditepi ranjang,masih memandang wajah tidur keponakannya.Wajahnya sangat polos ketika tidur,bulu matanya yang lentik,pipi chubby dan bibir mungilnya terlihat sangat manis.Hyukjae masih ingat ketika emily duduk ditaman kanak-kanak.
Waktu itu dia tengah berlibur ke busan.Ia melihat gadis kecil itu menangis ketika balon ditanganya terlepas dan terbang terbawa angin.Air mata terus turun dari mata bulatnya,hidung dan pipi gembulnya mulai memerah.
Dia terlihat sangat lucu waktu itu,hyukjae mencoba membujuk dan menggendongnya.
Ia berjanji akan membelikan balon yang baru hingga akirnya gadis kecil itu berhenti menangis.
Dan ia masih ingat ekspresi bocah itu saat telah mendapat balon yang baru.Ia tersenyum bahagia memainkan balon berwarna pink ditangannya.
Kemudian berlari mendekati hyukjae dan memeluknya.
"Gomawo samchon....."ucapnya tersenyum lebar.Seketika hyukjae kembali tersenyum mengingat kilasan memory dimasa lalu tersebut.Ia tidak menyangka jika sekarang gadis kecil itu sudah tumbuh menjadi remaja.
Semenjak Emily duduk diskolah dasar,dan ia mulai masuk ke dunia entertain,hyukjae sudah jarang bertemu gadis itu.
Tapi rasanya tidak ada ubahnya setelah beberapa waktu,emily tetap saja gadis kecilnya seperti dulu."Hey.....hyunie...."panggilnya perlahan sambil mengusap rambut gadis itu perlahan.
"Euungh..."
"Bangun lah....apa kau tidak lapar??"tanya nya ketika dilihatnya Emily mulai membuka matanya.
"Samchon...."ia mencoba menetralkan pandanganya dan bangun dari posisi tidurnya.
"Apa kau sudah makan malam?"
"Hmm...tadi aku membuat ramyeon,"
"Maaf....paman pulang sedikit larut,pekerjaan paman ternyata selesai lebih lama dari yang paman kira...,"ucapnya karena merasa tidak enak,mungkin saja emily sudah lapar jika harus makan sampai dia pulang.Jadi terpaksa membuat ramyeon,padahal noona nya sudah mengingatkan hyukjae agar emily tidak sering-sering memakan makanan itu.
Tentu saja karena bagi sang noona,mengkonsumsi ramyeon tidak bagus untuk kesehatan.Mengingat dulu saat kecil emily rentan sakit karena ia terlahir premature.
Karena itulah hyung dan noona sepupunya sedikit overprotektif pada keponakannya ini."hyunie...lain kali jangan memakan ramyeon lagi,eomma mu bisa membunuh paman jika tahu kau memakanya...."
Hyukjae sedikit mengajak bercanda,ia hanya ingin lebih akrab dengan emily.
Mengingat mereka cukup lama tidak bertemu.
Ia ingin emily bisa tinggal dirumahnya dengan nyaman."Aku tidak memakan ramyeon setiap hari,jadi eomma tidak akan memarahi paman,lagipula eomma tidak akan tau apa yang aku makan jika paman tidak memberitahunya,bukan??"
Jawabnya sambil mengulas senyum seolah mengancam.
Aigoo...apa gadis itu mencoba mengancamnya???
"Apa itu sebuah kode agar paman tidak mengatakan apa pun tentangmu pada eommamu,eoh?""Maybe ..."katanya sembari kembali merebahkan dirinya,dan menarik kembali selimutnya.
"Rupanya keponakan kecil paman sudah pandai mengancam sekarang...,"
"Aku bukan anak kecil sekarang asal paman tau....,"katanya tidak terima.
"Arraseo....,"hyukjae mengusap kepala gadis itu perlahan kemudian bersiap untuk bangkit sebelum.....
"Appa dan eomma selalu memberi ciuman untukku sebelum aku tidur,"katanya dengan wajah polosnya.Hyukjae kembali berpaling pada wajah polos itu,kemudian sebuah ide jahil muncul.
"Tentu saja mereka melakukan itu....karna kau gadis kecil mereka...,"
"Dan tentu saja aku bukan gadis kecil....,"protesnya sambil mempoutkan bibirnya,yang sukses membuat hyukjae gemas.
"Arra....paman percaya,"hyukjae pun mengecup dahi emily dan kembali mengusap surai lembut gadis itu.
"Tidurlah.....paman juga akan beristirahat,"
Lalu ia meninggalkan kamar emily dan mematikan lampu kamar sebelumnya.Emily pov
"Arra ...."
Aku sedikit terkejut ketika dia mencium keningku.Aku bisa merasakan bibirnya yang hangat menempel dikulit dahiku.
Kenapa berbeda dengan ciuman yang diberikan appa atau pun eomma."Tidurlah....paman juga akan beristirahat,"kemudian ia mengusap perlahan rambutku dan tersenyum hangat.
Tiba-tiba aku merasa nyaman,entah kenapa meskipun lama aku tidak bertemu denganya,tapi kesan segan entah mengapa cepat hilang begitu saja.
Tadinya aku sempat khawatir,aku tidak bisa menyesuaikan diri dengan paman.
Tapi ternyata dia begitu ramah dan hangat....rasanya aku menjadi nyaman didekatnya.
Dan seterusnya aku sudah mulai memejamkan mata dan masuk ke alam mimpi saat rasa mengantuk kembali menyerangku.
*Maaf kalau mungkin terlalu pendek ceritanya.....
😄
KAMU SEDANG MEMBACA
I love you samchon
RomanceDia samchonku,memiliki senyum yang manis dan pribadi yang ramah.Aku sangat nyaman dengan sikap sabar dan perhatiannya.Tapi entah kenapa semakin lama aku menginginkan lebih. Bukan hanya kasih sayangnya sebagai seorang paman,tapi sebagai laki-laki.....