Author pov
Yeoja itu duduk seorang diri menikmati makanan yang tersaji dimeja.Dia cukup kaget saat manager Hyukjae menjemputnya sepulang sekolah,padahal dia bisa pulang naik bis saja.Semanja-manjanya dia,tentu saja ia masih bisa jika hanya pulang pergi naik bis kesekolah.
Bahkan pamannya itu juga membelikan makanan yang tentu saja melalui si manager.
Pamanku memang terbaik,gumamnya dalam hati.Drrt...drrtt.....ia melihat layar handphonenya dan menemukan nama eommanya disana.
"Yeoboseo...eomma,masih ingat pada anakmu juga,"katanya merajuk.
"Aigoo....Baby eomma merajuk nde,"
Emily memutar bola matanya malas dan mendengus."Bagaimana kabarmu baby,eomma dan appa sangat merindukanmu,oh ya apa kau baik-baik saja tinggal bersama pamanmu,"
"Tentu,paman bahkan sangat baik padaku,"
"Baguslah kalau begitu,baby....kau harus jadi anak baik,jangan membuat repot samchonmu,"kali ini suara appanya,pasti eomma me-loudspeaker handphonenya agar appanya juga bisa mendengar pembicaraan mereka.
"Nde appa...."
"Jangan telat makan...."eomma kembali mengingatkan.
"jangan makan ramyeon..."
"Nde..."
"Jangan tidur malam-malam...."
"Nde..."
"jangan pergi keluar tanpa ijin samchonmu..."kali ini emily mulai jengah.
"Jangan...."
"Eomma....,"gadis itu memotong kalimat ibunya,"Arra...arra,aku tahu,sampai kapan eomma mau mengingatkanku,bahkan aku tidak jadi makan hanya karena mendengarkan kata-kata eomma yang tiada habisnya.
"Okay....lanjutkan makanmu sayang,"akirnya sang eomma mengalah."Jaga kesehatanmu baby," kata appa sebelum kemudian panggilan berakhir.
Pukul 7,dan pamanya belum pulang,dia sungguh bosan.Sudah berapa lama ia menonton film kartun,memakan beberapa cemilan bahkan dia sedikit melakukan pekerjaan rumah,beres-beres,bersih-bersih.
Dan sekarang ia kembali bosan.
Ia teringat jika sedang kalut dan bosan ia lebih suka meminum susu hangat.
Kemudian ia mulai berjalan kearah dapur,mengambil gelas,mengisinya dengan bubuk susu dan berniat menekan tombol air panas pada dispenser.
Biasa eomma yang akan membuatkan susu untukku,batinya."Arghh....."
Praankk
Karena ia tak memperhatikan letak gelasnya dengan benar,air panas yg keluar bukan malah jatuh kedalam gelas tetapi mengenai tangannya.
Ia terkejut saat tangannya terasa panas dan seketika gelas ditanganya terlepas,jatuh dan pecah."Omo...ini perih,"lirihnya mengusap tangannya yang sedikit memerah.
Cklekkk
Hyukjae yang baru pulang dan berjalan memasuki rumahnya terkejut saat tadi mendengar bunyi barang pecah.Ia mencari kesumber suara dan menemukan keponakannya yang berjongkok dilantai,dengan pecahan gelas dan bubuk susu yang berserakan.
"Omo...hyunnie,apa yang terjadi??"namun bukan jawaban yang didapatnya,hanya kedua manik hitam gadis itu yang mulai memerah dan berkaca-kaca.Tentu saja kemudian air matanya mulai mengalir dan dia menangis.
"Apa sudah lebih baik?"tanya hyukjae setelah mengoleskan krim pada tangan keponakanya untuk mengurangi panas dan kemerahan.
Gadis itu mengangguk,"Lain kali kau harus berhati-hati agar tidak terluka..."nasehatnya lagi.
Namun setelahnya air mata gadis itu turun semakin deras dan isakannya makin terdengar.
Hyukjae menjadi panik dan bingung,apa yang salah dari perkataannya barusan."Maafkan aku,tadi aku tidak se..ngaja... "katanya ditengah isakannya.
Hyukjae membulatkan matanya,ia baru sadar,jika emily sudah salah paham dan mungkin mengira jika hyukjae marah."Hyunnie....hey,jangan menangis,paman sama sekali tidak marah padamu,"ucapnya lembut sambil mengusap pipi keponakannya yang basah oleh air mata.
"Paman hanya khawatir jika kau tidak berhati-hati,nanti akan berdampak bahaya padamu....tapi paman tidak bermaksud untuk marah,"wajah yang tadinya menunduk dan menangis kini perlahan menatap hyukjae,ia bisa melihat mata yang basah dan hidung serta pipi gadis itu memerah.
Demi Tuhan,emily kecil dan yang sekarang sungguh masih terlihat sama,wajahnya terlihat lucu saat menangis.Hyukjae tersenyum lembut,mengelus punca kepala emily dan mengusap sisa-sisa air mata diwajah gadis kecilnya."kau pasti belum makan malam,jja kita cari makan keluar,samchon punya kedai langganan yang rasanya enak,"ajaknya,tentu saja kedai langganannya itu selain enak juga aman.Seorang artis sepertinya tidak bisa asal pergi kesuatu tempat,meskipun untuk makan sekalipun.Salah salah jika bertemu fans yang fanatik,habis lah dia nanti.
Malam itu hujan deras,disertai kilat dan petir yang menyambar-nyambar.Ditengah tidurnya emily terbangun dengan tidak elitnya karena terkejut dengan bunyi petir dan cahaya kilat yang masuk dari jendela kaca dikamarnya.
"Arrrghhhh...."ia bertetiak karena ketakutan,trauma masa lalu akan petir dan hujan sepertinya belum juga hilang dari ingatannya.
Hyukjae yang memang belum benar- benar tidur terkejut mendengar suara teriakan emily.
Ia segera keluar dari kamarnya dan berlari menuju kamar emily.
Ketika lampu kamar dinyalakan ia mendapati gadis itu duduk menutup kedua telinganya dengan tangan sambil terisak.
Hyukjae segera mendekat dengan perasaan cemas."Hyunnie,ada apa denganmu,hmm?"tanyanya lembut dan memegang kedua pundak gadis itu pelan.Ia bisa merasakan pundak itu bergetar,dengan isakan pelan yang tertahan.
Apa ia takut dengan suara petir????batin hyukjae bertanya.
Perlahan dia menangkap kedua tangan yeoja yang tengah terisak itu,bermaksud melepaskan tangan itu agar tidak lagi menutupi telinganya.Namun gadis itu tetap kekeuh menutup telinganya rapat.Wajahnya masih menunduk dengan isakan kecil yang masih bisa hyukjae dengar.
Hati hyukjae mencelos,ia miris melihat gadis "kecil"nya yang terlihat kacau.Hingga kemudian ia menarik perlahan tubuh mungil itu dan memeluknya.Ia bisa merasakan tubuh itu masih gemetaran,dan kembali ia mengeratkan pelukannya sambil mengusap punggung emily perlahan agar gadis itu merasa lebih tenang.
Ia tidak tau apa yang dilakukan hyung dan noonanya ketika emily tengah ketakutan.Ia hanya ingin membuat emily merasa nyaman dan aman.
Ia masih telaten mengusap dan menepuk-nepuk pelan punggung keponakannya hingga dirasa tubuh itu tidak lagi gemetar.Isakannya pun tidak lagi terdengar,namun kedua tangan gadis itu masih melingkar ditubuhnya,meski tidak seerat tadi.Karena hyukjae tau emily sudah tertidur.Dengan lembut ia melepas pelukannya,dan membaringkan tubuh itu dengan nyaman.
Diperhatikannya wajah polos yang sedang tidur,"Jangan takut lagi hyunnie,ada Paman disini. .."Tangannya bergerak mengusap punca kepala gadis yang sudah kembali tertidur lelap.
Sedikit menyibak poni yang stengah basah karena keringat,sebelum akirnya mengecup dahi itu lembut.
"Selamat tidur hyunnie......"
KAMU SEDANG MEMBACA
I love you samchon
RomanceDia samchonku,memiliki senyum yang manis dan pribadi yang ramah.Aku sangat nyaman dengan sikap sabar dan perhatiannya.Tapi entah kenapa semakin lama aku menginginkan lebih. Bukan hanya kasih sayangnya sebagai seorang paman,tapi sebagai laki-laki.....